Yeomra adalah dewa kematian Korea. Dia adalah anak kelima dari sepuluh Raja Dunia Bawah (disebut Shi-wang) dan diyakini sebagai penguasa tertinggi dunia bawah. Peran Yeomra adalah menilai dosa orang mati dan memutuskan di mana mereka akan menghabiskan akhirat.
Yeomra pack. Dinamakan seperti nama dewa, karena pack ini adalah satu-satunya tempat hukuman bagi para penjahat kelas berat di Antella. Kebanyakan, para penjahat ini akan berakhir dengan kematian. Entah itu di tiang gantungan, atau mungkin keracunan. Tergantung beratnya kejahatan yang sudah dilakukan.
Jelas bahwa pack tempat di mana Shin Yechan dilahirkan bukan lah pack yang bisa diremehkan.
Shin Jaeyoung, ayah dari enigma yang saat ini kita tahu bernama Shin Yechan adalah pemimpinnya.
Dekat dengan Antella pack, entah keberuntungan atau kesialan. Yang jelas sejak saat itu, hidup damai yang Shin Jaeyoung dan istrinya rasakan mulai mengalami perubahan.
"Kami butuh seseorang untuk dijadikan kelinci percobaan."
Dan entah karena tak ingin mengorbankan anggotanya maupun penduduk desa Yeomra, Shin Jaeyoung justru mengorbankan istri dan anaknya yang bahkan belum dilahirkan.
"Tenang saja, kami menjanjikan keselamatan. Obat ini kami berikan hanya untuk melihat apakah mampu menambah kekuatan werewolf sejak dalam kandungan."
***
Yechan biasanya tak mau mengingat masa lalu. Akan tetapi, berbeda dengan malam itu.
Berbaring di atas batu besar di pinggir sungai, Yechan melihat bulan yang kini tinggal seperempat saja.
Masa kecilnya cukup banyak yang ia lupa, ia hanya tahu orang tuanya selalu memperlakukannya berbeda. Terkadang membuat Yechan berpikir apakah mungkin sebenarnya ia bukan anak kandung mereka. Namun, setiap kali ia bertanya pada serigala yang ada dalam dirinya, serigala itu selalu berkata bahwa sejak bayi, memang mereka yang selalu merawatnya. Walau tak terlalu menunjukkan kasih sayang, setidaknya ia tak dibuang.
"Rasanya baru kemarin kita meninggalkan pack ... Tak biasanya aku merindukan atau bahkan mengingat-ingat tempat itu."
Memejamkan mata, Yechan memutuskan untuk tidur sejenak di sana. Sampai ia dapati, ada sebuah lengan melingkar di perutnya.
"Ayo pulang, Yechanie ..."
Yechan masih terpejam, namun tangannya mengusap lengan Jaehan pelan, "Sebentar lagi ... biarkan seperti ini, sebentar saja, Jaehanie ..."
*
*
*
"Kau merasakan sesuatu?"
Itu adalah tiga hari setelah Luna dari Yeomra dibawa ke Antella. Kini, ia sudah kembali, dan Shin Jaeyoung terus menanyakan keadaan dirinya dan bayinya.
"Aku tidak merasakan apapun selain bayi kita yang terus menendangi perutku hari ini."
"Apa sakit?" Shin Jaeyoung menekuk lutut, ikut mengusap perut istrinya yang sebenarnya belum seberapa besarnya.
"Tidak sakit, hanya saja aku tetap merasa khawatir pada bayi kita ..."
Sesaat mereka menyesali keputusan untuk menyanggupi para dokter dari Antella tempo hari. Namun, mencari seseorang pun rasanya bukan solusi.
Omega itu mengusap pelan bahu suaminya, berkata jika dokter Antella akan rutin mengunjunginya. Mereka tentu akan melihat dan memantau reaksi yang akan terjadi.
"Jadi, tenang lah, tak ada yang perlu dikhawatirkan."
Shin Jaeyoung mendesah. Belum merasa lega, tapi ia akan berusaha tenang untuk istrinya juga.
"Tapi, berjanjilah akan memberitahuku jika kau merasakan sesuatu."
"Mm, aku pasti akan mengatakan semua yang aku rasakan padamu."
*
*
*
Beberapa bulan berlalu, dan semua baik-baik saja sampai saat itu. Kehadiran putra Shin sangat dinantikan bahkan oleh penduduk desa. Semua bersuka cita, bahkan ikut datang dan menjaga saat hari kelahiran tiba.
Namun, malam yang seharusnya membahagiakan, justru berubah menjadi tangisan.
Sebenarnya ini bukan kesalahan Yechan yang bahkan masih bayi dan tak mengerti, namun sepertinya itu cukup meninggalkan trauma bagi sang alpha.
Pendarahan yang Luna alami tak kunjung berhenti, sementara dokter Antella yang berjanji akan datang malam itu pun tak juga tiba padahal Luna sudah mulai tak berdaya.
Desa Yeomra berada cukup jauh dari kota, jadi mereka hanya mengandalkan cara tradisional untuk kelahiran dan pengobatan.
Tak terkecuali Shin Jaeyoung, tak peduli dia adalah alpha yang memimpin mereka, cara tradisional tetaplah yang ditempuhnya.
"Haruskah kita membawa Luna ke rumah sakit?" tanya salah satu dari yang ada di situ.
Namun, saat Shin Jaeyoung hendak membawanya, Luna justru menahan tangannya, dengan sisa tenaga yang dimilikinya, Luna berkata, "Kau harus menjaganya ... mereka menginginkannya ..."
Dan malam itu, selain tangisan bayi, lolongan panjang para werewolf pun mendominasi, mengabarkan pada seluruh kawanan bahwa mereka telah mendapatkan kemalangan.
a.n : maaf karena baru bisa apdet lagi, aku terpaksa harus baca ulang dari awal lagi, haha
dan kayanya beberapa chapter ke depan, kita masih akan terus membicarakan tentang masa lalu Shin Yechan ini.
Semoga kalian masih sabar main sama aku ya di sini. hehe