⫍ ─━━━━╼͜━͜┉ི͜━ི┅━ྀ͜┉ྀ͜━͜╾━━━━─ ⫎
"Tugasmu hanyalah mencintai dirinya, bukan memaksa dirinya untuk juga mencintaimu."
- Monica Kathleen
⫍ ─━━━━╼͜━͜┉ི͜━ི┅━ྀ͜┉ྀ͜━͜╾━━━━─ ⫎
💐💐💐
Hari sudah pagi. Monica menuruni tangga rumahnya dikarenakan mendengar suara berisik yang berasal dari arah ruang tamu.
Sesampainya di sana, ia melihat Kinan yang memohon-mohon maaf kepada Maryam. Bahkan di sana ada anggota inti Moonlight juga.
"Bunda, maafin aku. Bunda boleh tampar aku seperti waktu itu aku tampar Bunda," ucap Kinan menangis.
Maryam menangkup pipi putrinya itu lalu mencium keningnya.
"Kinan enggak boleh nangis. Nanti matanya sakit. Bunda udah maafin kamu, jangan nangis lagi. Yang penting, kamu sudah sadar sama kesalahan yang kamu lakukan," ucap Maryam tersenyum lembut.
Kinan tersenyum puas. Lalu ia menyeka air matanya yang sedari tadi terus mengalir.
Monica hendak menaiki tangga lagi, namun tak jadi karena Kinan memanggil namanya.
"Monica," panggil Kinan.
Monica hanya menoleh ke belakang tanpa berbicara sepatah kata pun. Bahkan, wajahnya memandang malas kearah Kinan.
Kinan berjalan kearah Monica. Lalu ia menyatukan tangannya dengan menatap Monica.
"Selama ini, gua salah. Maafin gua, Mon. Gua udah keterlaluan sama lo. Gua selalu membuat lo sakit hati, bahkan gua membuat lo jauh dari sosok laki-laki yang begitu lo sayangi. Gua keterlaluan, lo bebas menghukum gua apa, asalkan lo maafin gua," ucap Kinan dengan tulus.
Monica hanya mengangguk singkat. "Udah gua maafin."
"Setidaknya berikan juga gua hukuman," ucap Kinan.
"Oke! Bunuh diri lo lalu pergi ke akhirat menjemput abang Al dan kembali lagi ke sini untuk hidup," ucap Monica ngawur.
Semua melongo tak percaya mendengar perkataan Monica. Itu terdengar tak masuk akal.
"Itu semua enggak masuk akal, Mon. Enggak akan bisa," ucap Kinan bingung.
"Enggak bisakan? Jadi, diam. Yang pantas menghukum lo bukan gua, tapi Tuhan. Jadi, jika lo minta hukuman, minta sama Tuhan. Bukan gua," jawab Monica dingin.
Kinan menundukkan kepalanya. Ia memilih menganggukkan kepalanya saja.
"Monica! Bicaramu tidak sopan," tegur Marko tak suka.
Monica memilih untuk diam dan memandang Marko datar. Marko selalu saja membela Kinan, jadi bukanlah hal biasa baginya dimarahi seperti ini.
"Kamu sama saja dengan Ibumu! Sama-sama tidak pernah bisa menghargai seseorang!" maki Marko.
"Tentu saja, dia adalah putriku. Makanya dia mirip denganku," sahut seseorang yang berjalan menghampiri mereka dengan elegan.
Penampilannya begitu modern. Dia adalah Nur Karina, perempuan hebat yang telah melahirkan Monica, Alaric, dan Elaric.
Dia kembali.
Astaga, apakah ini mimpi?
Monica membeku di tempatnya menatap Karin yang berjalan menghampirinya dengan senyuman yang mengambang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monica [END]
Ficțiune adolescențiHanya sebatas kisah seorang perempuan sederhana yang memiliki banyak luka dihidupnya. Monica Kathleen, tidak populer, tidak terlalu cantik dan tak terlalu pintar. Ia hanyalah seorang gadis dengan satu impian, yaitu bahagia. • • • "Pulang, gua oba...