6

3.4K 45 2
                                    

.
.
     Violet keluar dari kamar, mengikat rambut dan di Cepol seadanya, Menarik nafas dalam-dalam berharap Banyak hal yang akan terlewati dengan sempurna.

Ini masih sangat pagi ia akan menyiapkan sarapan terlebih Ia mendengar kan curhatan ibu mertua nya perihal sarapan kesukaan Allan yang tak boleh terlewat. Bahkan sang bibi juga menceritakan banyak hal apa dan tentang apa yang menjadi kesukaan Allan.

Semua seolah ingin membuat nya mengetahui semua yang menjadi kesukaan Pria itu

Allan mulai sibuk dengan pekerjaan. Ia bahkan Pergi sangat pagi dan pulang di larut malam. Violet yang merasa ingin tahu sering pura-pura keluar untuk mengambil air minum hanya untuk melihat Kedatangan Allan yang baru pulang di tengah malam. Inikah yang namanya pernikahan pikir nya. Sungguh buruk sekali.

************

     Ini hari yang entah ke berapa yang pasti Violet sudah merasa cukup lama berada di rumah tersebut ia terbiasa Melihat kedatangan Tyara yang tentu ia tahu itu kekasih dari Allan. Ia diam dan memilih tidak perduli bahkan dialah yang menghentikan Dan bicara pada Bibi pengurus rumah untuk tidak melaporkan apapun pada sang Ibu mertua.

    Kucing-kucing an antara Allan dan Violet sejauh ini begitu Sempurna, tidak ada yang mengubah semua setelah menikah, Allan kembali melanjutkan hidup dengan penuh misteri tanpa perduli siapapun begitu juga Violet yang mulai terbiasa.

Tapi Violet mulai bosan, Ia mulai kembali membuka Situs bisnis yang ia jalani diam-diam.

Ia menarik nafas panjang berusaha menenggelamkan masalah Nya dan memulai semua dari awal.
Dirinya pindah ke apartemen Karena terlalu sering kecewa terhadap Pilih kasih antara orang tua dan kakak Nya. Ia bertekad hidup sendiri memenuhi kebutuhan nya. Di apartemen itu ia menghabiskan waktu untuk melakukan semua dan menuangkan kecerdasan nya.

Jika di pikir semua tidak berubah setelah menikah ia hanya perlu menguatkan hati untuk menerima bentak an dari Allan terlebih Jika kekasih nya datang. Dulu ia juga begitu merasa sepi dan terbiasa sendiri.

Namun semua tidak begitu menyakitkan bagi violet karena semua sudah biasa bagi Nya, di bentak, di caci dan di marahi itu hal yang sangat biasa bagi Nya.

     "Non, Nak Allan memanggil!"

Violet beranjak sedikit terkejut ketika suara dari balik pintu bicara, Deg deg jantung nya berdetak takut, Violet tahu jika Pria itu sudah memanggil itu artinya dirinya akan kembali di marahi.

Bergegas membuka pintu, Bik dera menyuruhnya segera turun.

    "Ada apa Tuan?"

Suara Violet terdengar dari ruang tamu, violet terkejut saat melihat siapa yang berada di sana kini tengah menatap ke arah Nya.

     "Ayah..... Ibu...???"

Violet melangkah ragu, Allan mengeraskan rahang nya tanda ia sangat marah, menatap dari kaki hingga kepala gadis di hadapannya.

     "Nak, ahhh Ibu merindukan menantu kesayangan ini"

Nyonya Erina Menghampiri Violet dan memeluknya erat, Violet tentu masih terkejut. Erina menarik tangan nya dan menduduk kan nya di samping Allan.

    "Sekarang apa yang di tampil kan hah, kau terlihat seperti Jalang!!"

Suara berbisik Allan membuat Violet Sadar, melihat ke tubuh nya yang hanya mengenakan Celana pendek mengekspos paha mulus nya serta baju kecil yang terlihat hanya membungkus tubuhnya.

    "Ayah, ibu, kenapa tidak bicara kalau akan datang ke rumah?"
Tanya Allan tak lupa deheman Cool Pria itu.

    "Apa kami harus menunggu persetujuan mu, Kami hanya merindukan kalian"

Ujar nyonya Erina membuat Allan harus Berdecak kesal. Dirinya harus kembali berakting lagi.

     "Terserah kalian mau Melakukan apa, Aku akan segera ke kantor"

Allan beranjak pergi.

    "Allan, Ayah Datang Untuk bicara, Kantor sedang tidak begitu sibuk kau bisa cuti hari ini"

Suara Tuan Ryno membuat Allan Menghentikan langkahnya.
.
.
.
      Allan duduk gelisah ia melihat puluhan panggilan dari Tyara, Kekasih nya itu akan sangat marah padanya karena membatalkan janji untuk bertemu.

Sementara Allan sekarang seolah tengah di borgol sempurna oleh Ayah Ibu serta gadis yang sangat ia Benci, Violet . Allan benci kenapa gadis tersebut begitu menyihir Ayah Ibu nya untuk sayang pada nya
Bahkan melebihi dirinya  sebagai putra kandung mereka.

    "Nak apa kau mengalami kesulitan selama ini?"

Pertanyaan itu lolos dari Bibir Erina membuat Violet menegakkan tubuh nya menjadi tegang.
Violet meneguk segelas air lalu menggeleng.

     "Jangan berbohong. Ibu sudah tahu semua karena sudah melampaui batas, Bibi dera melaporkan semua bahwa..... Wanita itu datang setiap hari ke sini"

Violet semakin tak percaya mendengar perkataan sang ibu mertua yang coba membahas apa.

     "Mulai hari ini Ibu akan memasang kamera pengawas. Tidak ada yang namanya Orang ke tiga dalam hubungan ini. Violet sayang. jadilah menantu Ibu, berusaha lah merebut hati Putra ku, Ibu mohon"

Violet semakin tak percaya melihat kini wanita paruh baya yang menjadi mertua nya memohon penuh harap.

Sungguh violet tak percaya bahwa Rupanya semua kejadian di rumah ini orang tua nya tahu bahkan Mereka tahu bahwa Kekasih dari putra mereka datang.

Violet Teringat akan Kamar nya yang terpisah dari Allan. Bagaimana ia akan menjelaskan semua jika Meraka mengetahui hal itu.
.
.
.
    Violet Berjalan Menuju kamar untuk mengganti pakaian nya karena ia tidak nyaman Jika di lihat oleh mertuanya.

Tiba-tiba tangan nya di tarik dan Tentu Ia sangat terkejut, tubuh kecil nya terhuyung.

   "Apa mulut mu mengadu pada Orang tua ku tentang Tyara hah? Aku akan menghukum mu!!" Geram Allan dengan tatapan Seperti Harimau Lapar.

    "Tidak Tuan, Aku juga tidak percaya jika Mereka mengetahui semua. Aku......"

Duaarrrrrrrr tangan besar itu menghentak keras di dinding membuat Violet Sangat terkejut.

    "Aku akan Merobek Mulut mu dan mematahkan tulang mu setelah ini. Ingat itu"

Nada ancaman itu tidak main-main Violet tahu watak Allan yang tentu saja tanpa ampun.

    "Aku tidak tahu semua Tuan sungguh. Aku juga terkejut saat Ibu bertanya tentang Tyara." Cicit Violet saking takut Nya.

    "Jangan sebut nama kekasih ku dengan mulut kotor itu!!"

Violet mengigit bibirnya tanda salah. "Ku rasa tyara yang kotor bukan diriku" batin violet tidak terima mendengar bicara Allan.

     "Setelah Orang tua ku pergi tunggu saja kau. Dan ya ganti Pakaian mu!! Apa kau ingin memamerkan tubuh mu dasar gadis sampah!!"

Violet di dorong menjauh dan tentu saja hal tersebut membuat Violet hampir gila ingin rasanya ia berteriak memaki dan menyumpahi Pria itu namun ia menarik nafas dalam-dalam agar meredam semua.
.
.
.
     Allan tak percaya jika sekarang di rumah nya kamera pengawas di pasang. Dan tidak ada pilihan lain selain dirinya juga harus tinggal sekamar dengan Gadis yang sangat ia Benci.

    "Jangan menatap ku dan jangan bertanya apapun!! Malam ini Aku izinkan kau masuk ke kamar ku. Tapi jangan harap kau bisa Melakukan apapun "

Ujar Allan kemudian pergi, Sepeninggalan orang tua nya rumah menjadi hening, Ayah ibu nya bicara penuh sabar dan menjelaskan semua, dan memasang kamera agar keamanan rumah terjaga padahal Allan tahu dengan pasti kamera pengawas tentu juga terhubung dengan handphone orang tua Nya.
.
.
.

HANYA KAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang