Warning !
Chapter ini mengandung adegan 18++
Jika pembaca merasa tak nyaman, bisa langsung di skip saja.
Dan jika merasa belum cukup umur untuk membaca chapter ini, silahkan di skip.Terima kasih.
***
Setelah selesai dengan private beach dinner, keduanya pun kembali ke kamar. Sembari berjalan pelan keduanya menikmati semilir angin yang sejuk yang berhembus malam itu.
"Sayang, dingin ga ?" Tanya Nino kemudian
"Mayan sih, emang kamu ga dingin ?" Tanya Nino balik sembari menoleh ke arah Jihane yang tengah menggosok gosok lengannya pelan
"Lumayan tapi ga begitu dingin mungkin karena angin malem kali ya jadinya agak dingin dingin gimana gitu ?" Ujar Jihane sembari melipat bibirnya kemudian
Saat sedang berjalan santai, tiba tiba dua orang pria bule yang salah satunya adalah instruktur snorkeling yang tadi siang sukses membuat Nino panas menghalangi jalan keduanya. Sontak Nino langsung merangkul Jihane bahkan ia yang memasang badan dengan sedikit menghalangi Jihane.
"Sorry, you guys got in our way" ujar Jihane dengan pelan sembali menyembunyikan setengah dari tubuhnya dibalik tubuh Nino
"Sorry miss, we just want to get to know you" jawab sang instruktur dan sepertinya kedua pria bule ini sedang mabuk
"She's with me !" Bentak Nino kemudian, ia tak senang dengan kedua pria mesum yang berada dihadapannya sekarang ini
"I'm not talking to you, idiot !" ujar sang instruktur sembari beberapa kali cegukan "my name is Peter and this is my friend.. Jonas.. we are from Australia" lanjutnya sembari terkekeh
Nino masih diam, tangannya mengepal dengan sangat kuat sementara Jihane malah meremas ujung kaos yang Nino kenakan.
"What's your name, sexy lady ?" Tanya Peter sembari memajukan langkahnya membuat Jihane mundur tapi tidak dengan Nino, ia justru menunggu saat yang tepat untuk menghajar pria pria kurang ajar ini
"Yang, ayo.. mending ga usah digubris" ujar Jihane yang sudah ketakutan karena melihat Nino yang memang sudah mengambil ancang ancang untuk menghajar Peter
Satu langkah tepat dihadapan Nino, Peter langsung terjungkal lantaran Nino langsung meninjunya tepat di wajahnya.
"Ah ! My nose !" Erang Peter kemudian lalu melihat darah yang menetes dari hidungnya "damn it !" Pekiknya
Dan tentu Jonas takkan diam saja saat melihat kawannya jatuh tersungkur dan ia pun mencoba untuk maju dan melawan Nino. Sayangnya, tulang hidungnya pun harus patah dan ia terjungkal ke belakang.
"Don't bother her, because she is with me and she is my wife" ucap Nino dengan tegas sementara Jihane terkejut dengan ucapan Nino
"Ayo, yang" ajak Nino kemudian sembari menoleh ke belakang ke arah Jihane yang malah mematung dibelakangnya
Saat keduanya melewati Peter dan Jonas, Peter malah dengan sengaja mencengkram pergelangan kaki Jihane yang sontak saja membuat Jihane langsung menghentikan langkahnya dan langsung mencengkram lengan Nino yang tengah digamitnya.
"Kenapa ? Kok berhenti ?" Tanya Nino kemudian sembari menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Jihane yang tengah memejamkan matanya, ia ketakutan
Nino pun naik pitam saat Jihane terlihat sangat ketakutan karena cengkraman tangan Peter di pergelangan kakinya. Ia pun segera mencari batu berukuran sedang dan langsung menghujamkannya pada Peter sebanyak dua kali hingga Peter tak sadarkan diri. Sementara Jonas berlari ketakutan melihat Peter tak berdaya dengan kepala bersimbah darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're So Fine
Non-Fictionini kisah Nina Bastara Tjahjono yang akrab dipanggil Nino dengan segala konflik dalam hidupnya. Melanjutkan segala kerumitan yang ada di season 1 dengan judul "Are You My Sunshine ?". Akankah semuanya baik baik saja ? akankah Nino sembuh dari traum...