Chapter 19

517 63 36
                                    

Ini adalah hari keempat Nino dirawat, Nino sudah mulai merasa bosan sebenarnya dan ingin segera kembali ke kantornya. Namun karena dokter yang menangani Nino belum memperbolehkannya untuk pulang, maka kepulangan Nino pun ditunda hingga esok hari.

"Yang, aku bosan" rengek Nino kemudian

Jihane yang tengah sibuk membalas beberapa chat dari teman temannya pun langsung menoleh ke arah Nino lalu menghampirinya.

"Sabar ya sayang, besok juga udah pulang.. kamu cuma perlu sabar sebentar lagi aja, sayang" ujar Jihane sembari tetap mengotak atik ponselnya

"Aku bosan, aku pengen cepet pulang" ujar Nino kemudian "aku punya banyak kerjaan yang harus segera aku selesaikan.. aku ga bisa terus terusan di rumah sakit kayak gini, lagian aku juga udah sembuh kok" lanjutnya sembari memberengut kesal sendiri

Jihane pun segera bangkit dan menaruh ponselnya di meja depan sofa dan menghampiri Nino yang tengah duduk ditepian brankar sembari mengayun ayunkan kakinya sementara kepalanya menunduk. Jihane langsung menyentuh dagu Nino dan membuatnya mendongak menatap Jihane yang berdiri dihadapannya.

"Sayang, aku tau kamu kesel di rumah sakit terus kayak gini.. aku tau kamu pengen buru buru kerja lagi meskipun ga kerja pun ga bakalan buat kamu jatuh miskin.. tapi kesehatan kamu itu penting, sayang.. kalo kamu belum bener bener sembuh dan langsung maksain untuk kerja lagi, yang ada nanti kamu drop lagi.. katanya kamu mau ngajak aku liburan ke Maldives ? Kalo kamunya sakit lagi, emangnya kita bisa kesana ?" Tanya Jihane kemudian sembari menatap Nino yang langsung menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan dari Jihane

Jihane pun langsung tersenyum, lalu ia mendekatkan wajahnya ke wajah Nino lalu meraih bibir kekasihnya itu. Ia mencium dan menggigit lembut bibir Nino.

"Udah ya, jangan rewel lagi ya sayang ya ? Mending kamu sekarang istirahat, biar kamunya ga kepikiran buat kerja terus kamunya jadi rewel" ujar Jihane menasihati

Namun Nino menggeleng membuat Jihane menghela nafasnya lalu menghembuskannya dengan kasar.

"Yuk tidur yuk, sayang.. aku yang pusing kalo kamunya rewel gini" ajak Jihane sembari mendorong bahu Nino agar kekasihnya itu menurutinya dan merebahkan diri di atas brankar

Setelah Nino berbaring, Jihane langsung berpindah ke sisi satunya dan langsung ikut naik ke atas brankar.

"Sini miring kesini tidurnya, sayang" ujar Jihane sembari menarik Nino agar membalikkan tubuhnya ke arahnya

"Ga mau yang, aku mau pulang bukan mau tidur" ujar Nino mulai merengek, tapi ia tetap menuruti Jihane untuk membalikkan tubuhnya dan kini berhadapan dengan Jihane

Jihane dengan sigap langsung mengusap pipi Nino lalu mengusap kening kekasihnya itu sembari bersenandung kecil hingga akhirnya Nino pun memejamkan matanya karena mengantuk. Jihane langsung tersenyum melihat Nino yang sudah memejamkan matanya. Bahkan nafasnya sudah lebih teratur yang berarti kekasihnya memang sudah benar benar terlelap. Jihane pun mencium kening Nino dan ikut  memejamkan matanya, keduanya pun tertidur sembari saling memeluk satu sama lain.

*

Tasya dan Tarra yang baru saja masuk  ke dalam ruang tempat Nino dirawat langsung mengecilkan volume suaranya saat melihat Jihane dan Nino yang tengah tertidur pulas dengan posisi saling memeluk satu sama lain.

"Sayang, liat deh.. Jihane sama Nino cocok banget ya keliatannya ? Mereka tuh bener bener couple goals banget" ujar Tasya memuji sembari menoleh kearah Tarra yang berdiri disampingnya

"Ya cocok sih, Nino kan perpaduan antara cantik dan ganteng jadi ya sama siapa aja juga dia cocok cocok aja" ujar Tarra menimpali

"Aku seneng deh liat Nino kalo sama Jihane tuh lebih manja kayak gini, tidur aja harus banget pelukan.. dibanding waktu sama Tere, auranya tuh aurauran banget perasaan" ujar Tasya sembari menyedekapkan kedua tangannya di dada

You're So Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang