Waktu berlalu dan Yechan menghabiskan waktu dengan serigala dalam dirinya saat itu.
Sesuatu yang ia anggap bagian dari dirinya sendiri. Bahkan ia beri nama yang sama dengan marganya.
Tujuh belas tahun dan ia sudah dianggap dewasa di desanya. Kebetulan, pemimpin yang lama mulai melemah karena belum lama kehilangan istrinya juga.
"Kau ingin ikut dalam kompetisi ini?" Menjadi Leader pack bukan hal yang sederhana. Ini jelas bukan permainan bagi mereka.
Tak ada pengalaman, bahkan di desa pun tak cukup mendapatkan perhatian.
Aneh sebenarnya. Bagi Kim Yechan, anak ini selalu tampak mencolok. Selain kemampuan dalam pertarungan dan perburuan, kecerdasan yang dimiliki Yechan remaja juga termasuk yang tertinggi di antara teman sebayanya.
Pengabaian yang tampak penuh kesengajaan.
"Pikirkan sekali lagi, Yechanie ... Ditambah ada satu alpha kuat yang harus kau kalahkan untuk mendapatkan posisi ini."
Shin Yechan mengangguk, yakin bahwa ia pasti menang karena memang ia dikenal sebagai alpha dengan kekuatan yang cukup mumpuni.
"Bukankah kau terlalu percaya diri? Putra tunggal keluarga Lee ini bukan sesuatu yang bisa kau remehkan begini."
Shin Yechan tertawa, namun tetap berada pada keyakinannya seny. Ia pasti bisa dan ia percaya bahwa dirinya pasti akan memenangkannya.
"Aku punya dirimu, Shin ... tak ada yang kutakutkan selama kau ada disitu dan selalu bersamaku."
**
Dua werewolf muda berstatus alpha itu terus menyerang dengan ganasnya. Membabi buta, hampir terlihat bahwa keduanya memiliki buruknya niat yang sama.
Menang atau mati. Mereka bertarung seolah tak ada pilihan selain ini.
Menjadi pemimpin Yeomra Pack bukan sembarangan. Desa ini cukup disakralkan. Koneksi dengan Antella sangat dekat, meski hampir tercekik mengingat betapa eratnya mereka terikat.
Desa Yeomra berpotensi maju dan berkembang dengan koneksi itu. Niat Yechan tentu begitu. Ingin agar desanya tak lagi seperti katak dalam tempurung. Akan tetapi, bukan itu yang para tetua dan penduduk ingini.
Alpha Lee yang tengah bertarung dengannya saat ini berusaha untuk menang karena ingin mempertahankan tradisi. Inilah yang para tetua kehendaki.
Desa mereka tak bisa dan tak boleh dimasuki teknologi seperti yang selalu Yechan gaungkan selama ini.
"Kolot sekali ..." pikir Yechan selama ini. Ia bahkan sering menyelinap keluar desa dan pergi ke pinggiran kota beberapa hari hanya untuk bekerja dan menikmati apa yang manusia miliki di abad ke-21 ini.
Alpha muda Lee yang bertolak belakang dengan Yechan, tentu lebih banyak mendapatkan dukungan yang sebenarnya dan jujur saja cukup menciutkan ambisi yang Yechan miliki.
Bahkan meski pertarungan berakhir seri, tetua masih tetap pada pendiriannya sendiri.
"Dalam sebuah pack, tidak mungkin bisa berjalan jika ada dua alpha yang berusaha memimpin mereka. Terlebih dengan ambisi yang kau miliki saat ini. Yechanie, maaf ... tapi, kau tak bisa mendapatkan posisi ini ..."
Pada akhirnya, elder lah yang membuat keputusan terakhirnya.
Saat itu Shin Yechan yang gagal terpilih, memilih untuk pergi. Menghindari rasa malu, juga cemoohan yang datang silih berganti.
Masa depannya bukan di sini, pikir Yechan saat pergi. Tanpa ia sangka, tanpa pernah ia menaruh curiga, segalanya berjalan sesuai rencana dari serigala yang mendiami tubuhnya. Serigala yang selalu merindukan kampung halamannya.
Kim Yechan dari Antella ...
**
*secuil fromm hari ini haha