.
.
.
Violet terduduk dengan badan kedinginan. Ia menggigil takut di sertai Oleh betapa air membuat nya hampir mati.Violet di siram dan di paksa duduk di bawah shower Selama setengah jam oleh Allan.
Violet tidak mengerti kenapa Pria tersebut begitu marah dan mengatakan dimana benda itu dimana benda itu tanpa henti.
Air mata violet jatuh beriringan dengan air mengalir membasahi tubuh nya.
Hari ini bukan Lagi bentak an yang ia terima, Allan berani menyiksa nya hingga beku. Bukan kah itu yang dinamakan main tangan. Ah itu pelanggaran.
Violet bangkit saat Tangan hangat Menepuk pundak Nya dan membantu Berdiri.
Di antara mata yang berkabut Violet bisa melihat bahwa yang ada di hadapannya itu adalah Bi Dera.
"Sabarlah Nak. Nak Allan sekarang lagi marah dengan orang tua Nya. Jadilah gadis kuat, ayo bangun kau akan demam"
Violet tak mampu menahan Isak tangis nya, ia menangis dengan suara tertahan di pelukan Bi dera.
"Aku menghilangkan Cincin kekasih nya Bi, aku ceroboh, aku salah. Aku sakit Bi."
Violet Terisak .
Allan sangat marah pada Violet karena menghilangkan Cincin yang seharusnya ia Berikan pada Tyara sebagai hadiah ulang tahun, bukan Tak mampu beli lagi tapi bagi Pria itu adalah Hadiah paling spesial karena ia sudah Menyiapkan itu sangat lama jauh sebelum nya. Sekarang Allan meminta untuk dirinya mencari sampai dapat jika tidak maka ia akan melakukan hal terburuk padanya."Bi, jika saja Hidupku terus begini ku rasa kembali Hidup sendiri itu lebih baik. Bi, bagaimana caranya agar aku lepas dari hubungan ini"
Ujar Violet begitu prustasi Membuat sang Bibi sangat terpukul ia Melihat kesedihan itu membuat hatinya ikut sedih.
"Sabarlah sedikit Nak, Nak Allan akan berubah lihat saja"
Suara Bi dera penuh harap membuat Violet kian terisak. Bi dera melihat tangan kecil Violet merah dan menjadi biru, itu pasti sangat sakit. Bi dera melihat sosok Yang berbeda dari tuan muda nya tersebut.
Sejauh yang ia kenal, Allan tidak akan pernah main tangan terhadap siapapun kecuali pada pembangkang dalam bisnis Nya, tapi kenapa kini ia begitu kasar pada Istrinya. Bi dera juga sering menyaksikan keributan dua pasang Suami istri yang baru menjalin hubungan itu hingga itu menjadi hal biasa namun kali ini Ia melihat kekerasan terjadi.
"Tidurlah dulu. Bibi akan Mengobati tangan mu"
Ujar Bi dera seraya Membantu violet yang kini merebahkan tubuhnya di ranjang. Violet tidak mau masuk ke kamar Allan lagi, ia memilih kembali ke kamar nya tanpa perduli lagi dengan kamera pengawas.
Hangat menjalar seirama dengan rasa perih yang teramat sangat. Violet membuka mata Nya yang sembab. Ia melihat Bi dera Tengah mengompres tangan nya, dilihat nya wajah tua itu begitu sedih.
"Bi, aku tidak apa-apa, lagian ini hanya lebam biasa"
"Bibi akan Membantu Mengurangi rasa perih ini pasti sangat sakit, apa Nak Allan memukul mu Nak?"
Pertanyaan itu lolos begitu saja dari Bi dera yang bicara begitu pelan. Violet menarik nafas dalam-dalam berusaha melapangkan dadanya yang sesak.
"Tidak bik, Tuan hanya tidak sengaja menarik tangan ku."
Violet menyunggingkan bibir nya menatap sang Bibi. Lalu menyuruh nya pergi.
.
.
.
Sejak hari itu Allan memutuskan tidak pulang selama sepekan. Dengan alasan pergi keluar kota karena ada pekerjaan penting padahal Violet tahu itu hanya kebohongan. Entah kemana Pria itu violet sebenarnya tidak perduli, ia hanya terus begitu berat berbohong pada mertuanya tentang semua.