Nino menggendong Jihane yang sudah tertidur pulas selama dalam perjalanan. Meskipun dirinya sendiri lelah, tapi ia tak tega membangunkan Jihane dari tidurnya hanya untuk pindah ke kamar unit apartemennya.
Beberapa orang menoleh ke arah Nino, mempertanyakan Jihane yang berada di dalam gendongannya. Nino hanya melemparkan senyum menjawab tatapan heran orang orang yang menatapnya.
Jihane terbangun tepat saat Nino kesulitan membuka pintu unit apartemen milik Jihane karena Jihane berada dalam gendongannya.
"Yang, kok aku digendong ?" Tanya Jihane dengan suara serak khas bangun tidurnya
"Aku ga tega bangunin kamu, malah kamunya kebangun" jawab Nino sembari tersenyum
"Ya udah turunin, kamu tuh capek baru pulang kerja langsung ngajakin aku jalan jalan.. nyetir pulang pergi sendirian" ujar Jihane pelan
Nino pun langsung menurunkan tubuh Jihane yang digendongnya, lalu membiarkan Jihane membuka pintu unit apartemennya. Jihane langsung masuk ke dalam apartemen dan disusul Nino yang berjalan di belakangnya.
"Aku mandi dulu ya" ujar Nino sembari mengambil handuk bersih yang selalu disediakan Jihane di rak handuknya
Tanpa menunggu persetujuan Jihane, Nino langsung masuk kamar mandi dan membasuh tubuhnya terlebih dulu. Sementara Jihane menyiapkan kaos bersih miliknya yang bisa Nino kenakan.
Setelah selesai, Nino langsung masuk ke kamar Jihane dan mengenakan pakaian yang sudah Jihane siapkan. Lalu membaringkan tubuhnya tepat disamping Jihane.
"Capek ya ?" Tanya Jihane kemudian sembari menoleh ke arah Nino dan meremas rambutnya pelan dan Nino hanya tersenyum sembari memejamkan matanya menikmati sentuhan Jihane di kepalanya
"Maaf ya akunya suka nyebelin, suka bikin kamunya repot ngimbangin sikap kekanak kanakannya aku" ucap Jihane pelan
"Ga masalah sayang, kamu ga pernah bikin aku repot kok.. aku seneng kalo kamunya seneng" jawab Nino sembari membalikkan tubuhnya menghadap Jihane
"Manis banget sih pacar aku" ujar Jihane sembari mengalihkan remasan di rambut Nino kini mengusap pipinya dan Nino pun tersenyum dengan matanya yang sudah sayu
"Ya udah, sekarang bobo ya.. kamu harus istirahat, besok kan masih harus ngantor" ujar Jihane sembari terus mengusap pipi Nino
Nino pun mengangguk pelan dan mulai memejamkan matanya. Mengistirahatkan tubuhnya dari segala aktifitas yang membebaninya seharian. Dengkuran halus menjadi pertanda bahwa ia sudah memasuki alam mimpinya. Jihane pun tersenyum lalu mencium kening Nino dengan lembut.
"Good night, pacar" ujar Jihane yang kemudian menyusul Nino memejamkan matanya
Sementara itu, Aghni baru saja mengantar Tere pulang ke rumah kost yang disewanya. Ia tak berencana menginap malam ini dan hanya mengantarkan Tere pulang saja meskipun ia kerepotan karena harus bolak balik memesan taksi online untuk pulang dan pergi tapi Aghni menikmatinya.
"Aku pulang ya Ter.. kamu langsung istirahat aja.. ga perlu nunggu kabar aku udah sampe atau belum" ujar Aghni sembari bangkit dari posisi duduknya
"Kamu ga mau nginep aja ?" Tanya Tere kemudian sembari bangkit juga dari posisi duduknya
"Aku harus pulang, ada yang harus aku siapin buat pemotretan besok.. kamu istirahat aja, kamu pasti capek seharian kerja dan harus nemenin aku" ujar Aghni sembari tersenyum
Tere pun mengangguk dan memang ia merasa lelah setelah beraktifitas seharian, belum lagi tempat dinner yang dipilih Aghni cukup jauh dan harus menembus kemacetan. Membuat energinya terkuras habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're So Fine
Non-Fictionini kisah Nina Bastara Tjahjono yang akrab dipanggil Nino dengan segala konflik dalam hidupnya. Melanjutkan segala kerumitan yang ada di season 1 dengan judul "Are You My Sunshine ?". Akankah semuanya baik baik saja ? akankah Nino sembuh dari traum...