Setelah sampai di unit apartemen masing masing, baik Jihane dan Nino maupun Aghni dan Tere pun langsung sibuk membersihkan tubuh masing masing yang baru saja dari luar ruangan dan lebih tepatnya di ruang publik. Hal itu sudah menjadi kebiasaan untuk dilakukan sebelum menjelang tidur.
Setelah bersih dan mengenakan pakaian tidurnya, baik Jihane dan Nino maupun Aghni dan Tere pun langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur masing masing.
Merenggangkan otot otot yang tegang karena lelah beraktifitas seharian lalu tertidur pulas begitu saja tanpa ada percakapan terlebih dulu.
*
Keesokan harinya, Aghni bangun lebih pagi dan langsung mempersiapkan dirinya sebaik mungkin. Karena hari ini adalah hari yang ditunggu tunggu olehnya. Ia membangunkan Tere lalu membiarkan Tere mandi terlebih dulu sementara ia menyiapkan sarapan untuk disantap bersama dengan Tere.
Setelah Tere selesai dengan rutinitasnya sehabis mandi dan berdandan, Aghni pun langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh tubuhnya terlebih dulu setelah itu baru ia mengajak Tere sarapan dengan sandwich buatannya.
"Makasih sayang" ucap Tere sembari tersenyum menyambut Aghni yang tengah menarik tubuhnya agar duduk dipangkuannya
Aghni hanya mengangguk tersenyum lalu mengecup pipi Tere dari samping.
"Gimana perasaannya hari ini Nin?" Tanya Tere kemudian membuka percakapan dengan Aghni yang nampak agak sedikit kusut saat ini
"Aku deg-degan Ter" jawab Aghni dengan jujur sembari menyuapkan sandwich ke dalam mulutnya
Tere pun tersenyum lalu menggenggam tangan Aghni dan mengusap punggung tangannya dengan lembut.
"Aku ga tau sih deg-degannya kamu tuh kayak gimana, lebih spesifiknya karena apa.. karena aku ga tau rasanya jadi aktris yang mau launching filmnya kayak apa.. tapi aku yakin deh ga ada yang kecewa dengan kemampuan akting kamu, kamu tuh hebat" puji Tere sembari tersenyum menatap Aghni
"Makasih ya sayang" ucap Aghni sembari tersenyum dan sedikit terpejam karena kening dan pipinya dikecup Tere
Tere pun mengangguk dan langsung melanjutkan sarapannya. Lalu meminum susu yang telah Aghni siapkan untuknya.
"Kamu berangkat sendiri atau bareng Nino ?" Tanya Aghni kemudian
"Bareng Nino, kebetulan kita mau langsung ninjau lokasi proyek.. gapapa kan sayang? Habis semua selesai, aku pasti dateng kok sama Nino dan Jihane" jawab Tere sembari tersenyum dan agak sedikit membungkuk karena tengah mengenakan sepatunya
Aghni pun mengangguk, ia langsung terfokus pada ponselnya yang tiba tiba berbunyi dan ia pun langsung membaca pesan dari Jihane dan langsung membalasnya.
Aghni langsung melockscreen ponselnya dan memeluk Tere sembari mencium bibir juga pipi kanan dan kirinya. Setelah Tere beranjak keluar dari unit apartemennya, Aghni langsung menutup pintunya untuk melanjutkan aktifitasnya.
Tiba tiba saja bel unit apartemennya berbunyi, ia langsung beranjak dari kamar untuk membukakan pintunya sembari ia mengancingkan lengan kemeja flanelnya.
"Kenapa ya yang ?" Tanya Aghni sembari membuka pintu unit apartemennya yang dikiranya adalah Tere yang kembali untuk mengambil sesuatu miliknya yang tertinggal ternyata Jihane yang malah datang menyambanginya
"Eh, Ji.. aku kira Tere balik lagi tadi" ujar Aghni dengan gugup
Jihane tak menjawab, ia langsung masuk ke dalam unit apartemen Aghni dan menutup pintu unit apartemen Aghni. Lalu mendekati Aghni yang masih berdiri dihadapannya hanya saja ia sempat memundurkan langkahnya sekali untuk memberi ruang pada Jihane agar bisa menutup pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're So Fine
Non-Fictionini kisah Nina Bastara Tjahjono yang akrab dipanggil Nino dengan segala konflik dalam hidupnya. Melanjutkan segala kerumitan yang ada di season 1 dengan judul "Are You My Sunshine ?". Akankah semuanya baik baik saja ? akankah Nino sembuh dari traum...