⫍ ─━━━━╼͜━͜┉ི͜━ི┅━ྀ͜┉ྀ͜━͜╾━━━━─ ⫎
"Aku memiliki seribu alasan untuk mempercayaimu, dan mengabaikan satu alasan untuk meragukanmu. Namun, sayangnya kau justru memilih untuk meragukanku hanya karena satu alasanmu."
- Monica Kathleen
⫍ ─━━━━╼͜━͜┉ི͜━ི┅━ྀ͜┉ྀ͜━͜╾━━━━─ ⫎
💐💐💐
Prang
Suara pecahan kaca terdengar dari arah Markas Moonlight.
Pelakunya adalah Kinan. Perempuan itu kini menatap tajam kearah Asher dan Eci yang saat ini sedang berdiri dihadapannya.
"Lo kenapa, Kin?" tanya Eci terkejut.
"LO MASIH NANYA? OTAK LO DI MANA?" jawab Kinan dengan nada yang meninggi.
Mendengar adanya suara pecahan kaca serta suara Kinan yang membentak, seluruh anggota inti dan yang berada di markas kini menonton Kinan yang sedang marah-marah.
Tadi saat Kinan baru saja sampai di markas, ia melihat Eci yang sedang memeluk Asher. Tentu saja hal itu membuat Kinan sangatlah marah.
"Otak gua ada disini," jawab Eci dengan menunjuk kepalanya.
Mendengar jawaban Eci, mampu membuat amarah didalam diri Kinan semakin bertambah.
"KENAPA LO PELUK-PELUK ASHER TADI? DASAR GATEL!" maki Kinan.
"Tadi gua reflek aja, Kin. Soalnya gua seneng banget Bokap gua dapet kerjaan lagi setelah waktu itu bangkrut karena Nyokap lo," ucap Eci.
"BANYAK ALASAN LO BANGSAT!"
Asher menatap tajam kearah Kinan. Sejak kapan gadis itu mulai berbicara kasar?
"Kinan, jangan kasar," tegur Asher tak suka.
"ASHER! GUA ENGGAK SUKA DIA DEKAT-DEKAT SAMA LO!"
"Ini bisa dibicarakan secara baik-baikkan? Enggak perlu marah-marah gini, jangan melampiaskan amarah lo hanya karena masalah pribadi lo, Kin," sahut Elaric.
"Kinan, udah," sambung Adnan.
Sedangkan Zevan, ia hanya memandang tak peduli. Kini, pikirannya sedang tertuju kepada Monica. Entah mengapa rasa bersalah dan menyesal didalam dirinya tak kunjung juga hilang walaupun Monica mengatakan jika ia sudah memaafkan dirinya.
"Kinan, marah-marahnya tunda dulu ya? Kami semua harus pergi ke suatu tempat dulu," ucap Samudra.
"KALIAN SEMUA KENAPA SIH?! KALIAN BERUBAH! HARUSNYA, GUA YANG JADI PRIORITAS KALIAN. KENAPA SEKARANG JUSTRU BERBEDA?" Kinan berkata dengan suara yang meninggi.
"DAN LO! JANGAN PERNAH LO DEKET-DEKET LAGI SAMA ASHER! LO HANYA ORANG ASING! JANGAN KEGATELAN DEH," lanjut Kinan.
"Tapi kenapa?" tanya Eci.
Kinan tertawa kecil mendengar pertanyaan Eci. "Ayolah, gua yakin lo enggak sebodoh itu untuk enggak paham maksud perkataan gua. Atau jangan-jangan, lo memang bodoh ya?"
"Sikap lo aneh, Kin," ucap Eci merasa tersinggung.
"SUKA-SUKA GUA LAH MAU BERSIKAP SEPERTI APA. YANG GUA MAU LO MENJAUH DARI ASHER, DAN ANGGOTA MOONLIGHT LAINNYA."
"DAN DENGAR, ECI. LO DIKASIH HATI MALAH MINTA JANTUNG YA. ENGGAK TAHU DIRI BANGET."
"Gua enggak pernah minta jantung atau hati lo, Kin. Jangan mengarang cerita," ucap Eci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monica [END]
Teen FictionHanya sebatas kisah seorang perempuan sederhana yang memiliki banyak luka dihidupnya. Monica Kathleen, tidak populer, tidak terlalu cantik dan tak terlalu pintar. Ia hanyalah seorang gadis dengan satu impian, yaitu bahagia. • • • "Pulang, gua oba...