52. Sedikit cerita masalu.

37 33 0
                                    

Okey, kembali lagi dengan Bena yang udah lama ngilangin entah kemana wkwk. Ada yang rindu gak? Gak ada, yah. Ya udah, lah. Bena rada ngebosenin orangnya.

Ayo go go kita dengerin cerita Kenes, alasan di rada aneh jadi orang. Apa itu? Yuk makannya baca.

 Apa itu? Yuk makannya baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

52. Sedikit cerita masalu.

*****

Gadis berparas lembut dengan bibir selalu melengkung ke setiap orang yang di lalui-nya. Bibir merah muda juga bulu mata lentik menjadi ciri khas utama. Siapa saja terbuai menyukai, termasuk Kenes sekalipun juga.

Bukan hanya soal cantik  seperti yang di bicarakan. Namun, kebaikan hatinya membuatnya terlihat puluhan kali jauh berbeda. Kenes begitu sangat menyukainya, meskipun jelas tidak mendapat restu orang tuanya yang selalu ingin mengatur segalanya. Di asingkan agar jera pun bukan malasah bagi Kenes, ia akan tetap mempertahankan kisah mereka.

Menghabiskan waktu satu sama lain untuk bahagia, membuat berbagai cerita indah yang bisa di tertawaan di masa tua juga selalu bersama selamanya. Itulah impian mereka. Lambat laut pertahanan mereka pudar, Alanda juga ubah.

Katanya Kenes alasan. Mereka tidak setara dan sebagainya.

Mengecewakan. Cewek yang sekuat tenaga ingin ia pertahankan malah memilih melepaskan secara gampang.
Alanda bahkan sampai ikut kencan buta hingga bertemu Resal, cewek itu lalu jatuh cinta dan melupakan Kenes yang masih mencintainya begitu.

Dan tahu-tahu Kenes disambut mengenai Alanda yang dikabarkan overdosis minuman keras hingga kehilangan nyawa. Kematian secara tiba-tiba, seolah ia seorang pecandu sebelumnya.

Namun, polisi engga meneruskan kasus itu. Di tutup setelah hari terakhirnya, meninggalkan rasa teramat tak rela bagi Kenes. Harusnya ia tidak membiarkan cewek itu pergi pasti dia masih ada. Masih disini besamannya. Gadis yang amat dia cintai, hilang begitu saja.

"Sabar, yah, Nes." Aluna yang biasanya menjauh serta menepuk punggung Kenes.

"Biar nama eloh aja bikin ngenes. Loh-nya jangan," tambah Geva.

Kenes seketika tersadar lamunan ceritanya, yang seolah membuatnya masuk kesana dan mengulangi kembali dalam pikirannya dari awal mengikuti mulut yang bercerita. Cowok itu mengulas senyum, berusaha bersikap seperti biasa.

"Ngapain deket-deket, sih, loh pada?" Kenes menampakan wajah risih. "Suka gue, yah? Jomblo, sih, jomblo tapi, gue kagak mau."

"Dih, siapa juga mau sama situ?" jawab mereka.

"Halah itu liat-liat," ucap Kenes bersikukuh pada pendapatannya.

"Lah, terus harus nunduk gitu?" Nora menundukkan kepala sambil mencoba bicara. "Susah amat. Udah kayak ngomong sama anak pejabat era penjajahan."

"Gak berani tatapan muka, gue malah sering di kira suka," kata Aluna lesu.

"Itu, mah, kesialan eloh." Dinda tergelak menertawakan Aluna.

STOP SINGLE(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang