Kim Jaehan di mata kawanannya sangat jauh berbeda dengan Kim Jaehan di mata saudara-saudaranya. Apalagi di mata Enigma yang saat ini tengah mengamati dari tubuh inangnya.
Shin Yechan yang merasakannya pun berkata, "Kegilaanmu di masa lalu ... entah mengapa aku merasa ada sesuatu yang tak benar tentang kejadian itu. Kau yakin tak ingin mengatakan kebenarannya padaku?"
Kim Yechan tampaknya sedikit terusik. Namun, mempertahankan harga diri, serigala itu bertanya dengan malas -seperti biasa.
"Memangnya kau akan percaya?"
"Aku tidak tahu, tapi hanya aku satu-satunya yang akan menilai dengan objektif tentang hal itu."
Kim Yechan jelas meragukan. Mereka sudah memiliki keterikatan, Shin Yechan pasti akan menunjukkan keberpihakannya.
"Mungkin ... belum saatnya."
Kim Yechan berkata jika ia pasti akan bercerita. Untuk saat ini, ia hanya ingin melihat Jaehan dengan kecantikan yang sebenarnya cukup menyilaukan.
Sudah hampir dua puluh tahun mereka tak bertemu, dan tak ada yang berubah dari kakaknya itu.
Memang benar, usia tak mempengaruhi mereka, tapi Jaehan tetap tak ada bandingannya.
Shin Yechan pun mengangguk setuju. Tak ada rasa cemburu. Terasa normal seolah yang mengatakan itu bukan siapa-siapa melainkan dirinya.
Rupanya, mereka berdua pun ternyata memikirkan hal yang sama.
"Saat aku memutuskan untuk membuat ikatan, mungkin kau akan kesakitan ..."
Kim Yechan mengiyakan. "Tak apa, aku tahu ini jalan terbaik untuk kalian berdua."
Lihat?
Kim Yechan selalu mengatakan hal-hal yang menunjukkan kepedulian, sementara dari yang lainnya, ia hanya mendengar tentang kegilaan yang Enigma ini lakukan.
Mana yang benar, Shin Yechan berusaha tak berat sebelah dalam menilainya.
Keluarga ini mungkin hanya dimanfaatkan atau mungkin justru ditargetkan.
Bagaimana jika yang terjadi sebenarnya ... Kim Yechan hanya lah korban?
Namun, ini satu-satunya pemikiran yang akan ia simpan dalam pikiran. Bahkan jika apa yang ia pikirkan bukan sekedar asumsi, tetap saja ia perlu bukti. Ia membutuhkan sesuatu untuk meyakinkan bahwa ini bukan hanya sekedar asumsi liarnya sendiri.
**
"Rumor tak benar mulai banyak yang beredar, izinkan aku mendengar pendapat kalian terlebih dahulu mengenai hal itu."
Jaehan melirik ke arah lantai dua, mate-nya sudah tak ada di sana. Merasa cukup lega, ia kembali fokus pada pertemuan hari ini.
Ada beberapa alpha dan juga tetua. Mereka adalah orang-orang penting yang cukup berpengaruh di dalam beberapa sektor yang menguasai negeri ini.
Di luar sana, mereka bertindak seperti manusia pada umumnya, sementara di sini mereka adalah werewolf yang tak lagi harus bersembunyi.
Antella adalah ibukota, pusatnya. Jadi, semua berkumpul di sana.
Setiap leader pack yang saat itu menjabat harus merelakan rumah atau kawasan tempat tinggalnya untuk dijadikan markas.
Dari beberapa jaman yang sudah berjalan, kini sudah ada tiga generasi dimana marga Kim lah yang mendapatkan kekuasaan tertinggi ini.
"Alpha liar yang tempo hari kami tangkap, apa benar dia adalah Kim Yechan?"
Jaehan tertawa, "Maksudmu ... adikku bisa melepaskan segel yang sudah membelenggunya selama hampir dua dekade? Ditambah, apa menurutmu Kim Yechan adalah sesuatu yang bisa kalian tangkap semudah itu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/354779953-288-k79133.jpg)