Hai semua! Padahal kan tadi baru publish kan? Itu sebenarnya tulisan kemarin malem tapi gak ada sinyal. Jadi ubdate hari ini yang sesungguhnya ini, biar pas tiap hari Azoya nemenin kalian.
Kayaknya ke jomblo aja mulai ada harapan, Bena kapan?
Okey, selamat membaca semua! Semoga bisa terhibur sama mereka.
28. Acara dan makanan
********
Dirasa sudah selesai, Azoya meletakan cetokan rambut ke atas meja riasnya. Ia mengapai tas selempang yang tergantung lalu beranjak ke luar kamar, berlarian menghampiri dua saudara di sofa ruang keluarganya.
"Abang! Ayo, kita cari jodoh yang keselip di kerumunan!"
Rambut panjang sebahu itu tergerai rapi, di tambah jepit rambut hitam polos di kedua sisi atas dahi, sebagai hiasan meskipun tidak nampak jelas. Azoya menyingsing ujung dress putih yang dikenakannya, dress mewah dengan motif mawar di seluruh bagiannya itu sampai menutupi kakinya.
Dia dan sekeluarga akan menghadiri acara yang diadakan rekan bisnis Ayahnya. Alga juga Malvia masih mempersiapkan diri, sementara Beta engga ke acara yang menurutnya tak berguna. Lebih baik mengurang diri di kamar, sambil pacar sama buku-buku cantiknya. Orang pintar memang beda.
Kavan memperhatikan dirinya di layar smartphone. "Wais, kayanya gue emang bener kembaran Chan enwoo yang hilang. Yakin ini!"
Kavan juga Abian memakai kemeja putih terbalut toksido hitam legam, gaya rambut pun sama, tertata rapi dengan bagian depan di tarik ke atas membuat penampilan mereka nampak dewasa. Meskipun pada seorang Kavan, remaja smp dengan segala ketengilannya.
Azoya memutar tubuhnya, memamerkan penampilannya kepada dua orang itu. "Hai para budak cinta. Nama aku Azoya. Cewek paling imut seduniaaaa! Salam kenal, yah! Ingin di Antartika masih ada manusia, gak cuma dia aja yang hatinya gak tahu untuk siapa!"
"Wuaah, keren, kak! Kek, Mimi peri habis ke laundry!" puji Kavan menaikan jempolnya.
"Oh, iya, doang! Gue ini calon ratu Jaksel! Sempurna tanpa cela kaya cinta untuk si dia yang gak kunjung peka." Azoya membanggakan diri disisipi cuitan hati.
"Semangat amat loh nyari makanan gratis. Udah bawa kresek belum?" tanya Abian saat Azoya menghempaskan dirinya ke sofa.
"Nih, gue jual, bang!" Kavan menyengir, mengeluarkan lembaran plastik hitam balik jas-nya. "Dua ribu perlembar, barang bagus habis ke sentuh cogan. Maklum, lah."
Abian menyerobot beberapa dari tangan Kavan, lalu menyimpan. "Gue ngutang, bayarnya tahun depan. Pas, gue gajian, tar."
"Lah, kan, abang pengguran?" bingung Kavan.
Malvia turun dari lantai atas iringi Alga yang tengah menuntun lengannya, kehadiran kedua orang tuanya membuat percakapan terhenti. Selepas kedatangan Ibu dan ayahnya mereka mulai merapikan kembali penampilan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
STOP SINGLE(Tahap Revisi)
Ficção Adolescente"Jomblo itu kenyataan bukan keinginan." Saat memasuki masa remaja, Azoya bertekad untuk berhenti dari status jomblo. Yang jadi masalah, meskipun hati dapat menerima siapa saja asal tampan dan enak dipandang, tidak ada satupun cowok yang mendekat ber...