34. Para Pemberontak

236 35 10
                                    

Kaget nggak dapet notif aku update?

Maaf ya baru bisa update karena aku masih rempong ngurusin bocil yang lagi persiapan OSN tingkat provinsi. Doakan moga tembus nasional ya. Hehe...


Semoga masih setia mengikuti cerita ini ya.


Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan comment. Ayo dong komen dan vote biar aku tambah semangat menamatkan cerita ini di tengah kegiatan yang full akhir-akhir ini.

Happy reading....



Jalan aja sambil belajar si Violyn.

Jalan aja sambil belajar si Violyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Kalau kalian ingin menang GSO harusnya kalian ikut bimbingan. Bukannya membolos seperti kemarin!" omel Bu Marina kepada seluruh anggota kelas Mendel.

Bu Marina sengaja mengumpulkan semua anak kelas olimpiade ke aula. Tragedi membolosnya semua anggota kelas Mendel membuat beliau geram. Akhirnya Bu Marina berinisiatif memperingati semua anak-anak kelas olimpiade agar tertib ikut bimbingan. Bukan hanya anak-anak kelas Mendel. Tapi, anak-anak kelas olimpiade bidang lain juga dikumpulkan.

"GSO semakin dekat. Tidak ada waktu lagi untuk sekadar bersantai. Kalian membolos satu kali sama saja memperbesar peluang untuk kalah. Kalian mau mempermalukan SMA Cakra Buana kalau kalah? Sepanjang sejarah, SMA Cakra Buana selalu menjadi juara umum di GSO," Bu Marina menaikkan nada bicaranya satu oktaf.

Sorot mata dibalik kacamata sang kepala sekolah terlihat menusuk. Begitu tajam hingga membuat anak-anak kelas olimpiade menundukkan kepala. Aura wanita itu mengerikan kalau sudah marah seperti ini. Penampilannya yang selalu terlihat elegan berubah menjadi seperti monster.

"Kalau kalian berani membolos tanpa keterangan sakit atau apa pun itu, saya tidak akan segan untuk memberikan sanksi. Kalian jangan seenaknya sendiri."

Alfa tiba-tiba mengangkat kepalanya. Bu Marina yang menyadari, langsung melayangkan tatapan lebih tajam ke arah Alfa. Tanpa segan, remaja 17 tahun itu membalas tatapan mengintimidasi dari Bu Marina.

"Saya tetap tidak ingin masuk bimbingan jika gurunya tidak Bu Ivony," ucap Alfa tegas. "Tolong kembalikan Bu Ivony atau saya mundur dari GSO."

Violyn mengangkat kepalanya. Gadis itu akhirnya berani menatap Bu Marina juga. "Saya juga akan mundur."

Jesselyn, Reynald dan Adien pun ikut bersuara. "Kami juga akan mundur."

Bu Marina mengepalkan tangannya kuat hingga buku-buku di jemarinya memutih. Kelima siswa kelas Mendel yang menjadi andalan ini ternyata sudah berani memberontak.

Extraordinary MendelianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang