"Kau adalah pewaris kekuasaan dan kekuatan dari leader pack sebelumnya," maksud Sebin adalah ayah mereka. "Akan tetapi, kenapa kau seperti tak pernah dilibatkan dalam hal apapun, Jaehan hyung?"
Semua pertemuan terasa seperti kepalsuan.
Sebin sendiri baru berpikir dan menyadari setelah bertemu dengan Jehyun tadi.
"Kekuasaan tertinggi seharusnya ada di tanganmu, Hyung."
Jaehan lah yang seharusnya memegang semua hak dalam pengambilan keputusan, bukan mereka yang melabeli dirinya sebagai penasehat.
"Kau adalah Alpha, jadi tunjukkan kekuatan apa yang kau punya."
Mendengar penuturan adiknya, Jaehan masih diam, dan mencoba mencerna.
Sampai hela panjang keluar dari bibirnya, tatapannya ikut menajam seiring dengan tekanan yang tak sengaja ia berikan.
Sebin cukup ciut, namun segera membaik saat Jaehan menyadari apa yang baru saja ia lakukan.
"Maaf, Sebin-ah ..." Jaehan merasa bersalah, namun bertanya-tanya juga, "Hyung hanya tak mengerti, kenapa kau tiba-tiba seperti ini setelah bertemu elder? Mereka tetap meminta persetujuanku, dan sepertinya tak ada yang salah dengan pembangunan rumah sakit itu."
"Sebagai Alpha pack, kau terlalu naif, hyung. Tidakkah kau mencium sesuatu yang tak benar dari orang-orang yang bekerja di bawah kendali Moon Jehyun?" Mendesah, punggung Sebin sandarkan pada empuknya sofa yang cukup membantu menenangkan dirinya.
"Kau hanya terpengaruh pada kata-kata Yechan, Sebin-ah ... Kita tak punya bukti apapun, jadi berhenti gegabah dan jangan terlalu mencurigai mereka."
"Hyung!"
"Tetap saja, Sebin-ah. Kita tak bisa berpegang pada cerita Yechan dan Yang Hyuk saja. Karena seperti katamu, kita tak hanya tak diberi tahu soal apapun, tapi kita bahkan sedang diawasi sekarang ini. Jadi, mulai sekarang kau harus berhati-hati."
Tak salah jika Jaehan khawatir, karena bagaimana pun Sebin adalah omega, sementara mereka tak bisa selalu bersama.
"Untuk sekarang, Hyung hanya bisa mencari tahu siapa yang kira-kira percaya dan mau berpihak pada kita."
Sebin menghela, "Akan bagus jika kau bisa membuat Taedong ada di pihak kita. Aku dengar dia sangat membenci elder."
Tak peduli apa masalahnya, Sebin hanya ingin Jaehan mendapatkan sekutu yang cukup mampu.
"Akan aku coba. Nah, sekarang istirahat lah, Sebin-ah ... atau kau ingin menemuinya lebih dulu?"
Hyuk adalah siapa yang Jaehan maksudkan.
"Jika iya, aku akan meminta Yechan untuk mengantarmu ke sana."
Jaehan tidak bisa karena masih ada pekerjaan yang menunggunya.
Namun, Sebin hanya menggelengkan kepala. Ia juga merasa sangat lelah entah kenapa.
"Aku akan ke kamar saja. Jika membutuhkanku, jangan sungkan untuk memanggilku, Hyung."
Jaehan pun mengangguk, tak lupa dengan senyum manisnya itu. "Tentu. Terima kasih, Sebin-ah."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara itu, kediaman Jehyun cukup tegang malam itu. Kunjungan Sebin rupanya mampu menghadirkan keterkejutan dan ketidakpercayaan.
"Apa menurutmu mereka sudah menyadarinya?"
Jehyun tersenyum. Cantik, namun tampak licik. Berbeda dengan reaksi sebagian dari mereka, Jehyun adalah yang paling terlihat tenang di sana.
"Jangan meremehkan mereka, Hwi Hyung. Bagaimana pun juga, mereka bukan werewolf biasa. Garis keturunan mereka istimewa."
Jehyun juga tahu jika Sebin ataupun Jaehan tidak mungkin sebodoh itu untuk tidak menyadari tindakan yang mereka lakukan. Walau ia yakin, jika kedatangan Yechan tetap menjadi alasan.
Ya, Jehyun sudah tahu bahwa Shin Yechan tiba. Bocah itu adalah kelinci percobaannya yang pertama. Ditambah ada Kim Yechan dalam dirinya.
Takut. Tak menyangka juga. Namun, entah mengapa ada sedikit semangat yang membara dalam hatinya. Sesuatu yang Jehyun sendiri tak bisa menjelaskannya.
"Lalu, sampai kapan kita akan membiarkannya? Bukankah ini akan berbahaya bagi kita?"
Jehyun menggeleng, "Kita hanya mengikuti perintah, Hyung. Karena itu kita harus tetap melihat situasi. Jika tuan kita yang sekarang tampak mulai melemah, kita harus bersiap untuk berpindah."
Siapa yang terkuat, itu lah yang akan mereka pegang dengan erat.
Untuk sekarang, Han Junghoon masih tampak meyakinkan dibandingkan Kim Jaehan. Bahkan soal pendanaan juga, Han JungHoon tak akan pernah kehabisan.
Ditambah dengan Jaehan yang memiliki mate seorang Enigma. Bagaimana mungkin mereka patuh pada pemimpin yang tunduk pada alpha lainnya?
"Mari selesaikan pekerjaan kita lebih dahulu. Jika para Tuan Muda itu kembali, laboratorium ini harus sudah kita kosongkan agar jejaknya hilang dan tak mampu mereka temukan."
Tujuan dibangunnya rumah sakit yang baru tentu adalah untuk itu.
Karena tak hanya soal Enigma, banyak pula percobaan yang mereka lakukan tanpa sepengetahuan Jaehan.
Kegagalan bukan masalah bagi mereka, tapi ketahuan Jaehan pasti akan cukup merepotkan.
Jaehan dianggap memiliki banyak kelemahan, tetapi Jehyun sendiri menyadari jika belum ada yang sanggup mengukur kekuatan aslinya.
Apakah benar sekosong itu, atau ada sesuatu yang tak mereka tahu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*yang udah keluar siapa aja si ya. Semoga JungHoon belum ya.
Yechan Jaehan Sebin Hyuk Jehyun Kevin Taedong Hwichan Junghoon
dan sorry kalau lama ga apdet. Sorry juga kalau mulai ga jelas ceritanya.