25. Kontradiksi

266 41 6
                                    

Hola!!!

Aku akhirnya up cerita ini lagi. Ada yang nungguin nggak?

Jangan lupa vote, komen dan follow akun wattpad aku ya.

Happy reading...

🍋🍋🍋







Tidak manusia yang sempurna di dunia ini. Violyn menjadi manusia yang selalu menggunakan bakat manipulatifnya untuk menutupi setiap jengkal ketidaksempurnaannya. Salahnya di masa lalu banyak. Bahkan Violyn tidak yakin Tuhan bisa memaafkan semua kesalahannya. Apalagi dulu karena satu kesalahannya, satu nyawa manusia hilang. Tangan Violyn masih bergetar usai mengakui perbuatannya di masa lalu. Tentang bully itu. Tentang pertengkarannya dengan Keisha di rooftop sekolah hari itu. Ingatan buruk itu sejenak membuat dadanya terhimpit. Paru-paru Violyn butuh ruang lebih besar untuk dapat menghirup oksigen sebanyak mungkin. Begitu traumatis ingatan buruk itu hingga membuat tubuhnya mendadak lemas.

"Gue kayaknya butuh ini!" Tangan tremor itu merogoh puntung rokok dan korek gas dari tasnya. Namun, secepat kilat Alfa merebutnya.

"Gue udah pernah bilang jangan sentuh rokok lagi!"

"Gue butuh itu untuk ketenangan," bantah Violyn.

Alfa menggeleng cepat. "Nggak. Lo nggak akan bisa ikut ujian seleksi kalau bau rokok entar. Yang ada lo malah masuk BK," tegas Alfa membuat Violyn menghela napas kasar.

"Gue goblok banget, Al," kata Violyn tiba-tiba out of topic. Random sekali.

"Lo ngerasa goblok, ya wajar, Vio. Semakin lo banyak belajar, semakin lo merasa goblok. Orang kalau merasa dirinya pinter dan cepet puas, dia akan berhenti belajar."

"Lo nggak ngerti gimana rasanya jadi gue. Gimana tertekannya gue setelah Keisha bunuh diri." Tiba-tiba Violyn jadi semakin random omongannya.

"Gue emang pernah dengar gosip tentang Keisha yang bunuh diri Tapi, gue sendiri belum yakin selama nggak ada bukti. Emang lo ada bukti kuat yang nyatain Keisha bunuh diri? Kalau nggak ada bukti, jangan suka berhipotesis aneh-aneh." Alfa meyakinkan Violyn agar gadis itu tidak overthinking.

"Gue nggak punya bukti, tapi ibunya pernah nuntut ke sekolah. Dia bilang Keisha sengaja minum racun setelah pulang sekolah. Dia mati setelah berantem sama gue di rooftop. Hasil autopsinya pun ada. Dan menunjukkan ada racun tikus di tubuh Keisha. Ibunya udah bikin laporan di kantor polisi, tapi nggak tahu gimana ceritanya tiba-tiba ibunya mencabut laporan itu. Dan berita tentang kematian Keisha mendadak hilang dari media. Seolah nggak pernah terjadi apa-apa. Gue emang merasa terselamatkan waktu itu. Tapi, teror-teror yang berdatangan bener-bener bikin hidup gue nggak tenang." Violyn akhirnya berani menceritakan lebih detail tentang kejadian satu tahun yang lalu. "Dan seiring berjalannya waktu, akhirnya gue tahu siapa yang ngatur strategi bersihin rumor sekolah ini sampai nggak ada satu pun sisa jejaknya sekarang."

"Bu Marina maksud lo?" terka Alfa. Dari dulu dia sudah mengendus kelicikan seorang Bu Marina.

"Iya. Bu Marina punya power yang kuat banget buat melindungi sekolah ini dari segala macam bahaya yang mengancam. Apalagi kalau itu berhubungan dengan anak-anak peringkat eligible dari keluarga terpandang. Bu Marina bakal ngelakuin apa pun untuk mempertahankan Cakra Buana menjadi sekolah terbaik di Indonesia."

Alfa mengangguk pelan. Cowok itu menyetujui pernyataan Violyn. Bahkan dulu Bu Marina mampu membujuk sekolah lama Alfa untuk tetap menerima hasil GSO tahun lalu. Sekolah lama Alfa sama sekali tidak protes murid terbaiknya dicurangi saat GSO. Sekolah lamanya menerima gelar juara 3. Padahal jika saat itu Alfa menjadi juara 1, pamor sekolah tersebut bisa naik melebihi SMA Cakra Buana. Alfa merasa dirugikan oleh dua sekolah sekaligus. Anehnya, saat akan ganti tahun pelajaran baru, Alfa menerima surat dari SMA Cakra Buana. Surat tersebut meminta Alfa untuk mengikuti seleksi masuk. Dan anehnya lagi, pihak sekolah lamanya justru mendorong Alfa untuk masuk ke SMA Cakra Buana dengan alasan Alfa akan lebih bisa berkembang. Bukannya menolak, Alfa justru menerima tawaran itu karena dia punya misi ingin menuntut keadilan. Alfa menganggap tawaran itu sebagai suatu kesempatan untuk mendapatkan haknya kembali.

Extraordinary MendelianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang