P R O L O G

594 18 8
                                    

~ H A P P Y R E A D I N G ~

.

.

.

____________________________________

"Jadilah manusia baik dalam pandangan Allah, jadilah manusia buruk dalam pandangan sendiri, dan jadilah manusia biasa dalam pandangan orang lain."

• • •

"Kesabaran itu ada dua macam, sabar atas sesuatu yang tidak kau inginkan dan sabar menahan diri dari yang kau inginkan."

- Ali bin Abi Thalib
__________________________________

Prang

"PAPA SUDAH BILANG, JANGAN LAGI-LAGI KAMU MENYIMPAN FOTO PEREMPUAN MURAHAN ITU!"

Perempuan itu hanya bisa menangis sendu sembari menatap pecahan bingkai foto yang dilempar hingga pecah oleh Papanya sendiri. Ia mengangkat wajahnya menatap seorang pria paruh baya yang kini tengah menatapnya dengan nafas yang memburu.

"Mama bukan perempuan murahan, Pa!" bantah Monica dengan sesegukan.

Plak

"BERANI KAMU MEMBANTAH, MONICA?!"

Perempuan yang dipanggil Monica itu hanya bisa diam tanpa berniat untuk membantah lagi. Jika saja ia membantah lagi, kemungkinan pria yang kini dihadapannya akan semakin marah besar kepadanya.

"Papa tidak ingin kamu menyimpan foto menjijikkan itu lagi. Jika saja kamu masih melanggarnya, Papa pastikan hidup kamu akan jauh lebih menderita ketimbang Mamamu!" tegas pria paruh baya itu dengan rahang yang mengeras kemudian pergi meninggalkan kamar seorang gadis yang kini sedang menangis.

Dengan sisa tenaganya, Monica memungut bingkai foto yang kini sudah rusak. Didalam bingkai itu, terlihat foto seorang perempuan yang masih muda tengah menggendong tubuh mungil putrinya dengan senyuman yang tak pernah pudar dari wajahnya.

Monica memeluk erat foto yang kini sudah rusak. "Mama, Monica k-kangen. K-kapan Mama pu-pulang?"

Meoww

Sontak perhatian Monica kini teralihkan kepada seekor kucing berbulu putih dengan abu-abu yang lebat. Lalu ia menggendong kucing itu dengan penuh kasih sayang.

"Bri, a-apa Mama tidak akan pernah k-kembali l-lagi?" tanya Monica dengan mengelus lembut bulu kucing yang kini digendongannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bri, a-apa Mama tidak akan pernah k-kembali l-lagi?" tanya Monica dengan mengelus lembut bulu kucing yang kini digendongannya.

Nama kucing tersebut adalah Brisia, yang artinya tercinta. Kucing putih abu-abu itu adalah pemberian Mamanya sewaktu ia kecil dulu.

"A-aku, kangen Mama. Kapan dia akan kembali?"

|| Bersambung... ||

💐💐💐


Gimana prolognya?! Semoga suka.

Jangan lupa vote dan komen.
😉❤

Monica [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang