32

523 56 6
                                    

Hari itu, tak hanya berita tentang Hyuk yang keluar dari penjara, namun Antella juga digemparkan oleh pengumuman bahwa akan diadakan pertarungan.

Para Alpha dari masing-masing keluarga dikumpulkan, tak lain dan tak bukan bertujuan untuk mencari pemimpin baru.

Kim Jaehan resmi mengundurkan diri. Tak memberi penyebab pasti, bahkan batang hidungnya pun belum terlihat sejak pagi.

Semua begitu mendadak, bahkan Moon Jehyun dan Han Junghoon tak mampu memprediksi hal ini.  Mereka sama kebingungan.

"Apa yang mereka rencanakan?"

Moon Jehyun mendongak, menatap Junghoon yang tentu terlihat resah.

"Aku akan mencari tahu. Untuk sementara, kita ikuti saja dulu alurnya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Satu hari sebelumnya ...

Jaehan menggigiti kuku jarinya, bersama Sebin yang kini duduk dengan Yang Hyuk. Yechan sendiri hanya diam berdiri. Tak mengatakan apa-apa selain hanya melihat ke luar jendela.

Melepaskan tangannya, Jaehan mulai menghela. Mencoba bicara dengan adiknya.

"Seharusnya aku marah padamu. Akan tetapi, aku tahu aku juga salah di sini. Kau kecewa padaku, aku mengerti, mungkin ini juga caramu untuk menghukumku."

Sebin hanya menunduk. Bahkan meski dominasi hyungnya tak sekuat sebelumnya, ia tetap merasa tak enak hati karena sudah bertingkah sesukanya sendiri. Sepertinya ia terbawa suasana. Sekarang, Hyuk sudah ia keluarkan, tanpa persetujuan Jaehan atau bahkan bertanya melalui pertemuan. Sebin tahu ia akan berada dalam masalah. Hanya saja, jauh di lubuk hatinya ia merasa begitu lega.

Genggaman tangan mereka pun mengerat tanpa sengaja. Mengikuti kata hati, bertindak sesuai naluri. Hati tak bisa lagi dibohongi.

Selama ini berkata benci, meyakinkan diri bahwa ia tak membutuhkan Yang Hyuk untuk hidupnya lagi. Nyatanya, saat melihat pria itu menghampirinya, Sebin bahkan tak mampu menahan diri untuk tidak memeluknya.

"Kau kecewa pada hyung, Sebin-ah?"

Sebin mendongak, tak berusaha menyangkal, "Mm. Malam itu aku benar-benar berpikir bahwa kau akan meninggalkanku."

"Dasar bodoh ..."

Jaehan berdiri dan mendekati sang adik hanya untuk mengusak rambut hitamnya yang berantakan entah karena apa.

Apa angin terlalu kencang di luar sana?

"Aku akan mengundurkan diri. Kuharap kau tak keberatan dengan keputusan yang hyung ambil ini, Kim Sebin."

"Apa? Tapi, hyung- kenapa?"

Jaehan tertawa, "Serius kau bertanya kenapa? Kau yang paling memahami kondisi hyung sekarang ini. Hyung bukan lagi werewolf yang sama lagi. Hyung bahkan tak mampu membuatmu menurut lagi. Bagaimana bisa hyung memimpin Antella dengan kelemahan ini?"

Bagi Jaehan, Antella terlalu besar dan kuat untuk dipimpin oleh seorang Omega. Tak hanya melanggar aturan, itu akan menjadi kelemahan. Antella bisa diserang jika tahu bahwa dipimpin bukan oleh seorang Alpha.

"Aku ingin Yechan yang meneruskan. Namun, kita perlu jalan legal untuk mencari pemimpin yang baru. Jadi, aku hanya bisa berharap Yechan bisa memenangkan itu."

"Hyung, apa Hyuk boleh ikut?"

Jaehan menatap Yang Hyuk yang tak bersuara sejak awal pembicaraan mereka. Saat itu, Jaehan melihat ke arah Yechan.

"Jika memang ingin seperti itu, kalian harus membersihkan namanya terlebih dahulu."

Karena bagaimana pun juga dia adalah mantan kriminal, akan sulit mendapat kepercayaan bahkan meski sudah mendapat kemenangan.

Sebenarnya tak hanya Yang Hyuk, tapi itu berlaku untuk dirinya juga. Dengan keberadaan Kim Yechan dalam dirinya, akan sulit membuat kawanan memberikan kepercayaan.

Namun, daripada semua itu, satu hal yang Yechan khawatirkan sekarang adalah, kemana perginya Kim Yechan?

EnigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang