Chapter 24

450 59 48
                                    

Tiga hari berlalu dan akhirnya masa liburan Jihane dan Nino berakhir. Keduanya sudah harus mendarat di Jakarta untuk kembali pada aktifitasnya masing masing.

Nino mengantarkan Jihane terlebih dulu ke apartemennya, barulah ia pulang ke apartemennya sendiri karena ia tak ingin istirahatnya terganggu oleh siapapun.

"Lah mati nih lampu.. ah pr banget mesti ganti lampu mana lagi capek gini, ya udah deh ntar aja gantinya" ujar Nino bergumam sendiri

Nino pun membaringkan tubuhnya yang lelah di atas tempat tidurnya. Lalu mengecek beberapa pesan yang masuk melalui email dan juga chat WhatsAppnya. Lalu ia pun terlelap sembari memegang ponselnya karena rasa lelah dan kantuk yang begitu menderanya.

Setelah beristirahat seharian penuh, Nino terbangun tepat pada pukul 20.00 wib. Tepat pada saat Jihane menelfonnya berkali kali. Lalu ia pun mengambil ponsel yang tergeletak disampingnya dan langsung menelfon balik Jihane.

"Iya sayang, aku baru bangun" ujar Nino dengan suara serak khas bangun tidurnya

"Dasar kebo ! Daritadi aku bangunin juga, kamu pasti belum makan malem kan ?" Tanya Jihane kemudian yang terdengar merepet seperti ibu ibu yang kurang dapat uang belanja dari suaminya

"Aku capek banget yang, makanya pules banget tidurnya.. ini baru bangun dan belum sempet makan apa apa" jawab Nino bermalas malasan

"Ya sama aku juga capek, tapi ya ga sekebo kamu.. aku tadi masak, aku bawain makanan ke apartemen kamu ya ? Kamu ada mau nitip apa ga ?" Tanya Jihane lagi sembari ia meneguk segelas air putih dingin yang baru saja diambilnya dari dalam kulkas

"Hmm.. aku nitip lampu aja yang, lampu kamarku mati.. putus kayaknya bohlamnya" ujar Nino mengadu

"Ya udah, kamu mandi dulu gih.. pasti belum mandi kan kamu.. jadi nanti aku datang kamu langsung makan, ga perlu aku nunggu kamu mandi lagi" ujar Jihane sembari memasukkan makanan yang tadi dimasaknya ke dalam kotak bekal makanan miliknya

"Ya udah iya iya, aku mandi dulu ya sayang.. jangan lupa beliin aku lampu" jawab Nino sembari tetap memejamkan matanya

"Iya, ya udah ya.. ini aku siap siap dulu" ujar Jihane kemudian

"Iya, ya udah.. dah sayang" ujar Nino sembari mengusap wajahnya dan berusaha membuka matanya agar ia bisa langsung mandi dan ia sudah rapih ketika Jihane datang

"Dah"

Sambungan telfon itu pun langsung diputus oleh Jihane yang tengah menyiapkan beberapa menu masakan yang sudah ia masak sore tadi ke dalam kotak bekal makanan. Sementara Nino masih saja bermalas malasan diatas tempat tidurnya.

Selang 10 menit kemudian, barulah Nino beranjak dari tempat tidur dan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh tubuhnya sejenak.

Jihane yang sudah siap langsung berangkat dengan supir pribadinya menuju apartemen Nino. Namun ia mampir terlebih dulu untuk membelikan sebuah lampu yang Nino pesan. Barulah ia meneruskan perjalanan kembali ke apartemen Nino.

Sesampainya di apartemen Nino, ia langsung masuk dan menyapa Nino yang tengah sibuk bermain game townshipnya di sofa.

"Yang, nih makan malem dulu" ujar Jihane kemudian sembari menaruh kotak makanannya diatas meja makan milik Nino

"Hmm, bentar yang.. ini aku kasih makan embe embe aku dulu" ujar Nino tanpa menoleh ke arah Jihane

Jihane pun langsung menggelengkan kepalanya dan langsung menghampiri Nino lalu duduk di pangkuannya sembari merebut ponsel Nino dengan pelan.

"Yang ih bentar lagi" ujar Nino merengek seperti anak kecil namun Jihane langsung menggelengkan kepalanya dan menjauhkan tangannya yang menggenggam ponsel Nino agar Nino tak dapat meraihnya

You're So Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang