60. Ulang tahun Juni

42 38 1
                                    

Azoya sama teman -temannya bakal ngasih kejutan buat Juni, gimana cara mereka nyiapinnya juga reaksi Juni? Yuk kita mulai masuk ke dalam cerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azoya sama teman -temannya bakal ngasih kejutan buat Juni, gimana cara mereka nyiapinnya juga reaksi Juni? Yuk kita mulai masuk ke dalam cerita. Selamat membaca.

60. Ulang tahun Juni
***

Mereka sekarang di ajak Azoya ke rumah megah yang membuat takjub mata pada keindahan halaman juga bangunan besar nan luas itu. Cewek itu memberi tahu kalau itu rumah Juni, ia di di bebaskan keluar masuk tempat itu atas seijin Juni. Rumah itu saat ini kosong, pembantu diliburkan karna majikannya belum pulang.

Hanya ada seorang satpam yang berjaga di gerbang depan. Teman-teman Azoya merapatkan jarak mereka dengan cewek itu saat melihat anjing berwajah garang menggonggong nyari terhalang hendak menyambar, tapi terhalang tali pengekangan.

"Itu gak bakal lepaskan, Zo?" tanya Geva rada takut-takut.

Azoya menunjuk anjing peliharaan Juni. "Itu kalau dia gigit loh bisa jadi siluman serigala, Gev. Sok coba."

"Itu anjing namanya kalau loh lupa." Nora mengingatkan.

"Sangar banget mirip pemiliknya." Nada dan Diana keheranan dengan Anjing yang sejak tadi mengamati mereka.

"Mungkin titisan Juni dari kehidupan pertama," jawab Kenes yang berada paling belakang sedikit ketinggalan karna harus membawa barang-barang.

"Loh suka nonton drama, Nes?" tanya Aluna nampak tertarik.

"Enggak. Ngasal aja gue."

"Ngebosenin loh. Masa gak ada yang di suka?" cetus Nada di sebelah Kenes.

"Dih, siapa bilang?" Kenes menggesek sesama jemarinya di depan wajah Nada. "Gue suka duit, tapi gak punya."

"Dih, mata duitan loh!"

"Masih mending dari pada mata keranjang."

Kenes membela diri. Menapak wajah mengejek pada Nada lalu pergi mendahului, Bukannya tampak mengesalkan malah cewek itu terpaku pada wajah tampan itu. Setelah Dinda menyadarkan baru Nada tersadar dari hipnotis pesona tersendiri seorang Kenes.

"Dia ganteng bangetttt! Leleh gue," bisiknya pada Dinda.

"Gak usah mulai, Nad. Wajah tampan gak bikin loh kenyang. Mending incar yang kaya Kaivan, bisa kecipratan warisan." Dinda memberi tahu dengan bijaksana.

"Gue gak masalah makan cinta. Ngapain hidup kalau punya pasangan bikin sakit mata?"

"Masa bodo. Yang penting gue kaya. Bisa nyewa oppa."

Dinda tipe cewek yang materialistis. Cewek itu selalu bermimpi bisa berkencan dengan anak konglomerat atau tidak lelaki yang sudah dewasa dan mapan tentunya. Berbeda dengan Nada teman baiknya, cewek menerima cowok bagaimana pun saja asal berwajah tampan yang utama. Itu definisi hidup bahagia.

Sekumpulan cewek itu di buat makin terpana saat Azoya membukakan pintu yang tadinya terkunci, mereka mengeliling tempat tinggal Juni dengan Azoya sebagai pemandu saat ini, mengenalkan sebagai ruangan yang dia tahu sampai terhenti di kamar Juni yang tertata rapi di penuhi puluhan buku tak terhitung jumlahnya.

STOP SINGLE(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang