Chapter 4

491 53 26
                                    

Pagi itu di kota New York sangat indah, beberapa pejalan kaki nampak sangat menikmati indahnya pagi itu, kecuali Jihane. Dengan mata yang sembab ia berjalan menyusuri Madison avenue dan beberapa kali pura pura tersenyum saat beberapa pejalan kaki yang berasal dari Indonesia dan mengenalnya menyapanya dengan hangat.

Semalaman ia tak bisa tidur ditambah hubungannya dengan Aghni memburuk karena ia mendapati Aghni tengah bercinta dengan wanita lain dan wanita itu tidak lain dan tidak bukan adalah Pevita yang merupakan senior Jihane maupun Aghni di dunia entertainment.

Flashback On

"Aghni lagi apa ya ? Hari ini kan jadwal dia rehab ?" Gumam Jihane yang sudah menyelimuti dirinya dengan selimut tebal karena udara New York yang cukup dingin di malam hari

Jihane melirik ke arah jam dinding yang ada di sebelahnya, lalu ia mencocokan perbedaan waktu antara Indonesia dengan New york saat ini.

"Telfon ah mumpung masih jam segini" gumam Jihane lagi

Dalam dua kali panggilan, Aghni baru mengangkat telfon darinya disertai dengan suara desahan seorang perempuan yang tak terlalu jauh dari Aghni. Jihane pun mengerenyitkan dahinya untuk mendengarkan dengan seksama barangkali suara itu masih ada atau memang ia salah dengar.

"Iya sayang ?" Jawab Aghni dengan nafasnya yang sedikit terengah engah

"Kamu lagi ngapain ?" Tanya Jihane menyelidik

"Hah ? Apa sayang ? Ahh.. pev" erang Aghni membuat Jihane semakin curiga dan langsung memencet tombol kamera di ponselnya namun Aghni tak mau dan mengabaikan panggilan videocallnya sehingga Jihane semakin curiga dibuatnya

"Kamu lagi ngapain sih ?" Tanya Jihane berusaha mengorek keterangan dari Aghni meskipun ia sudah tau apa yang sedang Aghni lakukan, hanya saja ia mau dengar sendiri dari mulut seorang Aghniny Haque padanya

Ponsel milik Aghni terdengar membentur sesuatu seolah dilempar oleh seseorang yang tak suka terganggu dengan panggilan telfon dari Jihane.

Lalu samar samar ia mendengar Aghni yang tengah bercinta dengan Pevita dari suara suara desahan keduanya. Tanpa berbasa basi lagi, Jihane langsung mematikan sambungan telfonnya dan memblokir nomor ponsel Aghni. Ia pun langsung menangis sejadi jadinya di dalam kamar sehingga Jerome dan Omar yang merupakan rekan syuting Jihane pada saat itu langsung berhamburan masuk ke dalam kamar Jihane untuk memastikan keadaan Jihane.

Flashback Off

"Kamu jahat banget nin" gumam Jihane pelan sembari mengusap airmatanya yang seketika jatuh mengingat kejadian semalam

Jihane terus berjalan hingga akhirnya ia singgah di Frisson Espresso, ditempatnya kemarin bertemu dengan Nino. Namun kali ini ia tak menghubungi Nino sama sekali, ia hanya ingin menyendiri dengan rasa sakit yang ia rasakan.

Setelah memesan Americano yang selalu menjadi favoritnya, Jihane langsung duduk ditempat yang sama seperti kemarin saat bertemu dengan Nino. Matanya menerawang keluar jendela seolah sedang meratapi kisah cintanya yang selalu saja ada masalah menerpa.

Tak lama kemudian, Nino yang baru saja pulang mengantar Senja ke rumah sakit tempatnya bekerja datang untuk mampir seperti biasanya. Kali ini dengan mengenakan celana pendek dan kaos saja membuat Jihane sedikit melirik ke arahnya meskipun Nino tak menyadari adanya Jihane disana.

"Hey, i want to order the usual one" ujar Nino dengan ramah

Barista di coffeeshop itu dengan senyum ramah langsung menyebutkan pesanan Nino dan menyiapkannya sementara Nino menunggunya di depan meja kasir.

You're So Fine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang