CHAPTER 61

10.7K 1K 28
                                    

Sera seketika melirikkan matanya pada Jose yang berdiri di sampingnya. Yang terlihat sibuk mengibaskan jubahnya. Lantas Sera kembali meluruskan pandangannya.

"Lebih baik kau mengeringkan pakaianmu." Ujar Sera dengan melipat kedua tangan di depan dada.

Saat ini ia sedang duduk di salah satu kursi yang di sediakan pada pesta tersebut. Matanya memandang lurus para tamu yang sedang berdansa dengan partner masing-masing. Ada juga yang berkumpul sesuai kumpulannya.

"Tidak apa-apa, Lady. Ini akan kering dengan sendirinya." Sahut Jose dengan sopan.

"Dari tadi kau mengibaskannya. Aku tahu, kau risih. Lebih baik kau mengeringkannya. Aku akan menunggu disini."

"Tapi, La-"

"Aku tak akan kemana-mana, Sir Jose." Ujar Sera sambil sedikit menghela nafasnya.

Sesaat Jose terlihat ragu untuk meninggalkan Sera. Tapi dia juga sedikit tidak nyaman dengan jubahnya yang terlihat basah. Pasalnya jubahnya bukan berwarna gelap. Melainkan berwarna terang yang membuatnya sangat terlihat jelas bekas minuman tersebut.

"Keringkan pakaianmu." Ulang Sera dengan nada memerintah.

Sontak Jose membungkukkan badannya dengan rendah. "Saya akan kembali dengan cepat, Lady."

Sera menganggukkan kepalanya. Lantas Jose langsung membalikkan badannya. Kemudian berlalu keluar dari aula pesta tersebut.

Sepeninggalan Jose. Sera kembali menghela nafas panjang. Seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Entah kenapa ia merasa bosan dengan pesta ini.

Tahu begitu ia akan mengajak ayahnya ke sini. Andai Ardan sudah kembali. Mungkin ia akan mengajak pria itu. Sayangnya, hingga saat ini pria itu tak kunjung kembali.

Lantas Sera mengedarkan pandangannya. Tunggu entah kenapa sedari tadi ia tidak melihat Eva pada pesta ini. Padahal di kehidupan sebelumnya perempuan itu akan selalu ada di setiap pesta apapun itu. Sontak Sera mengangkat kedua alisnya dengan acuh.

Namun, tak sengaja matanya melirik pada seseorang berjubah hitam yang berdiri di area luar aula. Refleks Sera mengernyitkan dahinya.

Seketika orang itu berjalan menjauhi pesta tersebut. Sera mengerjapkan matanya sesaat. Sebelum akhirnya ia bangkit dari kursi. Lalu berjalan mengikuti orang tersebut. Namun, begitu Sera menjauhi pesta tersebut. Tak lama Jose kembali. 

"Lady, saya sud-"

Sontak Jose bergeming dengan mata yang mengerjap. Refleks dia mengerutkan keningnya. Saat dia tidak melihat Sera di bangku tersebut.

"Lady." Panggil Jose.

Lantas Jose mengedarkan pandangannya dengan cepat. Guna mencari satu sosok yang dia jaga sebelumnya. Namun, di antara kerumunan tersebut Jose sama sekali tak melihatnya.

*****

Di sisi lain, Sera terus mengikuti langkah orang tersebut. Dengan sesekali ia bersembunyi di balik antara tiang yang menjulang tinggi. Sesaat Sera sedikit menyembulkan kepalanya.

Namun, seketika ia mengerutkan keningnya. Saat sosok berjubah itu terlihat memandang sekitar. Seperti memperhatikan situasi. Sebelum akhirnya dia kembali berjalan.

Dengan cepat Sera mengikuti sosok tersebut. Akan tetapi Sera mengerutkan keningnya. Saat langkah orang itu mengarah ke belakang istana.

Sayangnya, langkah orang itu begitu cepat. Hingga membuat Sera kehilangan jejaknya. Sontak Sera berdecak pelan. Dengan mata yang memandang sekitarnya. Kemana orang itu pergi. Lantas Sera memutuskan untuk mencarinya.

The Conqueror of Blades and HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang