"Jadi, kau adalah werewolf dari Antella? Pack terbesar yang pernah ada? Aku bahkan tidak tahu harus kecewa atau justru bangga."
Asap keluar dari mulut dan hidungnya, namun seakan tak terganggu, Yechan terus mengisap gulungan tembakau yang terjepit di sela jemarinya itu.
Beruntung, Sebin mau memberinya satu.
Ia sudah kembali membuka koneksi. Tentu karena ingin bertanya banyak hal pada entitas lain dalam dirinya, yang kini tak tahu lagi harus ia panggil dengan apa.
Nama mereka sama. Dulu ia memberi nama dengan nama keluarganya. Sekarang? Yechan hanya bisa menghela karena lelah memikirkan itu semua.
"Selama ini kau menipuku, selalu bersikap tak tahu apapun, melarangku hanya agar aku penasaran dengan laranganmu, menuntunku dengan sengaja ke tempat keluargamu ... kau pasti jahat sekali di masa lalu."
Yechan merasa tertipu, anehnya ia tak bisa membenci. Marah pun tak bisa, hanya bisa memaki dirinya sendiri.
"Maafkan aku."
Tertawa, Yechan bahkan tak tahu lagi harus berkata apa. Akan tetapi, ia tetap bertanya, "Jadi, setiap Alpha yang menjadi omega, itu sebenarnya karena dirimu dan bukan aku?"
"Kita berdua sama-sama enigma, Yechan-ah. Tidak semua hal buruk yang kau lakukan itu karena ulahku. Apa kau pikir kau ini werewolf paling berbudi dan baik hati? Kau juga berpura-pura baik, Sialan!"
"Brengsek! Kenapa jadi kau yang memakiku?!"
Kim Yechan memutar mata dan kembali meringkuk. Jelas tak ingin lagi berbicara padanya karena mata sudah tertutup rapat. Tetapi, Yechan tak akan membiarkan.
"Kim Jaehan dan Kim Sebin ... apa kau membenci mereka?"
Kim Yechan diam saja.
"Kedua kakakmu itu sepertinya tulus padamu. Lagi pula, bagaimana bisa penjahat seperti dirimu bisa memiliki dua saudara yang cantik dan baik seperti mereka, sih?"
"Mereka berdua memang tampak cantik dan baik, tapi kuharap kau tak lengah. Kau tahu ... mereka bisa saja menipumu dengan itu."
Yechan menjatuhkan puntung rokoknya dan menginjak pelan. "Aku tahu, Sialan! Tapi, apa kau sungguh tak ingin tahu siapa si brengsek yang sudah mengubah salah satu saudaramu menjadi omega?"
"Aku sudah tahu. Kau ingat werewolf yang ada di penjara? Itu adalah dia ..."
Yang Hyuk?
"Dari mana kau tahu?"
"Dia temanku. Mendengar namamu, dia sudah tahu jika aku ada dalam dirimu. Karena itu dia menyuruhmu untuk diam."
Ah! Begitu rupanya. Tapi, tetap saja, itu tak menjawab pertanyaannya.
"Yah, bagaimana pun juga kau sudah banyak menipuku dan meski aku tak peduli, kau tetap harus membayar kerugian yang aku alami."
Kim Yechan berdecih.
Kerugian apa yang dimaksud?
"Membuatku tampak seperti orang bodoh adalah kesalahan paling fatal. Kau benar-benar harus bertanggungjawab soal itu."
"Ya, ya, ya ..."
"Brengsek!"
Kim Yechan tertawa, begitupun inangnya.
Tak peduli apa yang keduanya lakukan, mereka sudah seperti satu orang yang sama. Selama ini semua berjalan seperti itu dan mungkin tak akan berubah meski Shin Yechan mendengar banyak kejahatan yang sudah Kim Yechan lakukan.
Sementara dalam dirinya, Kim Yechan pun memiliki kekhawatiran yang belum bisa ia sampaikan.
"Yechanie, tak selamanya aku akan di sini. Aku akan segera pergi, menghilang, dan mungkin tak akan bisa kembali lagi. Saat itu tiba, kau akan sendiri. Kau ... tak akan memiliki siapapun lagi."
*
Jaehan berjalan menuju ruang makan.
Saat ia tiba, sudah ada Sebin yang menunggu. Jaehan duduk dan tentu Sebin langsung banyak bertanya bagaimana hasil dari pertemuan yang Jaehan gelar untuk membahas soal Yechan.
"Aku tidak mengangkat pembahasan soal itu tadi."
Sebin mengernyitkan dahi, "Maksud hyung?"
Jaehan menghela, menyandarkan punggung lelahnya, "Aku takut elder akan memberi keputusan berbeda. Keputusan yang lebih kejam dari sebelumnya."
Ah, elder memang selalu merepotkan. Akan tetapi, "Sampai kapan Hyung akan menyembunyikan? Banyak yang sudah mendengar soal Yechan. Mungkin para elder itu sebenarnya sedang menunggu Hyung membahasnya."
Kim Yechan kembali. Bukankah seharusnya mereka yang paling pantang menentang?
Mereka masih diam, jadi Jaehan pikir belum ada yang tahu selain dari anggota-anggota yang malam itu membawanya.
"Dulu mereka memutuskan hukuman tanpa suara kita untuk dipertimbangkan. Yechan tidak tahu itu, jika Hyung terlalu lama menunggu, mungkin kita yang akan lebih dulu mati di tangan anak itu."
![](https://img.wattpad.com/cover/354779953-288-k79133.jpg)