Chapter 42

502 49 15
                                    

Nino melanjutkan perjalanannya dengan galau, bimbang dan juga khawatir setelah apa yang dilakukannya bersama Tere.

Tiba tiba saja Jihane memvideocall-nya membuat jantungnya semakin tak karuan. Ia pun menepi sebentar untuk mengangkat video call dari Jihane.

"Iya sayang" sapa Nino kemudian sembari menghindari tatapan Jihane yang sudah mencurigainya

"Kamu kenapa ? Mau kemana ? Abis ngapain emang ?" Cecar Jihane sedetik kemudian membuat Nino hampir saja gelagapan

"Ga sayang aku, aku ga kenapa kenapa dan ga mau kemana mana juga.. aku capek banget" jawab Nino berusaha setenang mungkin padahal jantungnya sudah berdegup tidak karuan

"Ya apa bedanya pulang ke rumah, apartemen kamu atau kesini ?" Tanya Jihane lagi sembari memperlihatkan dirinya yang tengah menyedekapkan kedua tangannya di dada

"Kalo aku ketemu kamu nanti malah pengen capek yang lain, sayang.. bisa rontok badan aku" jawab Nino lagi sembari sesekali mengedarkan pandangannya ke arah lain, benar benar menghindari tatapan Jihane

"Emang kamu tadi abis ngangkat ngangkat ?" Tanya Jihane dengan ketus

"Ga gitu sayang, energi aku kayak udah kekuras karena persoalan tadi" jawab Nino sembari melemas lemaskan suaranya berharap Jihane percaya dengan alasannya, padahal ia hanya ingin menghindari Jihane karena rasa bersalahnya

"Hhh.. ya udah kalo gitu, kamu hati hati dijalan.. pulang langsung istirahat" ujar Jihane dengan sebal kepada Nino yang tiba tiba saja mengabarinya bahwa ia tidak menginap, padahal jihane sudah menunggunya

"Iya sayang, iya" ujar Nino kemudian sembari tersenyum tipis dan memberanikan diri memandang ke arah Jihane

Tanpa basa basi Jihane langsung mematikan sambungan videocallnya sementara Nino langsung mengusap dadanya merasa lega. Nino pun langsung kembali melanjutkan perjalanannya pulang ke rumah.

Sementara itu Tere yang merasa bersalah pun melakukan hal yang sama, ia langsung memvideocall Aghni untuk memberitahukan bahwa ia tak bisa menginap di apartemen milik Aghni saat ini.

"Sayang, aku gapapa kan ga nginep dulu hari ini ?" Tanya Tere kemudian

"Ya gapapa sih, cuma kenapa ?" Tanya Aghni balik sembari menatap wajah Tere yang berada di layar ponselnya

"Aku capek banget, pengen langsung istirahat" jawab Tere sembari merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur

"Oh, ya udah gapapa kalo gitu.. kamu langsung istirahat aja daripada kamu kecapekan dan nantinya malah jadi sakit" ujar Aghni sembari tersenyum menatap Tere

"Makasih ya sayang.. kamu juga istirahatlah, jangan cuma aku doang yang istirahat tapi nanti kamu malah begadang lagi" ujar Tere mengingatkan Aghni

"Iya sayang, ini aku sambil ngecek jadwal yang dikirim mbak Fella habis itu langsung tidur kok" jawab Aghni kemudian

"Ya udah aku duluan ya ? Aku udah ngantuk dan emang capek banget seharian ini habis ninjau proyek" pamit Tere kemudian

"Iya sayang, ya udah.. good night" ucap Aghni sembari membetulkan posisi rebahannya

"Good night, sayang" jawab Tere

Sambungan video call itu pun terputus dan Aghni kembali pada agenda kerja yang tengah dibacanya.

Tak lama kemudian bel unit apartemennya berbunyi, ia pun dengan enggan berjalan menuju pintu unit apartemennya dan langsung membukanya.

"Eh, kenapa ji ?" Tanya Aghni kemudian saat melihat Jihane tengah berdiri di ambang pintu menunggu Aghni membukakan pintu untuknya

You're So Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang