Enigma

02

Yechan membuang puntung rokok yang baru saja dihisapnya, ia injak hingga setitik bara api kecil itu benar-benar mati.

Tak ada yang ia lakukan setelahnya selain berdiri menatap pack lamanya dari atas bukit.

Pack yang sudah membuangnya.

Serigala dalam dirinya melolong, namun segera ia tenangkan.

"Saat kembali nanti, pastikan tak ada satupun yang tersisa, Yechan-ah."

"Cerewet!"

Tak ingin mendengar ocehan serigalanya lebih lama, Yechan menutup koneksi dan memutuskan untuk benar-benar pergi.

**

"Ini semua gara-gara kau!"

Yechan -alpha kesepian yang selalu berpindah-pindah tempat. Anehnya, meski ia adalah alpha pelarian, namun setiap kali masuk ke dalam pack, pasti akan diterima tak peduli apa latar belakangnya.

Ia pembuat onar, tak pernah bisa mengikuti aturan, dan satu hal fatal adalah ia yang tak mau menuruti alpha pack di tempatnya tinggal.

"Berhenti mengeluh! Bukankah kita memang memiliki kutukan yang akan dibawa sampai mati?"

"Kalau begitu kau harus berhenti menjadi pembangkang, dan berhenti mengubah alpha pack atau siapapun yang memiliki status tinggi di tempat yang akan kita tumpangi menjadi omega lagi!"

Shin -ia menamai serigalanya dengan nama keluarganya yang sudah mati karena tak ingin repot mencari nama.

Serigala yang berada dalam dirinya itu terus mengomel, membuat Yechan memutar mata, dan secara sepihak memutus koneksi sekali lagi dalam beberapa menit terakhir ini.

"Lagi pula, aku tidak bermaksud mengubah apapun dalam diri mereka. Mereka saja yang mudah jatuh cinta."

Karena terusir untuk yang kesekian kali, Yechan pun mulai lelah mencari pack baru.

Melihat ke arah ponselnya -jangan tanya, karena tentu saja ia punya. Ini abad 21, tidak mungkin tidak ada ponsel atau alat canggih lainnya.

Yechan melihat maps dan berusaha melihat lokasi yang Ia yakini tak ada pack yang menguasai. Meski agak mustahil karena werewolf Antella pasti ada di mana-mana, seolah semua tempat adalah milik mereka.

Meski begitu, Yechan tetap ingin hidup sebagai manusia biasa untuk sementara. Selain agar bisa berpikir jernih tentang rencana hidupnya, ia rasa ini akan menyenangkan bagi mereka berdua -ia dan serigalanya.

Setelah menemukan, Yechan menggendong ranselnya, dan kembali melanjutkan perjalanan.

**

ANTELLA PACK

Kim Jaehan, Alpha -pemimpin Antella Pack yang pada akhirnya mengadakan pertemuan karena adanya rumor tentang keberadaan para Enigma yang mulai menyebar ke beberapa pack di bawahnya.

Pada dasarnya, Enigma adalah Alpha, mereka hanya memiliki kelebihan mampu mengubah siapapun yang terkena racun-nya menjadi Omega.

Sudah ada beberapa yang mengadu padanya dan saat informasi sudah sampai ke Antella -pack pemimpin dari semua pack yang ada, maka Jaehan tak bisa diam saja.

Ruang pertemuan hening, karena pada dasarnya alpha sangat sulit bersama di satu tempat yang sama.

Jaehan juga tak pernah menekan mereka semua untuk patuh atau semacamnya. Namun, karena situasi mulai tak terkendali, ia harus turun tangan sendiri.

"Kurasa kita harus kembali berburu kali ini. Para Enigma itu ... mereka memiliki kelemahan yang harus kalian tahu."

"Kelemahan?" tanya salah satu dari yang ada di sana.

Jaehan mengangguk mengiyakan, "Mereka tak menyadari bahwa diri mereka berbeda. Mereka hanya tahu mereka adalah alpha. Alpha yang sama seperti yang lainnya."

Mereka akan menjadi penyendiri.

"Namun, tetap hati-hati, karena bagaimana pun juga, kekuatannya berada di atas kita."

Jaehan berdiri dan meminta mereka semua untuk waspada pada siapapun yang ingin masuk ke dalam pack.

Antella akan membantu dalam perburuan mencari entitas bernama Enigma ini dan tampaknya memang hanya itu yang bisa Jaehan janjikan untuk sementara ini.

Tbc

Author note :

Ini emang aboverse di mana aku bikin cuma ada 4 kepribadian; Enigma (Langka), Alpha, Beta, Omega (Langka) sama Gamma (sedikit aja tapi).

Dan walaupun aboverse, jangan bandingin ini sama cerita yang lain, karena walaupun tetap research, tetep aja aku bikinnya sesuai sama yang aku mau. Hehe

Sekali lagi, ini belum bisa update terlalu sering. Aku lagi suka yang berbau drama dan angst, jadi ya ... gitu deh wkwk