Hai hai guys! Kembali lagi dengan Bena yang selalu muncul hampir tiap hari padahal target ubdate seminggu sekali hehe. Rada-rada emangg. Bertemu lagi sama kisah mereka, Azoya dan para teman-temannya yang masih jomblo dan pemikiran randomnya. Yuk, ikuti lagi kisah mereka. Selamat membaca.
59. Rencana mereka
*****
Azoya sejak tadi hanya diam dengan kepala mendongak ke atas, tengelam dalam pikiran yang terasa kosong tetapi, dahi cewek itu berkerut seolah-olah sedang merancang suatu hal besar. Kavan merasa terusik milik melihat kakanya yang saat ini uring-uringan bahkan engga bicara. Tidak biasanya.
"Kenapa loh, Zo? Galau jadi jomblo?" tegur Kavan, menaruh bokongnya di sebelah Azoya.
"Gue punya pacar tau!"
"Dih, halu."
Azoya masih diposisinya. "Seriusan bukan tipu."
"Paling Abang Juni anak tetangga sebelah, kan? Dih, kayak gak ada cowok lain. Pacar, kok, tetanggan," tebak Kavan menahu.
Azoya langsung berdiri dari posisi terlentangnya, menatap Kavan serius Kavan yang dengan mudah mengetahui statusnya dengan siapa. Adiknya itu memang tidak main-main soal tebakannya, padahal Azoya belum memberitahu siapapun selain teman-temannya. Takutnya Beta juga Abian menghalangi jalan mereka.
Azoya memicingkan mata tidak berpaling dari Kavan, hingga cowok itu merasa terusik di tatap sedemikian rupa.
"Kok, loh tau?!" Azoya memandang penuh curiga.
"Kan, dia satu-satunya cowok yang suka sama loh. Ketebak kali." Kavan menegakan kembali badannya yang tadi bersandar di pinggiran ujung sofa. Cowok itu mengeser sebuah paper bag yang berada di atas meja menuju Azoya.
"Nih, ambil. Juni nitip tadi," ucap Kavan kembali fokus ke sosial media.
"Seriusan? Wah, senangnya punya pacar!" pekik Azoya girang.
Azoya mengeluarkan benda dari dalam tas belanja itu dengan tergesa-gesa, takjub setelahnya. Juni memberikan sebuah boneka panda berukuran sebesar tangannya, boneka itu begitu lucu serta mengemaskan hingga Azoya tak henti mencubitnya.
Cewek itu meletakkan di pangkuannya, memeluk erat boneka pemberian kekasihnya. Ini kali pertama ia mendapatkan boneka dari seorang pria, Alga pengecualian sebab dia ayah Azoya.
"Kok, gue gak nemuin gue? Biasanya juga mau ketemu," heran Azoya.
"Bosen kali sama loh."
Jawaban Kavan membuat jiwa bar-bar dalam diri Azoya membara seketika. Tanpa banyak bicara cewek itu langsung saja mencekik leher Kavan kuat-kuat selagi tidak ada saksi mata, tidak lupa kakinya menginjak tangan Kavan hingga cowok itu terus berontak.
"Duh, duh, lepas, kak! Kavan belum sempat ke korea!" Kavan menarik narik tangan Azoya hingga berhasil terlepas dari lehernya. Cowok itu segera menjauhkan tubuhnya waspada.
KAMU SEDANG MEMBACA
STOP SINGLE(Tahap Revisi)
Teen Fiction"Jomblo itu kenyataan bukan keinginan." Saat memasuki masa remaja, Azoya bertekad untuk berhenti dari status jomblo. Yang jadi masalah, meskipun hati dapat menerima siapa saja asal tampan dan enak dipandang, tidak ada satupun cowok yang mendekat ber...