"El, sorry ya.. atas nama Aghni aku minta maaf" ujar Jihane dengan tulus sembari mengobati Elga yang terluka karena pukulan Aghni
"Gapapa ji, kamu kan tau sendiri gimana kita dulu tuh.. pasti tiap ketemu ribut, cuma yang aneh kok dia masih aja gitu padahal kan dia udah jadi mantan kan ?" Tanya Elga membuat Jihane agak sedikit menundukkan kepalanya
"Ya walaupun mantan juga kan bukan berarti kita ga bisa deket dan temenan El" jawab Jihane pelan tanpa menatap Elga, ia takut perasaannya yang sebenarnya tertangkap oleh Elga karena Elga adalah orang yang sangat jeli membaca tatap mata seseorang
"Masih sayang ya ?" Tanya Elga kemudian membuat Jihane sedikit mendongak dan memberanikan diri untuk menatap Elga sebagai lawan bicaranya
"Sayang sebagai temen, iya.. kita sama sama merantau dan tinggal sendiri kan di jakarta.. ga mungkin juga tiba tiba karena jadi mantan, kita musuhan" jawab Jihane dengan mantap
"Nino ?" Tanya Elga lagi
"Maksudnya ?" Tanya Jihane balik sembari mengerenyitkan dahinya menatap Elga
"I know you so well, Jihane.. kita kenal udah berapa lama ? Bahkan dulu kita saling ngejar tapi ga berani ngungkapin perasaan masing masing.. Nino bukan hanya sekedar pelampiasan atau pemuas rasa penasaran kamu aja kan ?" Tanya Elga justru menyerang Jihane dengan tatapannya
"Ga, El.. aku sayang sama Nino bahkan sebelum hatinya benar benar terbuka untuk aku.. kamu liat cewek yang tadi bawa Aghni pulang ?" Tanya Jihane kemudian dan Elga pun mengangguk
"Dia mantannya Nino dan sekarang lagi deket sama Aghni.. dulu Nino sampe koma karena digebukin sama bokapnya dia dan aku ga mau itu sampe terjadi juga sama Aghni" lanjutnya pelan
Elga mencoba mencerna cerita Jihane dan mencoba mencari benang merahnya. Namun ia bingung, mengapa sampai Nino dipukuli oleh orangtua wanita yang bersama Aghni tadi ? Apakah dia pria yang tak bertanggung jawab ? Pikiran Elga langsung kemana mana.
"Ah udah ah, aku males bahasnya.. udah sana tidur" titah Jihane tiba tiba sembari mendorong bahu Elga
"Eh belum selesai ji, aku masih bingung.. kok bisa Nino dipukulin sampe koma ?" Tanya Elga kemudian dengan raut wajah serius menatap Jihane
"Bapaknya ga setuju sama Nino dan kena hasutan juga dari temennya Tere" jawab Jihane malas
"Oh gitu, terus sekarang mama setuju kamu sama Nino ? Ortunya Nino aman ?" Tanya Elga lagi
"Amaaaann, udah ah sana tidur.. aku mau tidur juga.. ngantuk" usir Jihane sembari ia bangkit dari posisi duduknya
Meskipun Elga masih bingung, ia pasrah saja karena percuma mengajak Jihane berbicara. Jihane pasti akan mengelak atau tak mau membahas apapun itu padahal Elga penasaran dengan sosok Nino ini.
Elga langsung masuk ke dalam kamarnya begitu pula Jihane, Jihane langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan mencoba untuk langsung memejamkan matanya.
Sementara itu Nino tengah disibukkan berbincang dengan staff bagian HRD di kantornya mengenai perekrutan karyawan tanpa sepengetahuannya. Dan hasil akhirnya, Nino meminta agar karyawan yang baru saja diterima oleh staff HRD untuk di tempatkan lantai ketiga gedung kantor milik Nino agar mereka tidak saling bertemu. Bagaimana pun ia tak mau ada sikap ketidak professionalan antara ia sebagai seorang atasan dengan Elga yang merupakan teman dari kekasihnya dan juga merangkap menjadi bawahannya.
Setelah semuanya selesai, Nino lebih dulu mengecek Arunika ke dalam kamarnya yang ternyata Arunika belum tidur. Ia sedang asik sendiri memeluk guling dan memeluk boneka kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're So Fine
Non-Fictionini kisah Nina Bastara Tjahjono yang akrab dipanggil Nino dengan segala konflik dalam hidupnya. Melanjutkan segala kerumitan yang ada di season 1 dengan judul "Are You My Sunshine ?". Akankah semuanya baik baik saja ? akankah Nino sembuh dari traum...