.
.
.
Violet tersenyum penuh kemenangan saat Tyara hanya berdiri kesal melihat ke arah Nya yang bergelayut Manja lemah tak berdaya di dada bidang Allandra Juan. Bos besar perusahaan PAC yang kini menjadi suami Nya.'Tak perduli apapun setelah ini tapi aku akan menyelesaikan semua nya, kau salah berhadapan dengan ku, lihat saja itu. Aku bukan selingkuhan ataupun pengganggu rumah tanggamu tapi aku di jemput sebagai istri Sah dari Keluarga suami ku ini. Kau menjadi kisah lama suami ku yang belum selesai tapi mulai sekarang Akulah kisah barunya"
Senyum Violet seraya memejamkan mata menyembunyikan wajahnya, jika bukan embel-embel Hilang ingatan maka mungkin saja ia Tidak akan pernah melakukan hal itu, terlebih kini semua orang memandang ke arah mereka.
Allan membawa Violet ke mobil tanpa menurun kan nya sedikit pun, Setelah cerita soal orang tua dan merengek minta Kedatangan mereka Violet berakting kesakitan hal tersebut tentu membuat Allan cemas, dan memutuskan untuk kembali pulang, bahkan ia menggendong nya hingga parkiran.
"Vin menuju rumah sakit"
Mata violet Membelalak, seperti di kejutkan begitu saja membuat Allan Segera menyadari nya
"Ada apa? Apa ada yang sakit lagi hmm?"
Pertanyaan itu terdengar seperti sisi terlembut seorang Allandra. Violet Menggeleng.
"Hanya sedikit pusing, aku ingin pulang"
Rengek Violet karena itu di luar kendali Nya, Ia takut ketahuan bahwa sekarang ia Tengah berbohong. mencari handphone bermaksud menghubungi dokter kepercayaan nya namun ia baru ingat kalau handphone nya di Lea. Pasrah hanya bisa pasrah karena Allan di samping nya, Wajah khawatir itu jelas terlihat Membuat Violet tak bisa berkutik lagi. Ia sangat paham jika keputusan Allan ke rumah sakit itu artinya akan tetap pergi walau bagaimanapun caranya.
Allan membuka pintu Bermaksud ingin menggendong kembali namun Violet menolak, ia merasa semua terlalu berlebihan, Ia menerima tanpa memberontak ketika di kantor itu karena ingin membuat Tyara Cemburu, tapi sekarang tyara tidak ada di tempat tersebut.
Violet hanya menggandeng tangan Lea. Mereka memasuki rumah sakit dengan pelan. Violet Menarik nafas dalam-dalam mungkin inilah saatnya dia ketahuan.
.
.
.
Cklek.....Pintu terbuka begitu pun mata Violet yang tentu harap-harap cemas.
Beberapa menit yang lalu dokter datang memeriksa dan keluar di iringi oleh Allan.Tamatlah riwayat Violet, ia membayangkan betapa marahnya Allan padanya setelah ini. Masih berdoa berharap untuk tidak sekarang ia ketahuan karena misi Nya belum berhasil.
"Jaga istri anda baik-baik Tuan Allandra. Dia terlalu sering mengalami sakit di kepala itu karena Saraf nya Tegang ketika Mencoba mengingat atau Mendengar bentakan. Dia sangat lemah jika terjadi lagi hal-hal yang membuat nya Terkejut dan berpikir keras maka Dia akan...."
Sang dokter menghentikan kata-kata nya memandang ke arah Violet yang kini Memandang mereka.
"Dia akan Meninggal"
Allan Terduduk lemak di kursi samping Tempat tidur. Ia tak percaya jika semua akan sejauh ini.
Sementara Violet dia Sangat terkejut bahkan mungkin dirinya sekarang lebih terkejut dari Allan bukan karena mendengar kata meninggal melainkan waahhh betapa luar biasa Paman dokter, Dia layak menerima piala Oscar.Sungguh Violet cukup merasa berdosa telah melakukan semua kebohongan tapi Ini harus ia lakukan demi orang tua Dan demi Janji pada sang mertua.
Violet menoleh saat tangan dingin menyusup ke tangan nya dan Menggenggam nya erat.