15

613 69 12
                                    

Jaehan jelas malu jika kembali dalam keadaan seperti itu. Karenanya, atas usulan Yechan juga, ia kembali dengan menggunakan wujud aslinya -sebagai werewolf tentu saja.

Saat kembali, ia meminta Yechan agar masuk dari tempat mereka tadi keluar. Berharap saja tak ada yang melihat. Walau Jaehan tak yakin juga mengingat di tempat ini cukup banyak penjaga.

Tiba di rumah, yang pertama ia tuju adalah kamar adiknya. Tentu setelah ia memakai pakaian dan merapikan penampilan. Namun, rupanya Sebin tak ada di sana. Adiknya itu tak ada di mana-mana.

"Sebin-ah?!"

Mencoba menerka ke mana perginya sang saudara, Jaehan yang merasa cukup khawatir juga, tanpa menunggu ataupun bertanya segera berlari menuju tempat di mana para tahanan berada.

Sebin pasti menemui Yang Hyuk.

Jaehan menggigit bibir. Berharap Sebin akan baik-baik saja, karena terakhir kali Jaehan membiarkan Sebin sendirian, adiknya kehilangan kealpha-an dan itu menyakitkan.


Mengapa ia tak keberatan saat perburuan Enigma dilakukan?

Salah satu alasan terkuatnya adalah karena Kim Sebin merupakan korban nyata dari mereka -enigma. Sementara sebagai yang dianggap tertua, Jaehan bahkan tak mampu melindunginya.

Melihat betapa tersiksa adiknya, Jaehan tak bisa melupakan begitu saja. Tak peduli berapa lama waktu sudah berlalu, luka itu masih tetap membekas dan memberi rasa pilu.

Berusaha membuat Sebin kembali ceria pun bukan hal mudah untuknya.

Belum lagi setiap kali masa heat adiknya datang, Jaehan hanya bisa menunggu di luar kamar sementara teriakan tersiksa yang Sebin perdengarkan sama-sama membuat Jaehan menangis karena rasa bersalah yang ada.

Akan baik-baik saja seandainya Sebin hanya menerima Hyuk dalam hidupnya, namun Jaehan juga tak bisa memaksa.

Ia tahu pasti berat sekali untuk Sebin melihat seseorang yang dianggap sahabat justru menjadi luka terbesar dalam hidupnya.

Sebagai kakak, ia benar-benar sudah gagal menjaga. Ia bahkan tak bisa menyelamatkan satupun dari saudaranya.

Gagal untuk Kim Yechan dan gagal untuk Kim Sebin. Tak ada alasan, ia adalah kesalahan.

Kim Jaehan adalah sebuah kegagalan.


Malam itu bulan purnama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu bulan purnama. Sebin dan Jaehan -karena belum memiliki mate dan menghindari konsekuensi yang mungkin terjadi jika mereka keluar di malam hari, maka keduanya memutuskan untuk menghabiskan waktu di rumah mereka sendiri.

Jaehan di perpustakaan pribadinya, sementara Sebin memutuskan untuk berendam air hangat.

Sebenarnya, akan lebih menyenangkan jika bergelung di dalam selimut hangatnya karena tidak tahu kenapa seluruh tubuhnya terasa dingin dan sedikit sakit tanpa ia tahu apa penyebabnya.

Hanya saja , seharian sibuk di luar membuat seluruh tubuhnya kotor dan itu tak akan nyaman jika ia langsung tidur begitu saja. Ia harus mandi, tak ada alasan lagi untuk menghindari ini.

Akan tetapi, musim semi seharusnya tak sedingin ini, 'kan?

Apa ini tanda bahwa ia akan sakit?

Memiliki kemampuan penyembuhan yang cukup cepat, nyatanya tak menjamin dirinya terbebas dari flu dan juga demam.

Berharap saja tidak akan terjadi, karena Sebin benar-benar membenci saat sakit. Saat di mana dirinya terlihat lemah, tak berdaya, dan tak bisa apa-apa.

Sebin bersandar pada pinggiran kolam mandinya. Ia pun memejamkan mata saat tiba-tiba merasakan kantuk yang luar biasa.

Namun, baru sebentar terlelap, ia dipaksa bangun saat mendengar suara pecahan kaca dari jendela di depannya.

Mencoba melindungi kepalanya, Sebin  menghalangi dengan tangan sebisanya. Namun, saat ia berusaha melihat orang gila mana yang masuk ke tempat pribadinya dengan paksa, Sebin seketika itu juga melonggarkan penjagaan.

"Hyuk-ah?! Ada apa?"

Tak ada kecurigaan. Ini Yang Hyuk, bukan lagi orang lain baginya.

Walau pada akhirnya, itu benar-benar menjadi penyesalan terbesar dalam hidupnya, karena malam itu tiga alpha dari Antella berkurang lagi satu anggota.

Yang lain disegel jiwanya, sementara Sebin dirudapaksa oleh werewolf gila. Ia dipaksa menjadi Omega oleh Enigma yang selalu ia anggap sebagai sahabat terbaiknya.



Di tengah remuknya hati dan jiwa, Sebin hanya bisa bertanya satu hal saja, "Hyuk-ah, wae?"






EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang