32

1.5K 32 0
                                    

.
.
.
     "Apa yang terjadi pada Istriku dok? Apa aku boleh masuk, apa Dia baik-baik saja? Apa....." Tanya Allan Tak sabaran membuat Erina menepuk pundak nya pelan dan menatap nya memastikan semua akan baik-baik saja.

    "Selamat Tuan....." Sang dokter Langsung memeluk nya dengan senyuman membuat Allan sejenak terpaku, namun beberapa detik kemudian ia mendorong sang dokter pelan, untuk menanyakan apa maksud semua itu.

     "Kandungan Istri Anda sangat lemah, Beruntung sempat di bawa ke sini, jangan sampai telat makan ataupun minum apalagi stress, Saat ini semua aman. Istri anda tengah Hamil. Usia kehamilan nya sepuluh  Minggu saat ini"

Bibir Allan gemetar, hampir saja ia Bersujud di kaki sang dokter ia menetes kan air mata, lalu melompat Senang. Betapa bahagianya ia sekarang ingin sekali ia menerobos masuk memeluk Violet yang masih terlelap.

    "Apa aku boleh masuk dok? Aku....."

    "Kita akan memindahkan Nya dulu, setelah ini Boleh di kunjungi"

Allan memeluk kedua orang tuanya setelah berterimakasih pada sang dokter.

  "Ibu tolong tampar aku bu. Bu ini bukan mimpi kan hah?"
Allan Meraih tangan ibunya ke pipi nya membuat Erina Tersenyum haru membelai pipi putranya yang tengah bahagia itu.

    "Terimakasih Nak. kau sudah membuat kami lengkap. Kau akan menjadi Ayah....."
Ucapannya seraya Tersenyum haru

   "Selamat kak, Ini tandanya kakak semakin Tua " canda Lucia mencairkan suasana. Namun Allan meraihnya dan memeluknya erat.
.
.

    Langkah kaki Allan menjadi ragu, Betapa senang dan terharu nya ia saat ini, menatap wajah indah Violet yang kini sudah terbangun .

     "Kenapa aku di sini, Apa aku melakukan masalah lagi, aku sakit yaaa. Mas?"
Pertanyaan itu lolos dari bibir Violet membuat Allan Langsung memeluk nya.

     "Allan pelan-pelan nak. Kau akan menyakiti istrimu jika memeluknya begitu"  ujar Ryno menepuk pundak Allan untuk mengingat kan, Allan Melepaskan Violet menyeka air matanya.

    "Kenapa Mas menangis?" Tanya Violet seraya Mengusap air mata suaminya tersebut.
Allan menangkap tangan kecil itu Mengecup nya tanpa henti

Cup.. cupp.... Cuppp...... Kecupan hangat dan manis mendarat juga pada kening, pipi dan bibirnya Membuat Violet merasa canggung, pipinya bersemu merah karena ia melihat mertua bahkan adik ipar nya berada di samping nya menatap dengan tatapan Yang sulit di jelaskan.

     "Sayang terimakasih, Kau membuat ku merasa sempurna sekarang. Aku berjanji tidak akan membuat masalah apapun Lagi, semua hanya untuk mu. Aku mencintaimu sangat mencintai mu"

Allan kembali mengecup tangan Violet Membuat Violet tambah bingung.

     "Katakan Apa yang terjadi padaku, Mas Kenapa bicara seperti itu hmmm.... Aku juga tahu kau mencintai mu tidak perlu bicara terus menerus dan mengulangi Nya" ujar Violet karena suaminya itu terus bicara dan mengungkapkan cinta Setiap saat sejak beberapa bulan lalu.

     "Tidak Sayang, Aku tidak akan berhenti bicara soal perasaan ini. Karena kau menyempurnakan semua Yang ada padaku. Kau sekarang sedang hamil Sayang " mata Violet melebar, Pipinya menjadi panas seketika Air keluar dari pelupuk matanya.

    "Usianya sudah sekitar sepuluh Minggu, Kau hamil Sayang..... Aku tidak bisa Mengatakan apapun lagi selain terimakasih" Allan menyatukan kedua tangan nya membuat Violet menggeleng.

Violet Terisak membuat semua Dengan cepat mendekat cemas.

    "Ada apa sayang? Apa ada yang sakit?" Tanya Allan.

HANYA KAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang