27 . Munculnya Kecemburuan

106 2 0
                                    

⫍ ─━━━━╼͜━͜┉ི͜━ི┅━ྀ͜┉ྀ͜━͜╾━━━━─ ⫎

"Setidaknya, cobalah untuk tetap tersenyum meskipun banyak orang yang ingin menjatuhkanmu. Percayalah, balas dendam terbaik ialah menjadikan dirimu jauh lebih baik dari sebelumnya."

- Monica Kathleen

⫍ ─━━━━╼͜━͜┉ི͜━ི┅━ྀ͜┉ྀ͜━͜╾━━━━─ ⫎

💐💐💐

Kinan merebahkan badannya diatas kasur yang ada disalah satu kamar markas. Disampingnya ada Eci yang sedang mengobati luka kecil dilengannya, dan didepannya ada anggota inti Moonlight yang sibuk memperhatikannya dengan raut wajah penuh kekhawatiran.

"Gua baik-baik aja! Jangan khawatir gitu," ucap Kinan dengan suara dibuat sehalus mungkin.

"Pipinya masih sakit? Apa perlu dikompres?" tanya Adnan.

Samudra menghembuskan napasnya. "Gara-gara perempuan itu," kesalnya.

Zevan datang dengan raut wajah yang tidak bisa digambarkan. Penampilannya terlihat seperti sedang tidak baik-baik saja.

"Zevan? Lo kenapa?" tanya Adnan.

"Gua gapapa," datar Zevan.

"Zevan, pasti lo habis ngamukkan sama Monica? Bagus! Memang seharusnya begitu," ucap Samudra menepuk pelan bahu Zevan.

"Monica kenapa ya, kayaknya dia iri banget sam gua," gerutu Kinan.

"Tapi bukannya lo duluan yang buat ulah, Kin? Seharusnya jangan lo bakar bukunya," ucap Adnan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ih! Monica yang salah, cuman buku doang padahal," ucap Kinan.

"Asher mana? Dia enggak sama lo?" tanya Kinan menatap Zevan.

Zevan menggelengkan kepalanya. "Gua enggak liat dia dari tadi."

"Owh. Terus, Elaric belum ke markas?" tanya Kinan lagi.

"Gua enggak tahu, Kinan. Jangan tanya gua," jawab Zevan purau. Terlihat raut wajahnya menggambarkan bahwa laki-laki itu sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Ada masalah? Lo kenapa, sih?" tanya Adnan memastikan.

"Hm. Gua cuman lagi enggak mood ngomong aja," jawab jutek Zevan.

"Bohong. Lo enggak pernah kayak gini, ada apa sih? Lo pasti berantem sama pacar lo itu, terus lo nyesel karena udah marahin dia?" tanya Samudra.

Dan dugaan Samudra benar. Zevan diam tak bergeming ketika mendengar pertanyaan dari Samudra.

"Udah gua tebak sih jawabannya," ucap Samudra terkekeh.

"Seharusnya lo jangan nyesel. Monica memang salah, dia udah nampar gua. Terus dia juga dorong gua, kesel banget gua sama perempuan licik itu," ucap Kinan tak suka.

"Lo cuman marahin dia aja kan, Van?" tanya Adnan berharap jawabannya iya.

"Maksud lo?" tanya balik Zevan.

"Lo pasti ngerti apa maksud dari perkataan gua. Lo enggak mungkin mukul dia kan?" tanya Adnan lagi.

"Mustahil kalau Zevan main tangan sama Monica. Secara, diakan pacarnya," sahut Eci tiba-tiba.

"Gua harap sih gitu!" ucap Adnan.

Kinan menekuk wajahnya mendengar perkataan dari Eci dan Adnan.

"Seharusnya kalian enggak kayak gini!" cemberut Kinan.

Monica [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang