39. Karena Tuntutan

217 37 1
                                    

Yeayyy!!!

Akhirnya bisa update.

Jangan lupa vote dan komen ya.

Follow akun wattpadku juga.





Happy reading.....

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Jess, lo peringkat 3 lagi. Beneran ini lo peringkat 3?" ucap Adien agak lemas. Di saat yang lain sibuk memikirkan peringkatnya sendiri, Adien malah memikirkan peringkatnya Jesselyn.

"Ya udah."

"Ya udah apa apanya? Lo puas dapet rank 3 lagi? Lo bisa jadi perwakilan sekolah buat GSO. Harusnya lo masuk 2 besar." Adien meyakinkan Jesselyn.

"Udah lah. Lo jangan berisik. Masih ada Alfa dan Violyn di atas gue."

Jesselyn lantas melengos begitu saja meninggalkan Adien. Kaki Adien langsung mengejar Jesselyn. "Lo puas emangnya?"

"Ya enggak sih, Dien. Jadi peringkat 2 di sekolah pun, belum tentu gue bisa jadi juara 1 GSO, kan."

"Kok lo udah nethink gitu. Ayo lah, Jess. Lo harus semangat," ujar Adien menggebu-gebu. Masih berusaha membangkitkan semangat sang pacar agar tidak redup hanya karena menjadi peringkat 3 lagi. "Pasti ini ada kecurangan. Pasti Violyn curang lagi."

Jesselyn menghentikan langkahnya sejenak. Kepalanya menoleh ke Adien. Ditatapnya mata Adien intens. "Gue nggak apa-apa meski peringkat 3. Udah biasa juga dapet peringkat segini. Cuma masih berpikir keras kenapa susah banget buat jadi peringkat 1. Sesusah itu ya ngalahin Alfa dan Violyn. Gue kira Violyn itu kemampuannya masih di bawah gue meski nggak curang." Raut wajah Jesselyn tiba-tiba menjadi sendu. "Gue takut nggak bisa kayak Veronica. Gue nggak mau terintimidasi di keluarga gue sendiri, Dien."

Adien tersenyum. Kedua tangannya menangkup pipi Jesselyn. "Gue sebenarnya pengen peluk lo biar lo lebih tenang. Tapi, malu kalau di sini. Banyak orang seliweran. Jadi, gue mau ngomong sesuatu ke lo."

"Apa?"

"Kalau lo takut, masih ada Tuhan yang mau menggenggam tangan lo. Dan lo masih punya gue untuk bersandar. Janji sama gue. Jangan takut lagi buat melangkah, ya."

Adien menyodorkan kelingkingnya di depan Jesselyn. Lalu matanya mengerling. Jesselyn tahu apa maksud kode itu. Jesselyn mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Adien. Dari semua hal yang ditakutkan Jesselyn, hanya Adien yang membuatnya berani menghadapi ketakutan itu. Bertahun-tahun Jesselyn harus di hidup di dalam bayang-bayang seorang Veronica. Bertahun-tahun dia harus menjadi anak berprestasi seperti Veronica. Bertahun-tahun dia harus belajar keras dan punya ambisi besar layaknya Veronica. Jalan yang ditempuh Jesselyn tentu tidak mudah. Namun, ketika bersama Adien, Jesselyn mampu menjadi dirinya sendiri. Ketika bersama Adien, Jesselyn tidak takut berjalan di di atas kerikil kehidupan yang menyakitkan. Adien adalah satu-satunya manusia yang paling memahaminya di dunia ini.

Extraordinary MendelianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang