30

567 51 4
                                    

Suasana malam itu terasa berbeda di Antella.

Purnama tak lagi penuh, namun di tengah kesunyian malam, tiba-tiba saja terdengar banyak lolongan panjang. Beberapa kepala keluarga keluar rumah, ingin melihat apa yang terjadi di luar sana.

Angin semakin dingin, setelah lolongan yang saling bersahutan, dalam sekejap juga itu berhenti bersamaan.

Tak ada lagi suara, bahkan pohon-pohon pun tak lagi beriak karena memang angin tak lagi berderak.

Sebin yang semula sudah tidur pun terbangun, ada rasa tak nyaman yang tiba-tiba ia rasakan. Karena gelisah, Sebin pun berdiri,  dan melangkah keluar dari kamarnya sendiri. Tak lain dan tak bukan, ia menuju ke kamar Jaehan.

"Hyung?" ketukannya cukup pelan. Takut mengganggu jika memang kakaknya sudah tidur.

Tak ia dengar Jaehan menjawab.

"Apa Hyung pergi?" tanyanya pada diri sendiri.

Merasa semakin resah, Sebin kini pergi ke kamar Yechan. Apa yang ia harapkan? Tentu kamar itu pun kosong tak ada penghuninya.

"Mereka pergi berdua?" menoleh, Sebin melihat ke arah jendela. Jauh ke dalam hutan yang gelap di ujung sana. "Jadi ... apa ini akhirnya?"

Banyak kemungkinan, namun Sebin selalu mempercayai apa yang firasatnya katakan.

Ada rasa yang Sebin sendiri tak mengerti apa artinya. Entah itu kecewa atau bahagia? Yang jelas itu bukan yang kedua.


*

*

*


Tak hanya Sebin yang merasakannya, namun Hyuk juga.

Di dalam penjara bawah tanah, meski tak bisa melihat apapun selain kegelapan, Hyuk bisa merasakan bahwa Antella sudah sepenuhnya berubah.

Alam seakan memberi tanda bahwa akan ada lagi ketidakseimbangan. Enigma yang semula hanya entitas buatan, hasil dari percobaan, kini mulai bertindak tak sesuai dengan tujuan awal penciptaan.

Tak bisa disalahkan, setidaknya untuk kali ini, itu berdasar pada hati dan takdir yang memang sudah digariskan.

Hyuk jelas bisa menerka tanpa harus ada yang memberitahunya.

Kedatangan Shin Yechan, juga kenyataan bahwa Kim Jaehan  adalah mate dari sang Enigma muda. Hyuk sudah menduga bahwa ini akan terjadi juga.

Cepat atau lambat akan terjadi lagi pergantian pemimpin karena sang alpha yang menjadi omega.

Tak peduli dengan garis keturunannya, omega tidak akan pernah memimpin Antella.

Mata Hyuk yang semula terpejam kini perlahan terbuka. Bukan karena apa yang ia pikirkan baru saja, namun kedatangan seseorang yang selalu ia rindukan setiap malam. Bahkan dari aromanya saja Hyuk bisa merasakan darahnya yang mulai berdesir -sedikit khawatir. Detak jantungnya bergejolak, namun itu adalah rasa yang tak akan pernah bisa ia tolak.

"Hyuk ..."

Jang Sebin sudah berdiri di depannya, terhalang jeruji perak yang sudah dilapisi dengan mantra. Bahkan meski begitu menginginkan, Hyuk tak akan bisa melakukan apa-apa selain hanya memandanginya dari dalam sana.

"Sebin-ah?"

Hyuk tak mendapat jawaban, tak seharusnya juga ia berharap banyak. Namun, saat itu ia melihat mata Sebin yang begitu sendu. Ia merasakan kepiluan yang tak bisa dijelaskan.

"Kau terlihat begitu sedih. Apa aku melakukan kesalahan lagi?"

Sebin menggeleng.

"Katakan padaku, apa yang terjadi padamu?"

"Aku ... Hyuk-ah, apa yang akan terjadi padaku dan kakakku sekarang?"

Hyuk menunduk. Tentu paham mengapa Sebin berkata demikian.

"Bukannya aku tak merestui hubungannya dengan Shin Yechan. Moon Goddes sendiri yang sudah menggariskannya. Mereka adalah mate. Akan tetapi, setelah aku kehilangan segalanya, hanya Jaehan hyung yang aku punya. Dia adalah alpha dimana aku menggantungkan harapan besar padanya."

"Sebin-ah ..."

"Ayah dan ibuku dibunuh adikku sendiri. Kealpha-an yang selalu kubanggakan direnggut oleh sahabat yang ku percaya, kini kakakku sama seperti diriku ... Hyuk-ah, kemana lagi aku harus berlari setelah ini?"

Hyuk tak mampu menjawab. Ia bahkan tak mampu untuk sekedar menghapus air mata yang membasahi wajah cantik omega yang selalu ia cinta.

Hyuk tak berdaya.

Hyuk hanya bisa menyalahkan dirinya.

"Hyuk-ah?"

Dengan tenggorokan yang tercekat, Hyuk mendongak.

"Jika aku berkata sudah memaafkanmu, apa kau bersedia berhenti menghukum dirimu dan keluar dari situ?"

"Sebin-"

"Aku membutuhkanmu, Hyuk-ah ..."


"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*Jadi, di Antella bukan hanya ada kawanan werewolf ya. Di sana bercampur juga manusia. Kaya kota pada umumnya.

Jaehan bukan pemimpin kota Antella, tapi dia pemimpin pack Antella.

EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang