Thanks God It's Friday.
Sebuah istilah yang tentu populer di kalangan para karyawan atau pekerja. Istilah yang biasa disingkat TGIF itu adalah sesuatu yang jika didengar bisa membangkitkan semangat bagi para budak korporat karena pada akhirnya hari jumat telah tiba dan mereka bisa sejenak melupakan pekerjaan untuk menikmati hidup.
Akan tetapi, hal itu tidak berlaku bagi beberapa Karyawan perusahaan Labdajaya di hari jumat ini. Sebagian rencana indah menghabiskan akhir pekan lenyap karena sejak pagi bos mereka sedang dalam mode ular kobra, tersenggol langsung menyemburkan racun lewat mulut pedasnya.
"Cukup begitu saja, Dok. Sudah beres, silakan kembali bekerja!"
Meski sudah dipersilakan tapi Adis tak lantas beranjak dari kursi. Tadi dia dipanggil oleh Ambar untuk beberapa urusan.
"Bu Ambar sedang sakit?" Itulah alasan Adis tak segera meninggalkan ruangan personalia itu. Sejak masuk tadi ia mengamati wajah Ambar yang terlihat lesu dan pucat.
"Hah?" Ambar terlihat bingung. "Saya tidak sakit, Dok."
Adis menjelaskan bahwa wajah wanita itu terlihat kurang sehat. Lalu setelah mendengarnya Ambar malah terkekeh meski tetap tidak membuat wajahnya kembali bersemangat.
"Tidak sakit, Dok. Hanya sedang pusing banyak deadline dan tadi pak bos sudah ngamuk-ngamuk. Termasuk saya juga kena."
Rasanya wajar dimanapun tempat kerjanya pasti banyak tekanan apalagi ketika banyak deadline yang harus dipenuhi. Untuk urusan atasan yang suka marah-marah itu untung-untungan. Dan sayangnya lebih sering ditemui atasan yang galak di saat-saat tertentu.
Perasaan terkejut menghinggapi Adis ketika tahu-tahu wanita yang duduk di depannya itu menangis. Berusaha menahannya dengan cara mendongak sambil terus mengipasi matanya dengan tangan.
"Aduh, maaf ya, Dok. Dokter jadi lihat saya nangis."
Tak ada yang bisa Adis lakukan kecuali tersenyum dan mengatakan tidak masalah. Dia penasaran seperti apa Saga memarahi Ambar. Jika dilihat dari reaksi Ambar saat ini, pastilah kata-kata Saga menyakiti hatinya.
"Pak Saga itu tipe yang perfeksionis dan profesional kalau menyangkut pekerjaan. Sebenarnya saya sadar tadi beliau marah memang karena salah saya sendiri. Tapi kok rasanya tetap ingin nangis ya, Dok. Mulutnya itu pedes banget."
Bingung? Tentu saja Adis saat ini merasa bingung harus berbuat apa. Jika Ambar sedang terluka fisiknya, tentu dia akan paham apa yang harus dilakukan. Akan tetapi sayangnya Ambar yang sakit bukan fisiknya, melainkan hatinya. Untuk itu sekali lagi Adis hanya bisa memberi semangat.
"Maaf ya, Dok!" ucap Ambar sekali lagi dan pada akhirnya dia menertawakan diri sendiri. "Makasih sudah mendengarkan ocehan saya."
Bukan suatu masalah bagi Adis. Malah dia merasa prihatin karena tidak bisa banyak membantu Ambar.
"Kalau begitu, saya keluar sekarang?"
Ambar mengangguk yakin. "Silakan, Dok."
Menuju pintu ruangan untuk keluar, lalu Adis yang pagi ini memakai pegged pants berwarna abu tua yang ia padukan dengan kemeja putih melangkah menuju lift.
Di saat ia menunggu lift terbuka, tanpa sengaja ia mendengar suara yang cukup bising terjadi di ruangan yang tidak jauh darinya. Dari label yang terpasang pada pintu, ia bisa tahu bahwa itu adalah ruangan milik tim finance.
"Berapa tahun kalian bekerja dengan saya? Kenapa masih tak paham dan hal sekecil ini saja masih harus saya koreksi? Jangan selalu beralasan dengan banyaknya kerjaan sehingga kalian bisa seenaknya menyampingkan hal sederhana. Kalian masih sadar bahwa tim kalian ini adalah salah satu bagian penting di sini? Saya muak jika harus berulang kali mengoreksi laporan yang lebih mirip dengan sampah ini. Saya yakin kalian akan sepakat bahwa satu angka saja keliru, maka akan berpengaruh besar. Jika memang kalian keberatan dan tidak mau lagi, silakan ajukan surat resign. Di luar sana masih banyak yang menginginkan posisi kalian ini."
![](https://img.wattpad.com/cover/363966530-288-k423454.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Resusitasi Jantung Hati
General Fiction"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya a...