Chapter 7

458 58 15
                                    

Keesokan harinya nampak seperti biasa di kediaman keluarga Tjahjono. Tak terkecuali Tarra dan Tasya yang sudah berbaikan setelah deep talk semalaman.

"Kemarin gimana di kantor, no ?" Tanya Nuno kemudian membuka pembicaraan dengan Nino sembari melanjutkan sarapannya

"Biasa aja yah, oh iya kemarin aku acc ajakan kerja sama PT Karya Gemilang Prakasa yah.. ternyata mereka ada kirim 3 kali ya proposal tapi ayah tolak ?" Tanya Nino sembari menyuapkan sepotong roti ke dalam mulutnya lalu mengunyahnya

"Oh perusahaan itu.. ayah ga tertarik sama proposalnya.. memang rapih, tetapi dalam dunia bisnis itu ga ada yang sempurna.. pasti ada aja ruginya sedangkan mereka berani ngasih keuntungan diatas 10% dari modal itu apa ga mencurigakan ?" Tanya Nuno balik sembari memasang ekspresi mengejek

Nino hanya mengangguk anggukkan kepalanya mendengar penjelasan singkat sang ayah. Setidaknya ia sudah tahu celah terbesar untuk menyingkirkan Justin.

"Hmm, terus hubungan kamu sama Jihane bagaimana ?" Tanya Nuno kemudian yang lantas membuat Senja tersedak sontak seluruh mata langsung menuju ke arahnya membuat Senja pun menjadi kikuk

"Maaf, maaf semuanya aku keselek" ujar Senja sembari beberapa kali menundukkan kepalanya

Lalu Nuno pun langsung melanjutkan pembicaraan kembali dengan Nino tanpa mempermasalahkan Senja yang tiba tiba saja terbatuk dengan alasan tersedak tadi.

"Jihane itu baik no, kenapa ga kamu deketin ? Dia cantik dan cerdas juga pekerja keras.. ayah sih setuju kalo sama dia" ujar Nuno kemudian

"Iya mamah juga setuju" ujar Buno menimpali

"Ayah, mamah.. biarin aja Nino menentukan pilihannya sendiri.. kalian setuju setuju juga belum tentukan Jihanenya mau" ujar Tasya menimpali sembari menyuapi Arunika yang berada disampingnya dan duduk dengan tertib

Nino hanya mengangguk kecil, hatinya memang tak mudah untuk terbagi. Satu satunya yang menempati tahta tertinggi disana ialah Theresia Soedibjo. Tapi bukankah tak ada salahnya jika ia mencoba menjalin hubungan dengan seorang Jihane Almira ? Dan ia harus memastikan bahwa Aghni dan Jihane memang sudah benar benar putus agar tak ada kesalahpahaman diantara mereka karena mau bagaimana pun Nino dan Aghni itu berteman.

Sementara itu ditempat lain, Jihane sedang disibukkan dengan sesi pemotretan yang akan dilakukannya bersama Aghni karena keduanya merupakan brand ambassador dari sebuah produk kecantikan. Jantungnya berdegup kencang meskipun hubungannya dengan Aghni sudah usai, tapi tetap saja ia akan selalu nerveos jika dihadapkan dengan seorang Aghniny Haque.

"Hai" sapa Aghni tiba tiba yang langsung masuk begitu saja ke dalam ruang make-up Jihane

"Hai" sapa Jihane ragu ragu

"Kamu sudah selesai ?" Tanya Aghni kemudian

"Baru aja selesai" jawab Jihane sekenanya

Aghni langsung menghampiri dan berdiri di belakang Jihane, keduanya langsung menatap cermin yang ada di hadapan mereka sembari sedikit tersenyum. Aghni langsung mencondongkan badannya, membisikkan sesuatu di telinga Jihane yang seketika membuat bulu kuduk Jihane meremang.

"Miss you, ji" bisik Aghni pelan

Namun Jihane tak mau larut begitu saja dan langsung bangkit dari tempat duduknya. Ia langsung pergi ke studio foto yang letaknya berada di samping ruangan make-up.

"Mas, ayo.. aku udah siap" ucap Jihane pada sang fotografer

Jihane melakukan pemotretan sesi pertama dengan sang fotografer, setelah selesai ternyata ia harus berfoto bersama dengan Aghni sebagai brand ambassador produk kecantikan itu juga.

You're So Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang