"Sumpah gue patah hati banget, sejak semalam nggak nafsu ngapa-ngapain."
"Siapa sih cewek ini? Kayaknya bukan Fira yang karyawannya pak Saga itu deh! Postur tubuhnya nggak begini."
"Gue ngerasa nggak asing sama ini cewek. Tapi siapa sih? Ah kenapa fotonya dari belakang? Butuh foto ceweknya nampak depan."
"Nggak siap gue kalau pak Saga benar-benar udah nggak jomblo lagi."
Entah Adis harus bersikap bagaimana menanggapi kehebohan di siang hari ini. Di jam makan siang para pegawai rumah sakit tidak meributkan perihal menu di kantin ataupun menu pesanan online tetapi meributkan perihal sebuah foto yang beredar sejak pagi dan berhasil membuat heboh, terutama di kalangan para cegil nya Saga.
Yang membuat Adis geleng-geleng kepala lagi, sampai ada grup chat yang isinya cewek-cewek penggemar Saga. Sungguh tak habis pikir. Dan pagi tadi di grup itu heboh ketika ada salah satu member nya yang mengirim foto Saga sedang makan di Mall bersama seorang wanita yang mana itu adalah Adis.
Sekilas Adis melihatnya dari ponsel Rima. Jika diamati lagi, foto itu berbeda dengan foto hasil bidikan Lila. Itu artinya ada orang lain lagi semalam melihat dirinya makan bersama Saga. Untung saja dirinya nampak dari belakang. Beruntung lagi karena dirinya masih baru di lingkungan ini, mereka belum terlalu hafal sehingga tidak mengenalinya. Adis sangat banyak bersyukur karena semalam ia berpakaian santai dengan rambut yang ia biarkan terurai. Berbeda dengan di rumah sakit yang selalu ia ikat rambutnya.
"Kalian ini kenapa? Ya biarkan saja kalau pak Saga punya pasangan." ucap salah seorang perawat senior.
"Ih tapi nanti kalau kita patah hati, kita sakit terus nggak bisa jaga lho, Bu!" sahut perawat lain yang lebih muda.
"Kalau pak Saga mau sama kalian, udah dari lama dia kesini milih kalian. Nyatanya kalau ke sini, nggak pernah tuh ngelirik kalian."
"Ya ampun Bu Hesti, nusuk banget kata-katanya."
Perawat senior bernama Hesti itu tertawa puas karena berhasil membuat junior-juniornya terhempas harapan sendiri.
Kemudian ada salah satu dokter sejawat Adis yang bernama Jefri yang sejak tadi mengamati foto yang sedang viral di rumah sakit.
"Seperti familiar ya ceweknya!"
"Siapa, Dok?" Para cegil kompak bertanya.
Sambil melengkapi rekam medis pasien, Adis harap-harap cemas. Bagaimana kalau mereka tahu bahwa orang yang sejak tadi mereka gosipkan ternyata juga ikut mendengarkan. Definisi menggosipkan di depannya secara langsung.
Jefri masih belum rela mengalihkan tatapannya dari foto viral itu. Pria itu tipe orang yang harus bisa memecahkan masalah. Hobinya mengisi teka-teki silang dan menonton drama bertema hukum dan kriminal. Dihadapkan dengan foto penuh misteri itu tentu saja membuat jiwanya meronta-ronta.
"Aduh ambil fotonya kejauhan, mau nge-zoom jam tangannya malah jadi burem." ungkap Jefri. Di depannya sudah berjejer dua perawat, satu radiografer dan satu petugas rekam medis yang menunggunya dengan penuh harap.
"Astaga," gumam Adis pelan. Benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan random mereka. Sebenarnya dia sedikit was-was juga jika Jefri berhasil melihat jam tangan dengan jelas. Pasalnya ia sekarang menggunakan jam tangan yang sama dengan semalam.
"Ayo, Dok, semangat memecahkan misteri ini!"
"Ceweknya suka pakai jam tangan di kanan."
Kedua alis Adis bertaut. Ia menatap jam tangannya yang memang biasa ia pakai di kanan. Tetapi apakah itu sesuatu yang aneh? Lantas ia mengedarkan pandangan ke sekeliling untuk mengamati para wanita yang memakai arloji dan semuanya berada di tangan kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Resusitasi Jantung Hati
General Fiction"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya a...
