42

299 34 3
                                    

"Kau masih menyukainya?"

Kim Yechan tertawa, "Bukankah kau sudah tahu jawabannya? Aku bahkan mengatakan dengan kejujuran yang kupunya."

"Aku ingin percaya."

Ia sendiri padahal tahu, karena bagaimana pun perasaan yang Kim Yechan miliki akan selalu ia rasakan tak peduli sedalam apapun enigma itu berusaha untuk menyembunyikan.

"Kau harus percaya."

Shin Yechan menghela. Ia menunduk, memandangi paras rupawan yang mate-nya miliki.

"Dia hanya akan tenang dalam waktu singkat sebelum kekhawatirannya kembali lagi, Yechanie. Jadi, kau harus terus menemani."

Walau sesungguhnya, Kim Yechan sendiri menyadari bahwa Kim Jaehan adalah salah satu yang cukup tenang setelah hilangnya ke-alpha-an yang dimiliki.

Banyak yang mendadak gila, atau bahkan mengakhiri hidupnya sendiri. Jaehan dan Sebin, keduanya saudaranya itu termasuk yang terkuat karena bahkan masih mampu berinteraksi dengan sekitarnya sejauh ini.

"Ah, tentang pemilihan leader pack yang baru ... bagaimana jika aku tak bisa mendapatkan posisi itu?"

Hyuk sendiri sudah tereliminasi.

"Tak masalah. Justru jika tak terikat dengan sesuatu seperti itu, kita bisa bergerak di bawah tanah tanpa pengawasan."

Shin Yechan mengangguk, kembali duduk, dan menatap keluar jendela yang sebenarnya malam tak terlalu sepi dan lengang seperti biasanya.

Shin Yechan mengangguk, kembali duduk, dan menatap keluar jendela yang sebenarnya malam tak terlalu sepi dan lengang seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari yang dinanti ...

Kim Taedong yang sudah tiba di aula tempat biasa mereka melakukan pertemuan, duduk di tempat yang cukup tinggi yang memang sudah disediakan oleh orang-orang yang membantu Jaehan untuk mempersiapkan hari ini.

Ia amati dan ternyata tak banyak yang mendaftar untuk posisi pemimpin ini seperti terakhir kali.

Mungkin tekanannya jauh lebih besar saat ini.

Bagaimana tidak?

Tak jauh darinya, berdiri Shin Yechan yang angkuh sekali. Pemuda yang di dalam dirinya ada enigma yang pernah menjadi momok Antella bahkan hingga saat ini.

Cukup menakjubkan juga karena wajahnya yang hampir sama. Seolah Kim Yechan masih ada dan bahkan tak bertambah usia. Masih muda dan masih menggebu karena jelas mampu.

Di sisi pemuda itu, duduk Kim Jaehan, Kim Sebin, dan Yang Hyuk. Sungguh kombinasi sempurna yang tak berubah sejak dulu. Keempatnya akhirnya hadir bersama lagi setelah berpisah lama sekali.



"Takut pada mereka?"

Di belakangnya, suara Han Junghoon menginterupsi. Namun, Taedong tak menjawab. Alpha itu memilih diam karena tak mau berurusan dengan bawahan Elder yang tak ia sukai.

Ia tak menyukai Moon Jehyun yang seolah bersikap bahwa dia adalah pemilik Antella. Berpura-pura tunduk pada penguasa dan para orang kaya, padahal jelas dirinya yang dominan memanipulasi orang-orang bodoh ini.

"Hanya melawan anak kecil, umurmu bahkan dua kali lipat lebih banyak dari Shin Yechan si enigma. Yang lain biar menjadi urusanku dan tetua."

Hanya saja, Taedong justru mengernyitkan dahinya. Ia menoleh, jelas tak suka.

"Jangan menyentuh apa yang seharusnya menjadi bagianku, Junghoonie  ..."

Meski ia tak menyukai bagaimana cara memimpin Kim Jaehan selama ini, itu jauh lebih baik daripada harus memihak pada orang tua yang sudah habis masa tapi memaksa agar generasi selanjutnya mengikuti apa yang menjadi keinginannya.

"Kalian salah menyangka, karena aku tak akan pernah memihak kalian bahkan jika aku berhasil menggenggam kekuasaan."

EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang