"... aku ingin tahu tentang Yang Hyuk. Kenapa dia dibebaskan? Lalu, apakah kau dan Yang Hyuk juga akan ikut dalam perebutan kepemimpinan?"
Yechan tak membutuhkan waktu lama untuk memberikan jawaban.
Ia mengangguk dan mengembalikan pertanyaan, "Aku dengar dia sebenarnya hanya dihukum ringan. Tetap berada dipenjara sampai saat ini pun karena murni keinginannya sendiri. Bertahun-tahun berlalu, bukankah itu waktu yang tak sebentar untuk menebus kesalahannya di masa lalu?"
***
Moon Jehyun tak banyak bicara, ia hanya duduk diam dan memilih untuk mengamati saja interaksi para Alpha.
Sedikit kasihan pada Kembar Kim. Mereka dulu adalah tiga Alpha yang melegenda, kelahiran ketiganya penuh berkah dan keajaiban. Akan tetapi, kini semua tak ada satupun yang tersisa dari itu semua.
Kim Yechan harus menempel terus pada bayi yang tak ia sangka kini sudah sebesar ini, sementara Kim Jaehan dan Kim Sebin harus rela menjadi omega karena ulah para alpha yang mengaku mencintai keduanya.
Jika dibilang terkejut, Jehyun tentu terkejut. Kehadiran Shin Yechan adalah salah satu hal yang tak pernah ia sangka akan terjadi secepat ini. Walaupun di masa lalu, sempat ia memperingatkan bahwa akan ada kemungkinan jiwa Kim Yechan yang tak terima akan kembali ke Antella untuk menuntut keadilan pada mereka. Hanya saja, menyaksikan itu menjadi nyata, Jehyun cukup terhenyak dan tak menyangka. Akan tetapi, untuk saat ini, ia tak berniat melakukan apa-apa selain melihat bagaimana ini semua akan berjalan ke depannya.
Kim Yechan ...
Yang bicara dengan lantang sekarang ini, sebenarnya Shin Yechan ... atau Kim Yechan?
Jehyun menerka, namun tak yakin akan jawabannya.
**
🔞
Hyuk terduduk di ranjang kamar Sebin. Menatap ke arah jendela, ia melihat bulan yang tinggal seperempat saja.
Ia merindukan bulan penuh. Lama tak melihat dunia luar, Hyuk merasa paru-parunya sedikit terkejut karena segarnya udara.
Dunia yang ia tempati masih sama, namun ada banyak hal yang tampak berbeda. Termasuk Sebin yang sudah sepenuhnya menjadi omega.
Gerak-geriknya, tingkah lakunya, sikapnya, tutur katanya ... tak ada lagi kesan arogan yang penuh dominasi seperti Sebin yang dulu ia kenali.
Sebin-ah ...
Sejujurnya, Hyuk tak akan pernah lepas dari rasa bersalah.
"Lupakan! Yang perlu kau lakukan sekarang hanya memberiku perlindungan dan kebahagiaan, Yang Hyuk!"
Kalimat yang diucapkan Sebin padanya, seperti kutukan tak kasat mata. Sayangnya, Hyuk menyukainya ...
Memejamkan mata, Hyuk mencoba bergerak. Jemarinya perlahan mulai menyentuh dan merasakan lembutnya kain yang selama ini menghangatkan omega-nya.
Apakah ia sungguh terlalu lama berada di dalam penjara?
Hyuk bahkan lupa tentang semua, cara berinteraksi dengan manusia, selain dengan kekasihnya.
Menjadi Enigma, menjadi yang terkuat dalam hierarki-nya ... lagi-lagi Hyuk menghela.
"Bisakah semua kembali seperti semula?" lirihnya.
"Kenapa? Jika bisa kembali, apa kau akan memilih untuk bersama mate-mu alih-alih bersamaku?"
Hyuk tersentak, tak menyangka jika Sebin berdiri di belakangnya. Sejak kapan?