Manhattan, New York City, 2022
Sudah dua tahun lamanya Nino tak menginjakkan kaki di kampung halamannya, Indonesia. Sejak dirinya merantau ke Amerika dengan alasan healing, bahkan dirinya sangat jarang mengabari keluarganya di Indonesia. Ia lebih menutup dirinya dari siapapun sekarang. Tak ada lagi yang bisa ia percaya setelah kepergian sang kakak.
Kini ia tinggal di sebuah flat bersama seorang wanita yang ia temui secara tidak sengaja saat hendak terbang ke Amerika. Sudah 2 tahun keduanya menjalin hubungan sebagai sahabat. Tentu saja karena Nino adalah pasien dari Senja sendiri yang merupakan seorang psikolog disebuah rumah sakit ternama di Manhattan, New York City.
Senja sendiri seorang gadis normal, ia memiliki kekasih yang bernama Ares yang belum pernah Nino lihat wajahnya karena mereka menjalani hubungan jarak jauh. Ares di Indonesia sedangkan Senja di Manhattan. Nino hanya mengenal Ares melalui suara dan foto yang Senja miliki, selebihnya ia tak pernah melihat secara langsung sosok seorang Ares ini seperti apa. Ia hanya mendengarkan lalu mengimajinasikan sosok Ares melalui cerita dari Senja.
"No, kapan mau balik ke Jakarta ?" Tanya Senja sembari menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga untuk Nino
"Ga tau sen, gue belum siap buat pulang.. gue belum cerita semuanya ke keluarga gue" jawab Nino sembari mengoleskan selai kacang di rotinya
"Hah ? Lu beneran belum cerita ?" Tanya Senja dengan terkejut sembari membetulkan letak kacamatanya dan Nino hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya "No, lu bener bener gila ya ? Lu udah melakukan semuanya, lu udah merubah semuanya dan lu belum cerita sama sekali ke keluarga lu ?" Tanya Senja sembari melanjutkan aktifitas memasaknya
"Belum Sen, gue sih bukannya takut mereka akan gimana gimana.. cuma guenya belum siap aja.. tapi dari segi mental gue lebih baik sih dari gue yang dulu pertama kali dateng kesini" jawab Nino dengan enteng
Senja hanya menggelengkan kepalanya mendengar penuturan Nino. Nino yang ia kenal sekarang ini tak lain dan tak bukan adalah Nino yang ia kenal pertama kali di pesawat, wajahnya memang tak mengalami perubahan. Namun, bagian tubuh lainnya yang mengalami perubahan dan Senjalah yang membantunya untuk melakukan itu semua. Senja yang merekomendasikan tempat kerjanya karena disana memiliki dokter bedah kecantikan terbaik dan juga peralatan yang mumpuni untuk menunjang operasi yang dilakukan oleh Nino saat itu.
Kini tubuhnya jauh lebih atletis dan macho. Meskipun tidak terlalu berotot seperti binaragawan tapi Nino memiliki postur yang ideal sebagai seorang laki laki. Ya, Nino benar benar sudah melakukan operasi yang dilakukannya setahun setelah menginjakkan kakinya di Amerika. Dalam 6 bulan pertama Nino diwajibkan untuk berkonsultasi dengan psikolog dan Senjalah yang menanganinya. Lalu 6 bulan selanjutnya adalah proses bedah yang banyak dilakukan hingga akhirnya Nino benar benar berubah menjadi seorang laki laki. Bahkan suaranya pun ikut berubah layaknya seorang laki laki dewasa pada umumnya.
"Lu ga ngabarin siapapun no kalo lu udah bener bener berubah sekarang ?" Tanya Senja lagi sembari menata masakannya di piring saji
"Ngapain ? Hidup gue yang milih kok, ini pilihan gue dan lu tau apa sebabnya kan ?" Tanya Nino sembari mengunyah roti selai kacang yang baru saja ia buat untuk mengganjal perutnya yang lapar
"Theresia Soedibjo ? I am right ?" Tanya Senja balik sembari menyodorkan piring berisi fettucini buatannya
Nino hanya tersenyum menjawab pertanyaan Senja. Dan ia memang melakukannya karena Tere. Ya, wanita itu benar benar membuat Nino kehilangan kewarasannya dan berakhir untuk mengubah kodratnya dari perempuan menjadi seorang laki laki. Sudah cukup harga dirinya di injak oleh keluarga Tere hanya karena dirinya adalah perempuan. Bukan laki laki, bukan menantu idaman yang diharapkan oleh kedua orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're So Fine
Non-Fictionini kisah Nina Bastara Tjahjono yang akrab dipanggil Nino dengan segala konflik dalam hidupnya. Melanjutkan segala kerumitan yang ada di season 1 dengan judul "Are You My Sunshine ?". Akankah semuanya baik baik saja ? akankah Nino sembuh dari traum...