Chapter 48

1K 50 32
                                    

Warning !

Chapter ini mengandung adegan 18++
Jika pembaca merasa tak nyaman, bisa langsung di skip saja.
Dan jika merasa belum cukup umur untuk membaca chapter ini, silahkan di skip.

Terima kasih.

***

Mobil yang membawa Nino, Tere dan Jihane pun sudah sampai di Epicentrum. Ketiganya langsung turun dari mobil milik Nino tanpa menunggu berlama lama.

Nino dan Jihane berjalan beriringan sementara Tere mengekor dibelakangnya. Ia melangkahkan kakinya ragu ragu karena ini pertama kalinya ia datang ke acara yang bertabur bintang, fans juga media. Mau tak maupun wajahnya akan terpublikasi.

Jihane berjalan dengan tegap dan penuh percaya diri sembari menggamit lengan Nino. Jihane terlihat sangat elegant dengan balutan suit setelan blazer warna gelap dan long pantsnya, sementara Tere dengan dress warna gelap yang sama dengan Jihane sesekali menundukkan kepalanya.

Suasana riuh dengan banyaknya media entertainment, Jihane langsung menghampiri asistennya yang sudah datang terlebih dulu untuk menukarkan tiketnya.

Beberapa insan media menghampiri ke Jihane menanyakan opini dan kabarnya untuk promosi juga berita media online mereka, sambil juga Jihane menyapa rekan rekan selebriti yang datang dimalam itu, panggilan masuk studio telah terdengar tak lama kemudian ketiganya pun masuk ke dalam studio dan langsung berjalan menuju kursi yang tersedia.

Seluruh cast pemeran dan pendukung akan berbicara memberikan sambutan sebelum film ditayangkan perdana bagi kalangan pers, media dan rekan perfilman, 

Tere duduk disebelah kiri Nino sementara Jihane disebelah kanannya. Sementara Nino mengajak Jihane berbicara sembari sedikit mengomentari penampilan Aghni yang berbeda saat ini dan menggenggam tangan Jihane, tangan kirinya mengelus punggung tangan Tere.

Tere sempat menoleh ke arah Nino yang memiringkan tubuhnya menghadap ke arah Jihane dan sesekali mengecup pipinya Jihane. Ia ketar ketir dibuatnya karena Nino kini menggenggam tangannya dengan ramah sementara tubuhnya merapat ke Jihane.

Tere mencoba melepaskan genggaman tangan Nino yang malah Nino mencari tangannya dengan tubuh yang sedikit memunggunginya. Ia dengan cepat menemukan tangan Tere lalu menggenggamnya. Tere langsung mencubit tangan Nino membuat Nino agak sedikit meringis dibuatnya dan melepaskan genggaman tangannya pada tangan Tere sebentar.

"Kenapa sayang ?" Tanya Jihane kemudian

"Gapapa yang, agak dingin aja..kamu cantik" ucap Nino yang kemudian mencium pipi Jihane kembali sementara tangannya sudah dengan ramah kembali menggenggam tangan Tere

"Asik bener dah bisa dapet dua duanya gini" batin Nino bersorak sorai

Setelah selesai pemutaran film perdana yang Aghni bintangi, para cast yang ikut terlibat pun berdiri di depan pintu tak terkecuali Aghni untuk memberikan ucapan terima kasih kepada para tamu undangan yang keluar satu persatu sembari mengucapkan selamat kepadanya dan para cast lainnya yang ikut berdiri bersamanya.

Tatapan Jihane lurus kedepan dengan sedikit mendongakkan wajahnya hingga terkesan angkuh. Ia berjalan menghampiri Aghni yang tengah menyambut tamu tamu undangan dari kalangan artis bersama dengan para pemeran yang terlibat satu film dengannya.

"Congrats ya Ni" ujar Jihane sembari tersenyum tipis dan mengulurkan tangannya pada Aghni

"Thank you Ji, makasih ya udah mau datang" ujar Aghni sembari menjabat tangan Jihane lalu mencium pipi kanan dan kiri,

You're So Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang