Chapter 46

524 48 5
                                    

Keesokan harinya di pagi hari yang seperti biasanya, Jihane bangun lebih pagi dan membangunkan Nino yang masih terlelap disampingnya.

"Sayang, bangun.. udah jam setengah enam" ujar Jihane dengan pelan sembari mengusap lengan Nino

Nino yang merasa terusik langsung terbangun dari tidurnya yang memunggungi Jihane sembari memeluk gulingnya.

"Emhh.." ujar Nino sembari meregangkan otot otot ditubuhnya namun bahunya langsung ditepuk oleh Jihane yang hampir saja terkena tubuhnya yang asal menggeliat

Nino langsung mengaduh sembari membuka matanya lebar lebar dan membalikkan tubuhnya ke arah Jihane yang berada di belakangnya.

"Aduh.. pagi pagi udah kdrt aja sih yang" keluh Nino sembari mengusap bahunya yang ditepuk oleh Jihane

"Ya kamu ga kira kira, asal aja kalo ngulet ga liat liat.. hampir aja aku kena tonjok" omel Jihane sembari menaikkan selimut yang menutupi tubuhnya yang tak mengenakan sehelai kain pun

Nino pun segera mencium bibir Jihane sekilas lalu tersenyum lebar lebar setelahnya.

"Maaf sayang maaf, ga sengaja" ujar Nino sembari mencubit pipi Jihane dengan gemas

"Hmm.. ya udah sana mandi, kamu ngantor kan hari ini ?" Tanya Jihane kemudian dengan ketus

"Iya sayang, iya.. udah dong jangan dijutekin gitu akunya, aku kan ga sengaja sayang" ujar Nino sembari menatap mata Jihane dan memberikan wajah mengiba pada Jihane

"Iya ya udah sana sayang, mandi" ujar Jihane kemudian dengan melembutkan nada bicaranya

Nino pun mencium bibir Jihane sekali lagi baru ia loncat dari tempat tidur dan berlarian seperti anak kecil ke kamar mandi. Dan Jihane pun hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Nino yang ajaib seperti itu.

Sementara Nino membasuh tubuhnya, Jihane masih saja berbaring di tempat tidurnya sembari mengotak atik ponselnya. Bolak balik ia menscroll akun sosial media Instagramnya. Setelah bosan, ia langsung melockscreen ponselnya dan kembali menaruhnya di atas meja nakas.

Setelah Nino selesai, ia langsung mengenakan pakaiannya. Sembari mengancingkan kemejanya, ia bersenandung kecil seolah memberitahu pada Jihane bahwa moodnya sedang bagus pagi ini.

"Cerah banget kayaknya yang" goda Jihane kemudian membuat Nino menoleh dan tersenyum lebar sembari mengancingkan lengan kemejanya

"Ih senyumnya mesum banget" ledek Jihane membuat Nino yang gemas langsung meloncat naik ke atas tempat tidur dan duduk tepat diatas tubuh Jihane yang masih rebahan malas diatas tempat tidurnya sembari bersandar pada headboard

"Kamu tuh ya, bikin gemes aja deh" ujar Nino sembari mengunyel unyel pipi Jihane

"Yang ish.. rese banget deh" keluh Jihane sembari berusaha menjauhkan tangan Nino yang sibuk mengunyel unyel pipinya

"Abisnya kamu tuh gemesin tau ga ?" Tanya Nino sembari terus mengunyel unyel pipi Jihane dengan gemas

"Ninoooooo !" Teriak Jihane sembari menahan tangan Nino dan memelototinya

"Ish pundungan, gitu aja ngambek" cibir Nino yang langsung menarik tangannya dan bangkit dari posisinya

"Kamu tuh yang pundungan, gitu aja ngambek kan ? Sini cium dulu" ujar Jihane sembari menarik tangan Nino

Nino pun langsung mencium bibir Jihane sekilas lalu tersenyum setelahnya.

"Sayang, semalem Aghni ngundang aku datang ke gala premier besok" ujar Jihane sembari mengusap pipi Nino

"Tere juga ngundang aku, besok kan ? Jam berapa sih biasanya yang ?" Tanya Nino kemudian

"Nanti aku tanya Aghni deh, karena dia harusnya datang lebih awal.. kalo aku, kamu, Tere sih ya bebas bebas aja" ujar Jihane sembari menaikkan kembali selimutnya yang hampir tersibak oleh gerakan Nino

You're So Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang