24. Teror yang Datang Lagi

288 41 6
                                    


Holaaa!!!

Aku update ya. Ada yang nungguin nggak?

Semoga ada yang nungguin, ya.

Jangan lupa vote dan komen sebanyak mungkin. Aku sangat menantikan komen kalian. Ayo jangan pelit-pelit vote dan komen. Jadilah readers yang bijaksana.

Follow juga akun wattpadku ya. Ayo yang belum follow siapa? Buruan follow biar nggak ketinggalan info update dari aku.


Happy reading!!!

***







Menurut para ilmuwan, kecerdasan seseorang itu, mayoritas diturunkan dari kromosom X. Kromosom X ini lebih banyak dimiliki wanita daripada laki-laki. Kalau ditanya bagaimana bisa Alfa punya kecerdasan luar biasa, dia hanya menggelengkan kepala. Padahal jelas-jelas dia mewarisi kecerdasan itu dari sang bunda, dan mungkin juga mendapat sebagian lain dari ayahnya. Setahu Alfa, bundanya dulu pernah kuliah kedokteran di salah satu kampus bergengsi di Indonesia. Namun, karena kakeknya bangkrut, terpaksa bundanya mengundurkan diri dan pindah ke jurusan pertanian di kampus yang berbeda, yang biayanya tidak semahal kuliah kedokteran. Di situlah bundanya bertemu dengan sang ayah. Kedua orang tuanya menyelesaikan kuliah dengan predikat cumlaude.

Hidup Alfa itu bahagia dulunya meski sangat sederhana. Kedua orang tuanya hanya PNS, bukan pengusaha besar. Hidup mereka hanya berteduhkan rumah sederhana yang tidak terlalu luas. Dulu, setiap harinya Alfa diantar ke sekolah menggunakan motor Astrea keluaran lawas. Namun, saat itu dia merasa bahagia. Ayahnya sangat mengerti dan mau memahaminya. Alfa sangat taat pada aturan sang ayah. Hingga suatu ketika Ayah mendadak terkena serangan jantung dan harus berpulang pada Tuhan. Alfa kehilangan dan merasa satu tempat sandarannya hilang. Lalu beberapa tahun kemudian, adiknya juga menyusul sang ayah karena tragedi kecelakaan.

Ketika ayahnya meninggal, beliau tidak berpesan apa pun pada Alfa karena meninggalnya dadakan. Sementara saat adiknya hendak meghadap Tuhan, Alfa masih sempat melihatnya sadar di tengah keadaan kritis. Alfa masih bisa mendengar adiknya menitipkan pesan untuk menjaga Bunda dan membuatnya bangga. Adiknya juga meminta Alfa untuk melanjutkan mimpi Bunda yang sempat hilang untuk menjadi dokter. Alasan itulah yang membuat Alfa mau bersekolah lagi dengan benar setelah sering dipanggil BK karena membolos dan colut. Alfa mengikuti alur sekolah yang semestinya. Datang tepat waktu dan mengikuti semua kegiatan seperti murid pada umumnya. Dia juga ikut lomba-lomba seperti anak cerdas pada umumnya. Sayangnya, GSO tahun lalu membuat luka di hatinya. Alfa dicurangi di saat dirinya hidup di jalan yang lurus. Sehingga Alfa ingin menuntut keadilan dengan cara apa pun. Meski Alfa tahu jika dia mengungkap kebenaran, dia akan menyakiti Violyn nantinya.

"Anjing, kenapa dadakan banget, sih, tesnya!" Itu Adien yang mengumpat di kelas Mendel.

"Gue juga kaget. Apalagi tangan gue lagi kayak gini. Jadi nggak konsen belajar," sahut Reynald ikutan mengomel. Netranya tertuju pada tangan kirinya yang dibebat dan digendong.

"Lo jatuhnya modelan apa, sih? Kok muka bisa bonyok sama tangan retak gitu?"

"Nyosor trotoar badan gue," jawab Reynald seraya melirik Alfa. "Kemarin Alfa yang tahu kejadiannya. Dia yang nolongin gue."

Alfa terkekeh. "Gue juga yang traktir dia es degan abis jatuh."

"Si anying!" umpat Reynald. Lalu kembali pada buku catatannya.

Extraordinary MendelianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang