Pipipipip jodoh aku! Hiyaaa!
Berhubungan hari ini Minggu, aku bakal ubdate sesuai janji di deskripsi. Minggu lalu aku gak ubdate karna yahh entah, lah. Okey, kita mulai!
"Jun! Jun! Turun disini, Juni!"
Juni menarik rem motor sport hitam dengan corak putih di sedikit sisinya itu, seketika Azoya hampir terjungkal menabrak punggung juni. Cowok itu mengaduh, sementara Juni bersikap tetap biasa. Lagipula siapa suruh Azoya memekik minta diturunkan saat kendaraan itu tengah laju-lajunnya.
Lelaki itu menurunkan helm full face-nya. "Kenapa, Zo?"
Azoya tidak menanggapi, ia berpegangan pada belakang Juni. Cewek itu kesusahan turun karna motor itu terlalu tinggi untuk Azoya yang bertubuh kecil juga pendek.
Setelah berhasil, Azoya menundukkan tubuhnya numpang bercermin. Ia merapikan bajunya, juga mengibas-ngibaskan pakaiannya kalau-kalau berantakan. Juni hanya diam melihat tingkah lakunya.
Azoya menegakan tubuhnya setelah dirasa cukup lumayan. "Gue gak perlu bayar, kan, Juni?!"
Belum dijawab, Azoya sudah ngincir berlari ke balik pohon besar belakang. Meletakan telunjuknya di depan hidung mancungnya, bersembunyi. Baru, lah, beberapa lama kemudian cowok yang dinantikannya melangkahkan melalui sana, ia menampilkan senyum sedikit membungkuk saat melewati Juni.
"Permisi, kak," ucap Civa sopan.
Cowok dengan wajah manis itu juga bermata sipit itu tengelam dibalik gerbang yang telah dimasukinya, menyisakan deretan cewek berseragam sama memekik terpesona dari luar sana. Termaksud Azoya salah satunya.
"Aaaaaaaaaa, gantengnya jodoh kita, guys!!"
"Jodoh gue itu!" ujar salah satu cewek mengibas-ngibaskan dengan telapak tangan.
"Ets, bagi lima!" seru Azoya.
Azoya bergabung dengan kumpulan penggemar Civa, ia melambaikan tangan saat melalaui juni yang masih berada ditempatnya. Cewek itu tampak riang berjalan sambil menggubah lelaki idaman mereka. Juni hanya geleng-geleng kepala, melajukan kendaraannya memasuki area sekolahnya.
****
Azoya tidak bisa menahan semu di kedua pipinya, ia menepuk beberapa kali. Hari ini hatinya kembali berseri, sebab Civa cowok idaman di SMA Nusantara melaluinya. Aduh, mengingat aromanya parfum yang menyelusup masuk ke indra penciumannya membuat ia kembali terlena. Ya, nanti sepulang sekolah ia harus membeli parfum yang sama seperti milik Civa, walaupun harus memecah tambung adiknya.
"Gimana kencan loh?" tanya Azoya juga Aluna bersama. Sama-sama semangat mendengar kisah asrama Azoya.
"Ganteng, kan?" tebak Rea.
Azoya meletakan tas dibangkunya, lalu mengangguk kepala. "Ganteng, ganteng, ganteng! Dewasaaaa lagi!"
"Wuih, terus ngapain aja?" Ketiga temananya itu saling memajukan wajahnya didepan Azoya, penasaran apa saja yang terjadi. Pikiran entah sudah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
STOP SINGLE(Tahap Revisi)
Novela Juvenil"Jomblo itu kenyataan bukan keinginan." Saat memasuki masa remaja, Azoya bertekad untuk berhenti dari status jomblo. Yang jadi masalah, meskipun hati dapat menerima siapa saja asal tampan dan enak dipandang, tidak ada satupun cowok yang mendekat ber...