11. What's Wrong with Reynald?

362 56 5
                                    

Haloooo!!!
Ada yang kangen sama cerita ini?

Aku update nih. Jangan lupa vote dan comment.

Tolong bantu cek typo juga.

Happy reading 😊💞





Happy reading 😊💞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selamat ya, Reynald. Akhirnya kamu bisa membawa tropi juara 1 lomba essay itu," ujar Bu Marina memberikan selamat atas pencapaian Reynald.

"Terima kasih, Bu."

"Sebagai reward atas keberhasilan kamu, maka kamu dibebaskan uang SPP untuk bulan depan. Ibu berharap ke depannya kamu semakin berprestasi. Jangan lupa belajar untuk ujian tahap 1 nanti sore."

"Baik, Bu. Sekali lagi terima kasih."

"Sama-sama. Ibu bangga sama kamu."

Seminggu setelah lomba essay, pengumuman bahwa Reynald menjadi juara pertama langsung menggegerkan seantero sekolah. Hari ini sudah berkali-kali Reynald mendapat ucapan selamat atas prestasinya itu. Tentu dia senang, tapi belum puas jika papanya belum mengucapkan itu kepadanya.

"Rey?" panggil Alfa ketika melihat Reynald keluar dari ruang kepala sekolah.

Sontak Rey langsung menoleh. Meski dia lebih memilih untuk membisu di hadapan Alfa.

"Selamat, bestie. Hebat banget nih jadi pemenang lomba essay."

"Makasih," balas Reynald singkat.

"Kapan-kapan ajarin gue bikin essay yang bagus, ya. Gue harus berguru ke suhunya langsung, nih."

Reynald menatap Alfa datar. Merasa jengah dengan orang yang dulu pernah bersahabat dengannya di bangku sekolah dasar.

"Munafik," kata Reynald menyindir.

"Rey…."

"Nggak usah muna, deh. Lo bilang gitu cuman mau merendah untuk meninggi, kan? Gue tahu lo jago bikin essay dengan IQ lo yang tinggi itu."

Alfa tersenyum sumir. Ternyata pujian saja tidak cukup untuk membuat Reynald menerima kehadirannya lagi. "Harus dengan cara apa biar gue bisa temenan lagi sama lo?"

"Nggak ada. Semenjak lo sekolah di sini, nggak ada yang bisa bikin kita temenan lagi."

"Reynald yang gue kenal dulu nggak kayak gini. Dulu lo…."

"Reynald yang lo kenal sewaktu SD dulu udah mati. Hanya ada Reynald yang sekarang. Lo nggak usah ngungkit-ngungkit masa lalu."

Alfa berdehem pelan sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Rey, gimana kabarnya Tante Mia? Setahun yang lalu waktu gue ikut medical olympiad, gue ketemu Tante Mia yang kebetulan jadi salah satu juri. Gue pengen ngobrol dan tanya kabar tentang lo ke beliau, tapi waktu itu Tante Mia kayaknya lagi sibuk banget. Akhirnya gue cuma sebatas nyapa beliau sebagai peserta lomba."

Extraordinary MendelianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang