Pagi harinya, dengan matanya yang masih cukup mengantuk. Tasya sudah harus menjemput Jihane di apartemennya untuk mengantar Jihane ke rumah sakit tempat Nino di rawat. Ia pun membawa mobilnya dengan cukup pelan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan karena ia mengantuk.
Sesampainya di lobby apartemen Jihane, Tasya langsung menaiki lift menuju unit apartemen Jihane karena Tasya berjanji akan menjemputnya ke apartemen jika ia sudah selesai dengan urusannya di rumah.
Jihane langsung membukakan pintu apartemennya saat Tasya berkali kali memencet bell dengan tidak sabar.
"Pagi kak" sapa Jihane kemudian
"Pagi ji, udah siap ?" Tanya Tasya sembari tersenyum pada Jihane
"Bentar kak, sebentar lagi.. aku lagi nyiapin Sandwich tuna buat Nino.. ayo masuk dulu kak" ajak Jihane kemudian
Tasya pun masuk ke dalam unit apartemen milik Jihane yang rapih, bersih dan wangi. Tasya tersenyum sembari mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya.
"Kamu tinggal sendiri, ji ?" Tanya Tasya kemudian
"Sebenernya ga kak, cuma asisten aku ya aku pindah ke unit sebelah karena dulu kan ada Aghni suka mondar mandir kesini.. takutnya mereka gimana gimana sama Aghni" ujar Jihane menjelaskan
"Unit punya kamu juga ?" Tanya Tasya lagi
"Ga kak, sewa.. nah disebelahnya lagi unit sewaannya Aghni" jawab Jihane dengan jujur pada Tasya membuat Tasya menoleh sejenak dan menatap Jihane namun ia diam
"Oh, dia sering kesini ?" Tanya Tasya sembari menatap Jihane
"Waktu pacaran iya, sekarang udah ga kak.. aku juga ga buka pintu kalo tiba tiba dia datang kesini" jawab Jihane sembari sesekali ia menundukkan kepalanya
Tasya langsung duduk di sofa sementara Jihane yang agak kikuk memilih untuk pergi ke dapur untuk membuatkan Sandwich tuna untuk Nino, Tasya dan tentu untuk dirinya sendiri.
Tak berapa lama, setelah selesai Jihane pun langsung menghampiri Tasya dan langsung mengajaknya untuk langsung pergi ke rumah sakit.
"Kak, ayo.. kita berangkat sekarang" ajak Jihane kemudian
Tasya pun mengangguk dan langsung meraih tangan Jihane untuk bangun dari posisi duduknya. Keduanya pun berjalan beriringan menuju lobby karena Tasya memarkirkan mobilnya di depan lobby, karena ia hanya sebentar jadi lebih memilih untuk tidak ke basement.
Saat hendak masuk ke dalam mobil, Jihane menoleh ke kanan. Ia melihat Aghni dengan menggunakan hoodie berwarna hitam dan diapit oleh dua orang pria berbadan kekar lalu digiring untuk masuk ke dalam mobil Avanza berwarna hitam. Ia mengerenyitkan dahinya sejenak lalu mengabaikannya dengan masuk ke dalam mobil milik Tasya.
Sepanjang perjalanan, Tasya hanya diam saja meskipun beberapa kali menanggapi Jihane yang aktif berceloteh.
"Kak, kenapa ? Kayak ga mood gitu ?" Tanya Jihane kemudian yang notice dengan perbedaan sikap Tasya yang lebih pendiam dengannya sekarang
"Ga, gapapa ji.. cuma agak ngantuk aja" jawab Tasya sembari sesekali menoleh ke arah Jihane
"Beneran ?" Tanya Jihane lagi
"Iya ji beneran, aku cuma agak ngantuk aja ditambah.. laper hehehe" jawab Tasya sembari tersenyum dan memamerkan gigi giginya
"Kak ih kenapa tadi ga bilang ? Tau gitu sandwich kakak dimakan aja tadi di apartemen aku.. aku bikin 6, aku pikir kita makan bareng nanti di rumah sakit.. kakak makan sekarang deh ya ampun" ujar Jihane sembari membuka tas dan mengambil Tupperware berwarna hijau muda lalu membuka tutupnya
KAMU SEDANG MEMBACA
You're So Fine
Non-Fictionini kisah Nina Bastara Tjahjono yang akrab dipanggil Nino dengan segala konflik dalam hidupnya. Melanjutkan segala kerumitan yang ada di season 1 dengan judul "Are You My Sunshine ?". Akankah semuanya baik baik saja ? akankah Nino sembuh dari traum...