⫍ ─━━━━╼͜━͜┉ི͜━ི┅━ྀ͜┉ྀ͜━͜╾━━━━─ ⫎
"Jika kau merasa lelah dengan keadaan dan ingin menyerah, maka berdoalah kepada Tuhan. Karena apapun yang terjadi, yakinlah bahwa Tuhan selalu ada disisimu. Dan jangan pernah lupakan bahwa rencana Tuhan itu ialah yang terbaik bagi dirimu."
- Monica Kathleen
⫍ ─━━━━╼͜━͜┉ི͜━ི┅━ྀ͜┉ྀ͜━͜╾━━━━─ ⫎
💐💐💐
Setelah diantarkan Sean ke sekolah barunya, kini Monica tengah menelusuri koridor kelas 10. Ia didaftarkan masuk sekolah Sma Kilau Bandung, atau yang biasa disebut SKB.
Dengan langkah pelan serta kepala yang celingak-celinguk ia mencari kelasnya, 10 A3. Tadi, ia baru saja menemui kepala sekolah dan diberitahu nama kelas dan letaknya. Namun, ia lupa karena penjelasan kepala sekolah tadi begitu membingungkan.
"Anak baru ya?" sahut seorang perempuan dengan memakai almameter denim ditubuhnya dengan tulisan 'Osis SKB'.
Monica menoleh kearah sumber suara. Ia tersenyum canggung menatap perempuan yang disampingnya, tapi ia tidak sendirian. Ada seorang laki-laki juga disampingnya dengan almameter yang sama.
"I-iya," jawab Monica.
"Kelas berapa?"
"10 A3."
Terlihat binar dimata perempuan itu. "Wah! Berarti lo satu kelas sama gua, dong."
Perempuan itu mengulurkan tangannya lalu tersenyum sumringah. "Halo, gua Soraya Adinata, wakil ketua osis di SKB ini."
"Salam kenal, Soraya. Gua Monica Kathleen," jawab Monica tersenyum.
"Lo bisa panggil gua Ray atau Raya. Dan dia Bara Johsan Mahesa, ketua osis di SKB ini," ucap Soraya menunjuk laki-laki disampingnya.
Bara merangkul Soraya dengan senyuman yang terpatri diwajahnya. "Kami berdua ini pacaran."
Sontak Soraya mencubit pinggang Bara membuat ia meringis kesakitan dan melepas rangkulannya.
"Ini sekolah, Bar! Enggak ada rangkul-rangkul. Dan, untuk apa lo kasih tahu ke Monica? Enggak penting tau gak," jutek Soraya.
Bara terkekeh melihat wajah cemberut Soraya. "Iya-iya sayang. Jangan cemberut dong!"
Terlihat wajah Soraya yang memerah. Astaga, Bara ini.
Monica terkekeh melihat pasangan didepannya yang terlihat begitu lucu. Ternyata, mencintai dan dicintai itu begitu menyenangkan, jika saja dengan orang yang tepat.
Tiba-tiba saja, Soraya menggandeng tangan Monica. "Ayok, kita ke kelas!" ajaknya, lalu ia menoleh kearah Bara dan menjulurkan lidah.
Kemudian keduanya pergi menjauh dari Bara. Senyuman terbit diwajah Bara ketika melihat Soraya.
"Lucu," gumam Bara.
💐💐💐
Jam sudah menunjukkan pukul 17.05. Setelah lelah seharian berkenalan sekaligus berkeliling sekolah, kini Monica menunggu di halte bus dekat sekolahnya bersama dengan Soraya.
Sedari tadi Monica menunggu, namun tak kunjung ada yang menjemputnya. Sampai pada akhirnya Soraya memutuskan untuk menemani Monica. Tapi, sudah 2 jam mereka menunggu dan hasilnya tetap sama, nihil.
"Ray, lo pulang aja duluan. Gua enggak enak sama lo," ucap Monica.
Soraya tersenyum. "Santai aja kali! Lagian, gua nungguin Bara, dia lagi di ruangan kepala sekolah bahas tentang perkembangan yang ada di sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Monica [END]
Novela JuvenilHanya sebatas kisah seorang perempuan sederhana yang memiliki banyak luka dihidupnya. Monica Kathleen, tidak populer, tidak terlalu cantik dan tak terlalu pintar. Ia hanyalah seorang gadis dengan satu impian, yaitu bahagia. • • • "Pulang, gua oba...