48. Barang Bukti

229 29 8
                                    

Holaaa!!!

Aku update. Siapa yang kangen cerita ini?

Maaf ya lama up.

Jangan lupa vote dan komen!!!


🌿🌿🌿





Menjadi yang terbaik adalah impian setiap murid di SMA Cakra Buana. Dari murid-murid terbaik itu punya impian yang lebih tinggi, yaitu menjadi juara GSO. Segala cara bisa saja dilakukan untuk bisa maju menjadi perwakilan GSO. Salah satunya menyingkirkan teman yang dianggap lawan. Sekali pun dengan cara yang tidak dihalalkan. Cara tersebut tentu bisa dilakukan oleh siapa pun, asalkan punya tingkat kenekatan yang tinggi seperti yang dilakulan Violyn sebelumnya. Dan tentunya harus punya uang dan power yang kuat.

Adien, cowok yang selalu ceria dan terkesan santai ini ternyata punya sisi lain yang tidak diketahui oleh teman-temannya sesama kelas Mendel. Adien yang selama ini dianggap lurus-lurus saja oleh Alfa, nyatanya bisa melakukan sesuatu yang di luar nalar. Alfa masih kaget dengan fakta yang dia temukan bahwa Adien yang menyebarkan foto-foto itu di website sekolah.

"Dien, sumpah gue masih nggak habis pikir. Bisa-bisanya lo bikin Reynald dan Violyn kena skors," ujar Alfa. Ketiga murid kelas Mendel itu duduk di bangku lobi depan UKS. Kebetulan suasana masih sepi. Alhasil mereka bisa mengobrol hal-hal penting lebih leluasa.

Adien tersenyum miring. "Gue yang lo kenal sebenarnya cuma kulitnya doang. Isinya beda dari kulitnya. Gue bisa ngelakuin sesuatu yang bikin Violyn nggak akan lanjut GSO. Dia emang nggak jadi dikeluarin. Tapi, lo jangan kaget kalau dia nggak bisa maksimal waktu ikut seleksi GSO ke-4 nanti. Gue yakin dia nggak bakal kayak dulu pas masuk sekolah lagi."

"Maksudnya lo mau merusak mental Violyn? Biar dia nggak fokus ngerjain soal? Biar ranking dia turun?"

Adien malah terkekeh. Seolah tidak melakukan dosa apa pun terhadap dua rekannya sesama pejuang GSO. "Iya. Emang itu tujuan gue. Sebenarnya gue udah ngelakuin itu dari dulu. Gue yang ngirim teror-teror ke Violyn buat ngerusak mentalnya. Gue semakin ingin ngebuang dia gara-gara ujian sebelumnya ranking Violyn naik jadi 2 besar tanpa kecurangan. Mungkin bagi lo itu kemajuan yang baik banget buat Violyn. Tapi, nggak buat gue. Kalau di seleksi selanjutnya dia masuk 2 besar lagi dengan kemampuan dia sendiri, artinya Jesselyn nggak bisa maju jadi perwakilan. Gue pengen bantu Jesselyn wujudin impian dia buat ikut GSO. Karena hanya dengan cara itu Jesselyn bisa masuk FK tanpa tes. Dengan cara itu Jesselyn bisa lepas dari diskriminasi orang tuanya," jelas Reynald lumayan panjang. Jesselyn seperti menahan sesuatu saat Reynald mengatakannya. Mata gadis itu mendadak jadi memanas.

"Goblok! Cara lo salah besar kalau harus bikin Reynald terseret. Dia nggak salah apa-apa."

"Gue juga mau menyingkirkan dia. Reynald juga jadi orang yang menghambat Jesselyn masuk 2 besar."

Alfa mengeratkan jemarinya kuat hingga membentuk kepalan. "Sialan!" umpatnya kemudian. "Kenapa lo harus ngelakuin sejauh itu, bego!"

"Gue ngelakuin sejauh itu karena lo dan Violyn," jawab Reynald dengan intonasi meninggi.

"Hah? Gue juga?"

"Iya. Karena kedatangan lo di sekolah ini bikin ranking Jesselyn tergeser. Gue sadar diri bakal susah menyingkirkan lo dari GSO karena IQ lo yang 141 itu. Gue nggak mampu bikin ranking lo turun. Makanya gue ngide buat ngilangin Violyn dan nyingkirin Reynald dari seleksi.

Alfa tiba-tiba bangkit berdiri. Ditariknya kerah seragam atasan Adien. Mata Alfa menatap Adien nyalang. Jesselyn yang berada dekat dengan mereka pun tersentak kaget. Baru kali ini dia melihat emosi Alfa meledak.

Extraordinary MendelianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang