Sesampainya Aghni di lobby apartemen, ia langsung meluncur ke lantai atas menuju unit apartemen milik Jihane yang letaknya hanya selang beberapa unit saja dari unit apartemen miliknya.
Aghni mengetuk pintu unit apartemen milik Jihane dan langsung dibukakan oleh Jihane yang memang belum tidur dan juga karena menunggu kedatangan Aghni.
"Maaf ya kemaleman pulangnya" ujar Aghni pelan, ia pun sembari melangkahkan kakinya ke dalam unit apartemen milik Jihane
"Gapapa nin, kamu udah makan malem ?" Tanya Jihane sembari menutup kembali pintu unit apartemennya lalu menguncinya
"Udah, tadi makan dulu sebelum nganter Tere ke kostannya" jawab Aghni sembari menaruh ranselnya di sofa
"Oh, ya udah mandi dulu gih.. nanti aku siapin baju gantinya" titah Jihane sembari berjalan pelan mendahului Aghni menuju kamar tidurnya
"Handuknya ?" Tanya Aghni kemudian
"Ada di kamar mandi" jawab Jihane
Aghni pun segera masuk ke dalam kamar mandi sementara Jihane menyiapkan baju ganti yang bisa Aghni pakai untuk tidur.
Tak butuh waktu lama, Jihane sudah menyiapkan pakaian ganti untuk Aghni. Dan ia pun langsung bergegas menuju kamar mandi.
"Nin, aku taruh di rak handuk ya ?" Teriak Jihane pada Aghni yang tengah membasuh tubuhnya
"Iya, makasih ji" jawab Aghni dengan setengah berteriak juga
10 menit kemudian Aghni telah selesai membasuh tubuhnya, dengan menggunakan handuk ia pun segera membuka pintu dan bergegas mengambil baju ganti yang Jihane taruh di rak handuk didepan kamar mandi. Sementara Jihane tengah asik dengan ponselnya di kamarnya sembari duduk bersandar ke headboard.
Setelah selesai, Aghni menjemur handuk yang basah terlebih dulu di rak handuk dan berjalan menuju area dapur untuk mengambil segelas air dingin. Lalu ia pun bergegas masuk ke dalam kamar Jihane dan langsung naik ke atas tempat tidur, lebih tepatnya disamping Jihane yang tengah duduk bersandar di headboard.
"Hei, lagi ngapain sih ? Sibuk banget kayaknya sampe jam segini belum tidur" ujar Aghni sembari memiringkan tubuhnya menghadap Jihane yang tengah sibuk dengan ponselnya
"Ini, aku lagi pelajari ulang hasil meeting tadi biar ga ada salah waktu ngisi acara launching produk barunya" jawab Jihane sembari fokus menatap layar ponselnya
Aghni pun langsung menggeser tubuhnya hingga kini ia merapat pada tubuh Jihane dan langsung merangkul perut Jihane sementara dirinya setengah tengkurap dan berhadapan dengan pinggul Jihane.
Jihane menoleh sebentar, ia lalu menaruh ponselnya di nakas dan langsung mengusap kepala Aghni.
"Kenapa sih mantan ? Pulang pulang kok kayak yang sedih gitu ? Jadi putusnya sama Tere ?" Tanya Jihane sembari terus mengusap kepala Aghni sementara Aghni hanya menganggukkan kepalanya
"Hei, kenapa ? Sini cerita dong, jangan gini" ujar Jihane dengan lembut
Aghni pun membalikkan badannya dan langsung menggeser tubuhnya agar Jihane bisa berbaring disebelahnya.
"Mau cerita ?" Tanya Jihane lagi
Aghni pun mengangguk dan Jihane langsung merebahkan tubuhnya dengan posisi miring jadi menghadap tubuh Aghni dan keduanya pun berhadap hadapan.
Aghni pun mulai menceritakan persoalan yang baru saja ia bahas dengan Tere mengenai hubungannya dan Jihane mendengarkannya dengan seksama.
"Aku tuh ga sedih cuma kayak kecewa aja, setelah sejauh ini dia bilang ga begitu yakin dengan perasaannya sendiri.. jadi selama ini, aku tuh dianggap apa sama dia ? Patung ? Arca ?" Keluh Aghni dan Jihane hanya senyum senyum saja menanggapi keluhan Aghni
KAMU SEDANG MEMBACA
You're So Fine
Non-Fictionini kisah Nina Bastara Tjahjono yang akrab dipanggil Nino dengan segala konflik dalam hidupnya. Melanjutkan segala kerumitan yang ada di season 1 dengan judul "Are You My Sunshine ?". Akankah semuanya baik baik saja ? akankah Nino sembuh dari traum...