43 . Hari Spesial Monica

75 4 0
                                    

⫍ ─━━━━╼͜━͜┉ི͜━ི┅━ྀ͜┉ྀ͜━͜╾━━━━─ ⫎

"Kunci kebahagiaan itu adalah ketika kau selalu senantiasa merasa bersyukur atas apa yang kau miliki, dan selalu berpikiran baik dalam keadaan apapun."

- Monica Kathleen

⫍ ─━━━━╼͜━͜┉ི͜━ི┅━ྀ͜┉ྀ͜━͜╾━━━━─ ⫎

💐💐💐

Seorang perempuan mengerjabkan kedua bola matanya perlahan.

Hari sudah hampir siang, namun tak kunjung membuat Monica ingin bangun dari tempat tidurnya. Untung saja hari ini sekolah libur, jadi Monica tidak perlu khawatir karena ia bangun siang.

Monica bangkit dari kasurnya lalu berjalan pergi ke kamar mandi. Selesai membersihkan dirinya, Monica melihat jam yang ada didalam kamarnya.

Jam menunjukkan pukul 12.45. Yah, sudah sangat siang.

Lalu, matanya menatap kearah kalender. Hari ini adalah hari lahirnya ia ke dunia, tidak ada yang spesial seperti yang ia bilang kala itu. Semua terasa hampa.

Setiap kali hari ini tiba, maka Monica akan seharian mengurung dirinya didalam kamarnya.

Langkah kakinya berjalan kearah Brisia yang sedang bermain diatas kasurnya. Tangannya terulur lalu menggendong kucing berwarna abu-abu putih itu.

"Bri, hari ini aku ulang tahun. Usia aku bertambah, tapi enggak ada yang beda hari ini. Semuanya tetap sama seperti biasanya."

"Mama enggak ada disamping aku, dan juga enggak ada sebuah pesta meriah serta tiup lilin diatas kue."

"Bri, aku boleh iri enggak sama mereka yang hidupnya selalu dilimpahkan kebahagiaan? Tapi, kalau dipikir-pikir untuk apa aku iri? Kan setiap manusia masing-masing kebahagiaannya udah diatur sama Tuhan."

Seulas senyuman muncul diwajah Monica. Rongga dadanya begitu sesak, rasanya air matanya ingin tumpah.

"Brisia, keinginan ulang tahun aku ini selalu sama dengan tahun-tahun kemarin. Aku ingin Mama kembali lagi, aku ingin keluarga aku menjadi utuh. Dan, aku ingin bahagia," ucap Monica tersenyum getir.

Brisia hanya menatap Monica dengan tatapan polosnya.

Tiba-tiba saja, ketukan pintu terdengar.

Tok tok tok

Monica kembali menaruh Brisia diatas kasur lalu memutar knop pintu dan membukanya.

Ternyata, itu adalah Alaric.

"Abang? Kenapa?"

Alaric menyerahkan satu kotak yang entah apa isinya. Melihat kotak itu, Monica menaikan alisnya bingung.

"Apa ini? Hadiah?" tanya Monica.

"Pake ini untuk acara nanti malam."

"Malam ini ada acara? Tapi, di mana?" tanya Monica lagi.

"Ada kejutan untuk lo, dari gua. Jadi, malam ini jangan lupa bersiap-siap," ucap Alaric tersenyum tipis lalu kembali pergi menjauh.

Monica menatap punggung Alaric yang menjauh lalu menutup pintu kamarnya. Kotak yang tadi diberikan oleh Alaric ia taruh diatas kamar dan membukanya.

Didalam kotak tersebut, terdapat sebuah dress berwarna pink dan juga sebuah sepatu kaca serta kalung dengan hiasan mutiara disana.

Acara?

Monica [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang