49 . Harus Merelakan

85 4 0
                                    

⫍ ─━━━━╼͜━͜┉ི͜━ི┅━ྀ͜┉ྀ͜━͜╾━━━━─ ⫎

"Jangan sesekali memendam kebencian terhadap seseorang, karena hal itu hanya akan mempersulit hidupmu. Serahkan semuanya kepada Tuhan, maka hidupmu akan jauh lebih tenang."

- Monica Kathleen

⫍ ─━━━━╼͜━͜┉ི͜━ི┅━ྀ͜┉ྀ͜━͜╾━━━━─ ⫎

💐💐💐

Kinan berlari menuju rooftop. Kepalanya begitu pusing memikirkan semua masalahnya.

Ia takut jika nanti Monica melaporkannya ke kantor polisi. Belum lagi, Elaric yang ingin menggantikan posisinya menjadi 'ratu' didalam Moonlight.

Lalu Maryam dan Marko yang masih mendiaminya sampai saat ini. Para anggota Moonlight pun terlihat begitu kecewa dengannya.

Rasanya, Kinan ingin berteriak saja. Ia tidak tahan akan semua yang ia alami.

"SIALAN LO, MONICA!" teriak geram Kinan.

"Sampai kapan lo mau melampiaskan kekesalannya lo ke Monica terus?" sahut Samudra bertanya dengan menghampiri Kinan.

"Sam? Lo kok di sini?" tanya Kinan dengan linglung.

"Kenapa? Sekolah ini bukan punya lo, gadis miskin," ucap Samudra dengan raut wajah datar.

"Sam! Jaga mulut lo!" kesal Kinan sekaligus terkejut akan sikap aneh yang ditunjukkan oleh Samudra. Seumur-umur ia kenal dengan Samudra, tidak pernah sekalipun Samudra mengatainya seperti tadi.

"Lihatkan? Lo aja enggak suka dipanggil gadis miskin, jadi kenapa lo manggil Eci dengan sebutan itu?"

"Karena dia memang miskin."

"Oke. Kalau gitu, berarti lo adalah gadis pembunuh."

"Mulut lo—"

"Kenapa marah? Bukannya itu benar? Kan lo yang bunuh Alaric dengan menembaknya?" ucap Samudra memotong perkataan Kinan dengan cepat.

Kinan terdiam seribu bahasa mendengar perkataan Samudra. Mau membantah pun, yang dikatakan oleh Samudra itu adalah benar.

"Kinan, sebenarnya lo sadar enggak sih sama kesalahan lo? Selama ini, lo selalu bertindak kekanak-kanakan kami maklumi, tapi untuk kesalahan kali ini, itu udah fatal banget."

"Apa untungnya merenggut nyawa orang lain?"

Pertanyaan Samudra membuat Kinan kembali terdiam begitu lama.

"Berhenti melampiaskan dan menyalahkan semua yang terjadi dengan diri lo itu karena Monica. Belajar menerima semua itu, Kin," ucap Samudra.

"Tapi itu memang salah dia, Sam!"

"Sebutin kesalahan dia apa?"

"Dia udah membuat Nyokap gua enggak peduli lagi sama gua. Lalu, Elaric yang justru ingin menggantikan posisi gua karena ingin Monica yang menjadi ratu," jawab Kinan dengan penuh kekesalan.

"Pertama, bukankah Nyokap lo enggak peduli lagi sama lo itu karena kesalahan lo sendiri? Elaric udah cerita, katanya lo yang berani nampar Nyokap lo sendiri, Kin. Apakah itu salah Monica?" tanya Samudra menaikan satu alisnya keatas.

Kinan kembali diam tak berkutik.

"Dan tadi kata lo, Elaric ingin menggantikan posisi lo? Itu benar. Tapi, itu semua demi lo, Kin. Demi masa depan dan kebaikan lo."

Monica [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang